Minggu, 30 Agustus 2015

Rosario

" Tahun ini, ibu, aku mengenal banyak sekali wajah dan nama. Tetapi aku ingin mengenal kembali engkau, dan selengkap-lengkap namamu.
Aku mengingat banyak sekali alamat dan jaringan kerja. Aku terlalu sering mengenang peristiwa hari libur, tetapi kali ini:
Aku ingin mendengar kembali sajakmu yang dibacakan, tepat di ruang pertunjukan kecil yang kau bangun di sini. Di dalam aku kecil ini.
Aku ingin mendengar kembali dialog-dialog tanpa naskah yang kerap kau perankan, dan sedikit soliloqui: bahwa kau dan aku begitu jauh
Sekaligus teramat dekat, karena kudengar suaramu di lain pulau, sementara kaudengar doaku tepat di bawah bantalmu. Aku ingin pulang,
Tetapi sedikit terlambat. kita hanya sempat bertukar pandang, kita sama-sama mengerti bahwa waktu adalah rahasia yang sangat santun bertamu.
Pada pertunjukan singkat ini, ibu, kudengar kembali engkau bernyanyi
Dan untuk pertama kalinya, setelah tak kudengar lagi: aku bisa menikmati ketuk jarimu yang terus mengetik, dan matamu yang memastikan;
Jangan sampai detak jarum detik keburu berhenti dan mundur kembali sementara kita belum menyelesaikan sepiring besar lembar kerja....."