Rabu, 04 April 2012

Diskusi Tentang Syiah Berdasar Fatwa MUI No. Kep-01/SKF-MUI/JTM/I/2012 Di Grup Mualaf Indonesia

KEPUTUSAN FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(MUI) PROP. JAWA TIMUR
No. Kep-01/SKF-MUI/JTM/I/2012
Tentang :
TENTANG KESESATAN AJARAN SYI’AH
Majelis Ulama Indonesia Propinsi Jawa Timur pada sidang hari Sabtu, Tanggal 21 Januari 2012
Membaca:
  1. Surat Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Bangkalan No. 26/26-XV/DP-MUI/BKL/XII/2011 tertangal 17 Desember 2011 tentang Permohonan Ketetapan Aliran Syi’ah
  2. Surat Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Sampang No.A-034/MUI/Spg/XII/2011 tertanggal 30 Desember 2011 tentang Laporan Peristiwa di Desa Karang Gayam
  3. Surat Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah (Korwil) Surabaya No. 01/Korwil/Sby/I/2012 tertanggal 12 Januari 2012 tentang Aliran Syi’ah yang isinya meminta kepada MUI Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian dan penetapan fatwa Syi’ah.
  4. Surat Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah (Korwil) Besuki No. 01/MUI/Besuki/I/2012 tertanggal 13 Januari 2012 tentang Aliran Syi’ah yang isinya meminta kepada MUI Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian dan penetapan fatwa Syi’ah.
  5. Rekomendasi Hasil Musyawarah Badan Shilaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) Selasa, 03 Januari 2012 yang salah satu isinya meminta agar MUI Provinsi Jawa Timur mengeluarkan fatwa tentang ajaran Syi’ah.
  6. Surat dari Jam’iyah Ahlussunnah wal Jama’ah Bangil Pasuruan No. 025/ASWAJA/I/2012 tertanggal 10 Januari 2012 tentang Permohonan Fatwa Sesat Ajaran Syi’ah.
  7. Surat Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Gresik No. 003/MUI/KAB.G/I/2012 tertangal 19 Januari 2012 tentang Laporan Keberadaan Syi’ah di Gresik
  8. Pernyataan Sikap Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim tanggal 17 Januari 2012 menyikapi kasus Sampang dan ajaran Tajul Muluk.
  9. Pernyataan Sikap 83 ulama Pondok Pesantren menyikapi aliran yang dibawa oleh saudara Tajul Muluk tangal 10 Januari 2012.
  10. Pernyataan Sikap PCNU Sampang No. 255/PC/A.2/L-36/I/2012 menyikapi ajaran yang dibawa oleh saudara Ali Murtadlo/Tajul Muluk.
  11. Laporan Hasil Investigasi Kasus Aliran Syi’ah di Kabupaten  Sampang Propinsi Jawa Timur   tanggal 9 April 2011
  12. Buku-buku kajian tentang faham Syi’ah antara lain:
    1. Al-Milal wa al-Nihal karya al-Syahratstani (hal. 198-203)
    2. Al-Fishal fi al-Milal wa al-Ahwa wa al-Nihal karya Ibn Hazm
    3. Export Revolusi Syi’ah ke Indonesia karya Achmad Zein Alkaf (al-Bayyinat)
    4. Dialog Apa dan Siapa Syi’ah karya Achmad Zein Alkaf (al-Bayyinat)
    5. Mengenal Syi’ah Karya Achmad Zein Alkaf (al-Bayyinat)
    6. Syi’ah Bukan Islam? Karya Lajnah Ilmiyah HASMI
    7. Tulisan Abdurrahman Aziz “Siapakah Pendiri Syi’ah”
Menimbang:
  1. Bahwa berdasarkan laporan dari masyarakat dan para ulama di beberapa daerah di Jawa Timur dinyatakan bahwa faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah (menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) telah tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur
  2. Bahwa adanya indikasi penyebaran faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah (menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) dilakukan secara masif kepada warga yang menganut faham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah.
