Harus Ada Hujan Deras
Di Antara Kita
Kesepian
menjadikanmu lebih dewasa;
Mampu
memahami arti kekeliruan kalimat-kalimatku
yang sengaja kubuat agar kau tahu bahwa aku
keliru
Aku
ingin hidup seperti biasa; tidur siang
Kopi
panas dan teman-teman yang manja
Himpitan-himpitan
beban kerja dan waktu
Lalu
aku yang berpusar di dalamnya
Setiap
kata-kataku kubuat agar kau juga makin dewasa;
agar
kau tahu maksudnya kelelahan, kesakitan, dan kesepian
bahwa
kau tahu bahwa ada yang berkorban agar orang-orang yang dicintainya tetap hidup
Agar
hal-hal yang dicintainya bisa mencintai seperti senantiasa
Seperti
lagu-lagu lain yang terasa suci
Kehidupan
akan dinyanyikan sejak lahir hingga berhenti
Lalu
seperti biasanya, setiap refrain adalah akhir, akan mencapai perhentian
Ketika
kau menangis, aku juga menangis-seperti
biasa
Tapi
sama-sama tak menginginkan diantara kita ada yang tahu bahwa kita menangis
terlanjur
menyadari kefanaannya
atau
seperti saat harus memaklumi bahwa kita sama-sama sumbang dan tak pantas
menyanyikan lagi kehidupan bersama-sama
Waktu
itu aku belajar, aku harus menyederhanakan segala sesuatu
Bisa
jadi kita adalah persamaan-persamaan hidup yang mesti diselesaikan
Kita
adalah percobaan-percobaan yang harus disederhanakan
Aku
harus menyederhanakan hujanku
Aku
harus menyederhanakan pendengaranku
Aku
harus menyederhanakan puisi-puisi agar kau dengan mudah bisa tertawa,
menangis,
berenang, tertidur, atau bermanja serta sejujurnya menikmati cuaca
Ada
hujan deras diantara kita
Yang
tajam sekali jatuhnya
Melubangi
batuan-batuan beku yang kita tata
Menjadi
jembatan agar dapat bertemu
Harus
ada hujan deras di antara kita
Agar
kita bisa berteduh berdua, kau menatapku, aku memandangmu
Dan
kita sama-sama basah karena hujan deras itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar