biarkan mataku menembusMu
lalu menembus alam semesta dan menemukannya kembali dalam ruh dan warna
yang berbeda
agar padaMu hujanku turun
padaku hujanMu nuzul
menjadi kasih sayang dan cinta
yang membasahi sudut-sudut jendela, pekarangan
dan pohon di halaman hutan
dalam bayyati, izinkan aku menembusMu
lalu menembus alam semesta yang mengitariMu
ruh dan tubuhku menggelegak, tersoyak-soyak luka dan marabahaya
nahawand dan shikah yang kita dendangkan di sela batuan menjadi mengerikan
batinku bersembunyi dalam topeng, lantas memainkan sandiwara, nada-nada jiharkah yang samar
terlihat memantulkan Kamu
izinkan aku kembali menembus-Mu
yang membasahi sudut-sudut jendela, pekarangan
dan pohon di halaman hutan
dalam bayyati, izinkan aku menembusMu
lalu menembus alam semesta yang mengitariMu
ruh dan tubuhku menggelegak, tersoyak-soyak luka dan marabahaya
nahawand dan shikah yang kita dendangkan di sela batuan menjadi mengerikan
batinku bersembunyi dalam topeng, lantas memainkan sandiwara, nada-nada jiharkah yang samar
terlihat memantulkan Kamu
izinkan aku kembali menembus-Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar