Sabtu, 03 November 2012

Pangkur




Dan tembang selanjutnya, mengingatkan kita pada suara malam yang mendekati terbit pagi

ayam bersikukuh yang terbit adalah pagi

lalu kemacetan terjadi; mengerumuni lelaki setengah baya yang pergi

dan tak pernah kembali pada rumahnya yang sepi jika terbit pagi

kemacetan ini membujur kaku, lima, lima puluh kilo

jauh kedalam hati dan perasaan orang dan ayam yang masih terjebak di dalamnya

tak bisa keluar atau berlari

menerima kemarahan setiap yang ada, tanpa bisa memperbaiki

dan ayam, hanya jadi lebih bijaksana dari sebelumnya: membangunkan kita

dan mengingatkan betapa


dan mengingatkan betapa
masa kecil kita bahagia

Menyanyikan tembang malam
dengan larik demikian:
ilmu tercabut dari dalam hati yang kering
bersemayam dalam nafsu angkara
nafsu adalah nafas
nafas adalah hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar