Senin, 09 September 2013

Kenapa Umat Islam Mudah Jadi Sasaran Kristenisasi?

Mungkin ada baiknya juga saya terangkan, kenapa umat islam mudah sekali diserang oleh misi kristenisasi. Begini, ambil dulu lagi tehnya, snack juga.

Umat islam kita sederhanakan dulu menjadi dua bagian, Alim Ulama-Ulil Amri,  dan Golongan Awam. Ingat, ulama dan ulil amri saya satukan, karena pada dasarnya, dalam qur’an tersimpan hikmah kenapa umat diperintah menaati Ulil Amri tanpa disebutkan ulama. Karena sejatinya Ulama adalah pimpinan bagi Ummat.

 Lihat, bagaimana para khalifah bertugas sebagai juru fatwa pada masanya, tidak seperti saat ini, Presidennya tak pernah kelihatan mimpin khotbah jumat sekalipun. Padahal dia islam lho... hehehe. Mau mantan mas’ul organisasi tarbiyah apa kek, dia harus manunggal dengan ulama. Artinya, dia adalah ulama sekaligus amri, bukan amri saja atau ulama saja. akibatnya, ya,... sekularisasi....

a.       Dari golongan Ulil Amri-Ulama

Menguak Strategi Kristenisasi Secara Ringkas

Baik, akan saya jelaskan melalui dua jalur. Jalur pertama, islam diserang lewat eksternal agama islam, meliputi:

a.       Strategi politik

Kaum kristen, sangat berupaya menguasai bumi dengan dasar Matthew 24:14 "This gospel of the kingdom shall be preached in the whole world as a testimony to all the nations, and then the end will come." Jelas bahwa mereka sama dengan kita, membuat seluruh manusia beriman pada agama mereka.

Jalur politik mereka tempuh dengan membuat jaringan politik dunia kristen, mengadopsi konsep khilafah islam, yang berpusat di Vatikan untuk katolik. Persis dengan zaman Khalifah, dimana ibukota dunia islam ada di Madinah dan selanjutnya Damaskus serta Cordova dan Baghdad. Dengan menempatkan satu ibukota begini, segala kegiatan kristen seluruh bumi dikontrol dan diketahui Paus, Khalifahnya mereka. Keren ya? Iya. Harusnya penguasa Islam ada, sayang, mereka masih ribut-ribut soal hilal dan keharaman cacing tanah.

Minggu, 08 September 2013

Risalah Amar: Cara Mudah Membuat Puisi


Puisi. Semua orang bisa membuat puisi. Jangan dibatasi apa definisi puisi. Tetapi; saya termasuk penganut tradisional, puisi harus indah dan memiliki arti. Jarang orang tahu, bahwa Chairil Anwar yang kadung dibesar-besarkan sebagai pembebas puisi, mengatakan bahwa puisi harus indah.  Ia meneliti setiap kata-katanya, hingga tak ditemukan cela dibaliknya.

Lagi-lagi, ini Cuma jalan pintas dari jalan panjang yang mesti ditempuh. Cuma sekedar tips. Haram mempelajari tips ini sebelum tahu, bahwa puisi adalah masalah proses, masalah ideologi. Masalah harga diri dan kepahaman serta kecintaan kita kepada objek yang dijadikan puisi.

Bak, kita mulai saja dari cara paling sederhana membuat puisi:

DZIKIR PAGI DAN PETANG-Ust. Yazid Ibn Abdul Qadir Jawas

Dzikir PAGI PETANG


Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas 
خفظه الله

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ


"Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk."


اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ



"Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar." (QS. Al-Baqarah: 255). (Dibaca 1x) [1]