Minggu, 19 Mei 2013

Harus Ada Hujan Deras di Antara Kita


 Harus Ada Hujan Deras Di Antara Kita

Kesepian menjadikanmu lebih dewasa;
Mampu memahami arti kekeliruan kalimat-kalimatku
 yang sengaja kubuat agar kau tahu bahwa aku keliru

Aku ingin hidup seperti biasa; tidur siang
Kopi panas dan teman-teman yang manja
Himpitan-himpitan beban kerja dan waktu
Lalu aku yang berpusar di dalamnya


Setiap kata-kataku kubuat agar kau juga makin dewasa;
agar kau tahu maksudnya kelelahan, kesakitan, dan kesepian
bahwa kau tahu bahwa ada yang berkorban agar orang-orang yang dicintainya tetap hidup
Agar hal-hal yang dicintainya bisa mencintai seperti senantiasa

Seperti lagu-lagu lain yang terasa suci
Kehidupan akan dinyanyikan sejak lahir hingga berhenti
Lalu seperti biasanya, setiap refrain adalah akhir, akan mencapai perhentian

Ketika kau menangis,  aku juga menangis-seperti biasa
Tapi sama-sama tak menginginkan diantara kita ada yang tahu bahwa kita menangis
terlanjur menyadari kefanaannya
atau seperti saat harus memaklumi bahwa kita sama-sama sumbang dan tak pantas menyanyikan lagi kehidupan bersama-sama

Waktu itu aku belajar, aku harus menyederhanakan segala sesuatu
Bisa jadi kita adalah persamaan-persamaan hidup yang mesti diselesaikan
Kita adalah percobaan-percobaan yang harus disederhanakan
Aku harus menyederhanakan hujanku
Aku harus menyederhanakan pendengaranku
Aku harus menyederhanakan puisi-puisi agar kau dengan mudah bisa tertawa,
menangis, berenang, tertidur, atau bermanja serta sejujurnya menikmati cuaca

Ada hujan deras diantara kita
Yang tajam sekali jatuhnya
Melubangi batuan-batuan beku yang kita tata
Menjadi jembatan agar dapat bertemu

Harus ada hujan deras di antara kita
Agar kita bisa berteduh berdua, kau menatapku, aku memandangmu
Dan kita sama-sama basah karena hujan deras itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar