Sabtu, 30 Maret 2013

cerpen: Rencana


Rencana
Segudang rencana-rencana, pada akhirnya menenggelamkan kita. Aku sesak nafas, tak lagi mampu bergerak bebas. Di sini seperti di ketinggian. Aku berteriak sekeras-kerasnya, namun gemanya hanya untuk aku dan pepohonan. Apakah pepohonan mampu menjawabnya?

Aku berteriak sekeras-kerasnya, memanggil masa lalu. Sebelum ada segudang rencana-rencana. Di puncak daratan masa depan. Pelan-pelan, gelembung masa lalu keluar dari tubuh dan wajahku. Lembut lalu mengambang seperti kupu-kupu. Beraneka warna.

Ini di puncak masa depan, dan begitu dingin. Aku sendirian, tak ingin ada yang melihat airmata masa laluku mengalir dan menjadi gerimis. Gerimis ini akan membeku, menyelimuti tenda yang kugunakan untuk bermalam di puncak daratan masa depan ini. menyepi, dari keramaian rencana-rencana yang tak pernah terlaksana.