  3. Bahwa telah ditemukan indikasi di beberapa daerah penyebaran faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah (menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) dilakukan kepada warga yang menganut faham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah dari kalangan tidak mampu disertai dengan pemberian dalam bentuk santunan.
  4. Bahwa praktik-praktik penyebaran faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah (menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) yang dilakukan secara masif terhadap masyarakat yang berfaham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah, jelas-jelas berpotensi menyulut keresahan dan konflik horisontal.
  5. Bahwa berdasarkan penelitan saat ini tidak kurang dari 63 lembaga berbentuk Yayasan, 8 lembaga Majelis Taklim, 9 organisasi kemasyarakatan, dan 8 Sekolah, atau pesantren yang ditengarahi mengajarkan/menyebarkan faham Syi’ah.
  6. Bahwa konflik-konflik yang melibatkan pengikut faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah (menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) sudah sering terjadi dan telah berjalan cukup lama sehingga dibutuhkan adanya upaya pemecahan yang mendasar dengan memotong sumber masalahnya. Tanpa upaya pemecahan yang mendasar sangat dimungkinkan konflik akan muncul kembali di kemudian hari dan bahkan berpotensi menjadi lebih besar.
  7. Bahwa diantara ajaran yang dikembangkan oleh faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah (menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) adalah membolehkan bahkan menganjurkan praktik nikah mut’ah (kawin kontrak) yang sangat berpotensi digunakan untuk melegetimasi praktik perzinaan, seks bebas, dan prostitusi  serta merupakan bentuk pelecehan terhadap kaum wanita sehingga bila tidak dicegah akan bertolak belakang dengan upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah mencanangkan program menata kota bersih asusila dengan menutup tempat-tempat prostitusi.
  8. Bahwa penyebaran faham Syi’ah yang ditujukan kepada pengikut ahlu al-sunnah wa al-jama’ah patut diwaspadai adanya agenda-agenda tersembunyi, mengingat penduduk Indonesia yang berfaham pengikut ahlu al-sunnah wa al-jama’ah tidak cocok apabila syi’ah dikembangkan di Indonesia.
  9. Bahwa diperlukan adanya pedoman untuk membentengi aqidah umat dari aliran yang menyimpang dari faham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah (dalam pengertian yang luas).
Memperhatikan :
  1. Keputusan Fatwa MUI tanggal 7 Maret 1984 tentang Faham Syi’ah yang menyatakan bahwa faham Syi’ah mempunyai perbedaan pokok dengan Ahlu al-sunnah wa al-jama’ah yang dianut oleh umat Islam di Indonesia.
  2. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia II 26 Mei 2006 tentang Taswiyat al-Manhaj(Penyamaan Pola Pikir Dalam Masalah-masalah Keagamaan) khususnya butir (4) dan butir (6) yang menyatakan bahwa perbedaan yang dapat ditolerir adalah perbedaan yang berada di dalam majal al-ikhtilaf (wilayah perbedaan) yaitu wilayah pemikiran yang masih berada dalam koridor ma ana alaihi wa ashhaby yakni faham keagamaan ahlu al-sunnah wa al-jama’ah (dalam pengertian luas), sedangkan di luarmajal al-ikhtilaf tidak dikategorikan sebagai perbedaan, melainkan penyimpangan.
  3. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia II 26 Mei 2006 tentang Peneguhan Bentuk dan Eksistensi NKRI.
  4. Keputusan MUI tertanggal 6 Nopember 2007 tentang 10 kriteria aliran sesat/menyimpang.
  5. Telaah terhadap kitab yang menjadi rujukan dari faham syi’ah antara lain:
    1. al-Kafi
    2. Tahdzib al-Ahkam
    3. al-Istibshar
    4. Man La Yahdluru al-Faqih
    5. Buku-buku Syi’ah yang lain seperti: Bihar al-Anwar, Tafsir al-Qummi, Fashl al-khithab fi itsbati tahrifi kitabi rabbi al-Arbab, Kasyfu al-Asrar  li al-Musawi.
    6. Buku-buku Syi’ah berbahasa Indonesia antara lain: Saqifah Awal Perselisihan Umat tulisan O. Hashem; Shalat Dalam Madzhab Ahlul Bait tulisan Hiayatullah Husein al Habsyi; Keluarga Suci Nabi Tulisan Ali Umar al-Habsyi
Berdasarkan kitab-kitab tersebut dapat diketahui adanya perbedaan yang mendasar dengan ahlu al-sunnah wa al-jama’ah (dalam pengertian luas) tidak saja pada masalah furu’iyah tetapi juga pada masalah ushuliyah (masalah pokok dalam ajaran Islam) diantaranya:
  1. Hadits menurut faham Syi’ah berbeda dengan pengertian ahlu al-sunnah. Menurut Syi’ah hadits meliputi af’al, aqwal, dan taqrir yang disandarkan tidak hanya kepada Nabi Muhammad Saw tetapi juga para imam-imam Syi’ah.
  2. Faham syi’ah meyakini bahwa imam-imam adalah ma’shum seperti para nabi.
  3. Faham Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan Imamah) termasuk masalah aqidah dalam agama.
  4. Faham Syi’ah mengingkari Otentisitas Al-Qur’an dengan mengimani adanya tahrif al-Qur’an
أ‌.         عن جابر قال: سمعت ابا جعفر عليه السلام يقول: ما ادعي أحد من الناس أنه جمع القران كله كما أنزل إلا كذاب , وما جمعه وحفظه كما نزل الله تعالي إلا علي بن ابي طالب عليه السلام و الائمة من بعده عليهم السلام (اصول الكافي ج1/ص 284)
ب‌.     عن ابي جعفر عليه السلام انه قال: ما يستطيع احد ان يدعّي أن عنده جميع القران كله ظاهره وباطنه غير الاوصياء (اصول الكافي ج1/ص 284-285)
ت‌.     عن ابي عبد الله عليه السلام قال: ان القران الذي جاء به جبريل عليه السلام إلى محمد صلى الله عليه وسلم سبعة عشر ألف آية (اصول الكافي ج2/باب النوادر, رقم 28)
  1. Faham Syi’ah meyakini turunnya wahyu setelah al-Qur’an yakni yang disebut mushaf Fatimah
أ‌.         إن الله تعالى لما قبض نبيه صلى الله عليه وآله دخل على فاطمة عليها السلام من وفاته من الحزن ما لا يعلمه إلا الله عزوجل فأرسل الله إليها ملكا يسلي غمها ويحدثها، فشكت ذلك إلى أمير المؤمنين عليه السلام فقال: إذا أحسست بذلك وسمعت الصوت قولي لي فأعلمته بذلك فجعل أمير المؤمنين عليه السلام يكتب كل ما سمع حتى أثبت من ذلك مصحفا قال: ثم قال: أما إنه ليس فيه شئ من الحلال والحرام ولكن فيه علم ما يكون (اصول الكافي ج1/ص 296)
ب‌.     وإن عندنا لمصحف فاطمة عليها السلام وما يدريهم ما مصحف فاطمة عليها السلام؟ قال: قلت: وما مصحف فاطمة عليها السلام؟ قال: مصحف فيه مثل قرآنكم هذا ثلاث مرات، والله ما فيه من قرآنكم حرف (اصول الكافي ج1/ص 290)
  1. Syi’ah banyak melakukan penafsiran al-Qur’an yang mendukung faham mereka antara lain melecehkan sahabat Nabi Saw. Misalnya penulis Tafsir al-Qummi menafsirkan kalimat dalam surat al-Hajj ayat 52
أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ: يعني أبا بكر وعمر (تفسير القمي ص. 259)
  1. Syi’ah meyakini bahwa para sahabat telah murtad sesudah wafatnya  Rasulullah Saw, kecuali tiga orang.
عن أبي جعفر قال : كان الناس أهل ردة بعد النبي صلى الله عليه وآله إلا ثلاثة فقلت: ومن الثلاثة؟ فقال: المقداد بن الأسود وأبو ذر الغفاري و سلمان الفارسي رحمة الله وبركاته عليهم (روضة الكافي ص 198 ر. 341, بحار الانوار ج 22/ ص333)
  1. Faham Syi’ah meyakini bahwa orang yang tidak mengimani terhadap imam-imam Syi’ah adalah syirik dan kafir
إعلم أن إطلاق لفظ الشرك والكفر على من لم يعتقد بإمامة أمير المؤمنين والائمة من ولده عليهم السلام وفضّل عليهم غيرهم يدل على أنهم كفار مخلدون في النار ( بحار الانوار ج 23/ ص390)
  1. Faham Syi’ah melecehkan sahabat Nabi Saw. Termasuk Abu Bakar ra dan Umar ra.
أ‌.           ومن الجبت أبو بكر ومن الطاغوت عمر والشياطين بني امية وبني العباس (شرح الزيارة الجامعة الكبيرة ج 3/ص156)
ب‌.    وإن الشيخين (-أبا بكر وعمر-) فارقا الدنيا ولم يتوبا ولم يتذكرا ما صنعا بأمير المؤمنين فعليهما لعنة الله والملائكة والناس أجمعين (روضة الكافي/ ص 198, رقم 343 ؛ كشف الأسرار وتبرئة الأئمة الأطهار ص 84)
  1. Faham Syi’ah meyakini bahwa orang yang selain Syi’ah adalah keturunan pelacur
والله يا أبا حمزة إن الناس كلهم أولاد بغايا ما خلا شيعتنا   (روضة الكافي: ص 227 رقم 431)
  1. Faham Syi’ah membolehkan bahkan mengaىjurkan praktik nikah mut’ah.
الْبَاطِلَ مَا قَالَ صَاحِبُكَ قَالَ فَأَقْبَلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَيْرٍ فَقَالَ يَسُرُّكَ أَنَّ نِسَاءَكَ وَ بَنَاتِكَ وَ أَخَوَاتِكَ وَ بَنَاتِ عَمِّكَ يَفْعَلْنَ قَالَ فَأَعْرَضَ عَنْهُ أَبُو جَعْفَرٍ  عليه السلام  حِينَ ذَكَرَ نِسَاءَهُ وَ بَنَاتِ عَمِّهِ  (فروع الكافي ج 3/ص 455)
أ‌.           عَنْ زُرَارَةَ قَالَ جَاءَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَيْرٍ اللَّيْثِيُّ إِلَى أَبِي جَعْفَرٍ  عليه السلام فَقَالَ لَهُ مَا تَقُولُ فِي مُتْعَةِ النِّسَاءِ فَقَالَ أَحَلَّهَا اللَّهُ فِي كِتَابِهِ وَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ  صلى الله عليه وآله فَهِيَ حَلَالٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَقَالَ يَا أَبَا جَعْفَرٍ مِثْلُكَ يَقُولُ هَذَا وَ قَدْ حَرَّمَهَا عُمَرُ وَ نَهَى عَنْهَا فَقَالَ وَ إِنْ كَانَ فَعَلَ قَالَ إِنِّي أُعِيذُكَ بِاللَّهِ مِنْ ذَلِكَ أَنْ تُحِلَّ شَيْئاً حَرَّمَهُ عُمَرُ قَالَ فَقَالَ لَهُ فَأَنْتَ عَلَى قَوْلِ صَاحِبِكَ وَ أَنَا عَلَى قَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ  صلى الله عليه وآله  فَهَلُمَّ أُلَاعِنْكَ أَنَّ الْقَوْلَ مَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ  صلى الله عليه وآله  وَ أَنَّ
ب‌.    الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ أَحْمَدَ بْنِ إِسْحَاقَ عَنْ سَعْدَانَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ زُرَارَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ  عليه السلام  قَالَ ذَكَرْتُ لَهُ الْمُتْعَةَ أَ هِيَ مِنَ الْأَرْبَعِ فَقَالَ تَزَوَّجْ مِنْهُنَّ أَلْفاً فَإِنَّهُنَّ مُسْتَأْجَرَاتٌ (فروع الكافي ج 3/ص 458)
  1. Ajaran Syi’ah menghalalkan darah ahlu al-sunah
ولهذا أباحوا دماء أهل السنة وأموالهم فعن داود بن فرقد قال: قلت لأبي عبد الله ما تقول في قتل الناصب؟: قال: حلال الدم، ولكني أتقي عليك، فإن قدرت أن تقلب عليه حائطًا أو تغرقه في ماء لكيلا يشهد عليك فافعل (كشف الأسرار وتبرئة الأئمة الأطهار ص 85 ؛ بحار الأنوار ج27/ 231)
  1. Ajaran Syi’ah melecehkan Nabi dan Ummul Mu’minin
إن النبي صلى الله عليه وآله لا بد أن يدخل فرجه النار، لأنه وطئ بعض المشركات) يريد بذلك زواجه من عائشة وحفصة، وهذا كما هو معلوم فيه إساءة إلى النبي صلى الله عليه وآله، لأنه لو كان فرج رسول الله صلى الله عليه وآله يدخل النار فلن يدخل الجنة أحد أبدًا (كشف الأسرار وتبرئة الأئمة الأطهار ص 24-25)
  1. Ajaran Syi’ah juga mempunyai doktrin Thinah (thinat al-mu’min wa al-kafir) yaitu doktrin yang menyatakanan bahwa dalam penciptaan manusia ada unsur tanah putih dan tanah hitam. Pengikut Syi’ah tercipta dari unsur tanah putih sedangkan Ahlu al-sunnah berasal dari tanah hitam. Para pengikut Syi’ah yang tersusun dari tanah putih jika melakukan perbuatan maksiat dosanya akan ditimpakan kepada pengikut ahlu al-sunnah (yang tersusun dari tanah hitam) sebaliknya pahala yang dimiliki oleh pengikut Ahlu al-sunnah akan diberikan kepada para pegikut Syi’ah. Doktrin ini merupakan doktrin yang tersembunyi dalam ajaran Syi’ah.  (al-Kafi Juz II / Kitab al-Iman, bab thinat al-mu’min wa al-kafir)
  2. Dan masih banyak lagi keganjilan yang lain
  3. Adanya fakta  para pengikut Syi’ah menjadikan buku-buku sebagaimana tersebut pada butir 5 sebagai kitab rujukannya.
  4. Keputusan Fatwa MUI Kabupaten Sampang No. A-035/MUI/Spg/I/2012 tentang Ajaran Yang Disebarluaskan Sdr Tajul Muluk di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.
  5. Keputusan Rapat Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (BAKOR PAKEM) Kabupaten Sampang tanggal 04 Januari 2012 tentang kesesatan ajaran yang disebar luaskan oleh sdr Tajul Muluk.
  6. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten Se Koordinatoriat Wilayah (KORWIL) Madura No. 01/MUI/KD/MDR/I/2012 tentang Ajaran Syi’ah atau aliran Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
  7. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah (KORWIL) Malang No. 13/Korwil-IV/MLG/I/2012 tentang Pengukuhan Fatwa Kesesatan Ajaran Syi’ah;
  8. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah (KORWIL) Besuki No. 01/MUI/Besuki/I/2012 tentang Ajaran Syi’ah atau aliran Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
  9. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah (KORWIL) Surabaya tentang Ajaran Syi’ah atau aliran Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
  10. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah (KORWIL) Bojonegoro No. Kep-01/MUI/KORDA-BJN/I/2012 tentang Ajaran Syi’ah atau aliran Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
  11. Berbagai kajian yang dilakukan oleh para ahli dan para pengamat terkait aliran Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah, faham, pemikiran, dan aktivitasnya diantaranya Pendapat Prof. Dr. Muhammad Baharun yang menyatakan bahwa Syi’ah dan Ahlu al-Sunnah tidak mungkin disatukan.
  12. Surat Edaran Kementerian Agama No: BA.01/4865/1983, tanggal 5 Desember 1983 tentang Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi’ah
  13. Surat Edaran Pengurus Besar Nahdhatul Ulama No:724/A.II.03/10/1997 tentang seruan agar kaum Muslimin memahami secara jelas perbedaan prinsipil antara Ahlu al-sunnah wa al-jama’ah dengan Syi’ah.
  14. Kesimpulan Hasil Seminar Nasional Sehari Tentang Syi’ah pada tanggal 21 September 1997di Masjid Istiqlal Jakarta .
  15. Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 huruf J
  16. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 73
  17. Undang-Undang No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.
  18. Berbagai pendapat yang berkembang dalam rapat tanggal 21 Januari 2012 yang dihadiri oleh beberapa wakil dari MUI Kabupaten/Kota  di Jawa Timur (MUI Kab. Jember, MUI Kab Pasuruan, MUI Kab. Malang, MUI Kab. Sampang, MUI Kota Surabaya, MUI Kab. Tuban, MUI Kab. Bojonegoro, MUI Kab. Ponorogo, MUI Kab. Blitar) dan beberapa ormas Islam.
  19. Telaah terhadap dokumen-dokumen dalam bentuk VCD/CD antara lain yang mengandung hujatan terhadap sahabat nabi, Perayaan Haul Arbain, Arbain Imam Husain, dan Acara Syi’ah di Gereja  Bergzicht Lawang.
  20. Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI
Mengingat:
  1. Firman Allah dalam al-Qur’an:
    1. Firman Allah Surat al-Baqarah ayat 177
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
  1. Firman Allah Surat al-Qamar ayat 49
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
  1. Firman Allah Surat al-Hijr ayat 9
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
  1. Firman Allah Surat al-Fath ayat 29
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
  1. Firman Allah Surat al-Taubah ayat 100
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.
  1. Hadits-hadits Marfu
أ‌.         قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ  (رواه مسلم)
Bertanya Jibril as: Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk” (Shahih Muslim Jilid I/hal 23)
ب‌.  بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (رواه البخاري
Islam Dibangun Diatas Lima (Landasan); Persaksian Tidak Ada Ilah Melainkan Allah Dan Sesungguhnya Muhammad Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Menunaikan Zakat, Haji Dan Puasa Ramadlan (Shahih al-Bukhari, Juz I/hal 54 hadits No.8)
ت‌.  مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barang siapa berbicara tentang al-Qur’an tanpa ilmu (yang memadai) maka hendaklah dia mempersiapkan kedudukannya di neraka” (HR al-Tirmidzi/Sunan al-Tirmidzi V/1999 No. 2950)
ث‌.  وَمَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Barang siapa berbicara tentang al-Qur’an berdasarkan nalarnya saja maka hendaklah dia mempersiapkan kedudukannya di neraka” (HR al- Tirmidzi/Sunan al-Tirmidzi V/1999 hadits No. 2951)
ج‌.    قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
Telah bersabda Rasulullah Saw: “Janganlah kalian mencerca para shahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalau seandainya salah seorang di antara kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud maka tidak akan dapat menandingi satu mud dari mereka bahkan tidak pula setengahnya” (HR. Al-Bukhari, dalam Shahih al-Bukhari Juz II/hal 347 No. 3546; Muslim, dalam Shahih Muslim Jilid II hal.1171; dan al-Tirmidzi dalam Sunan al-Tirmidzi Juz V/hal. 696 hadits No. 3761)
ح‌.      قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهَ اللَّهَ فِي أَصْحَابِي اللَّهَ اللَّهَ فِي أَصْحَابِي لَا تَتَّخِذُوهُمْ غَرَضًا بَعْدِي فَمَنْ أَحَبَّهُمْ فَبِحُبِّي أَحَبَّهُمْ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ فَبِبُغْضِي أَبْغَضَهُمْ وَمَنْ آذَاهُمْ فَقَدْ آذَانِي وَمَنْ آذَانِي فَقَدْ آذَى اللَّهَ وَمَنْ آذَى اللَّهَ يُوشِكُ أَنْ يَأْخُذَهُ
Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah mengenai sahabat-sahabatku. Janganlah kamu menjadikan mereka sebagai sasaran caci-maki sesudah aku tiada. Barangsiapa mencintai mereka, maka semata-mata karena mencintaiku. Dan barang siapa membenci mereka, maka berarti semata-mata karena membenciku. Dan barangsiapa menyakiti mereka berarti dia telah menyakiti aku, dan barangsiapa menyakiti aku berarti dia telah menyakiti Allah. Dan barangsiapa telah menyakiti Allah dikhawatirkan Allah akan menghukumnya. (HR al-Tirmidzi dalam Sunan al-Tirmidzi Juz V/hal. 696 hadits No. 3762)
خ‌.      عن عُوَيْمِ بْنِ سَاعِدَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: “ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى اخْتَارَنِي، وَاخْتَارَ لِي أَصْحَابًا، فَجَعَلَ لِي مِنْهُمْ وُزَرَاءَ وَأَنْصَارًا وَأَصْهَارًا، فَمَنْ سَبَّهُمْ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ، وَالْمَلَائِكَةِ، وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لَا يقْبَلُ  الله مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفا وَلَا عَدْلا.( أخرجه  ابو نعيم فى معرفة الصحابة ج3/ص 1745: رقم 4424 ؛ والطبراني في الأوسط ج1 / ص 272 رقم 456 ؛ والحاكم في المستدرك ج4/ص68 رقم 2735)
Dari Uwaim bin Sa’idah ra, sesunguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memilih diriku, lalu memilih untukku para sahabat dan menjadikan mereka sebagai pendamping dan penolong. Maka siapa yang mencela mereka, atasnya laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Allah Ta’ala tidak akan menerima amal darinya pada hari kiamat, baik yang wajib maupun yang sunnah”.
د‌.         إِذَا كَفَّرَ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا
“Jika seseorang mengkafirkan saudaranya, maka sesungguhnya kalimat itu kembali kepada salah satu dari keduanya.” (HR Muslim, dalam Shahih Muslim Jilid I/hal 47 hadits No. 111, hadits senada diriwayatkan oleh al-Bukhari, Juz III/hal. 408 No.5883)
ذ‌.         عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِي اللَّه عَنْه أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَرْمِي رَجُلٌ رَجُلًا بِالْفُسُوقِ وَلَا يَرْمِيهِ بِالْكُفْرِ إِلَّا ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ
Dari Abi Dzar ra bahwa dia mendengan Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah seseorang melemparkan tuduhan kepada yang lain dengan kefasikan, dan tidak pula melemparkan tuduhan kepada yang lain dengan kekafiran, melainkan hal itu akan kembali kepadanya apabila yang dituduh ternyata tidak demikian”.(HR al-Bukhari, Shahih Bukhari Juz III/ hal. 396, No. 582)
ر‌.       إِنَّ مِنْ أَمَنِّ النَّاسِ عَلَيَّ فِي صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبَا بَكْرٍ وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا غَيْرَ رَبِّي لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ وَلَكِنْ أُخُوَّةُ الْإِسْلَامِ وَمَوَدَّتُهُ ِ
Sesungguhnya manusia yang paling terpercaya di sisiku dengan harta dan jiwanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku memilih kekasih, selain Tuhanku maka aku akan memilih Abu Bakr, Akan tetapi yang ada adalah persaudaraan Islam dan berkasih sayang dalam Islam. (HR al-Bukhari, Juz II/hal 344 No. 3529; hadits senada diriwayatkan oleh Muslim, Shahih Muslim Jilid II/hal 1119)
ز‌.       قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِي أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ
Rasulullah Saw bersabda ikutilah teladan orang-orang setelahku yaitu Abu Bakar dan Umar (HR al-Tirmidzi, Juz V/hal 609 No. 3662)
س‌.   عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم- « أَبُو بَكْرٍ فِى الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِى الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِى الْجَنَّةِ وَعَلِىٌّ فِى الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِى الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِى الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِى الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِى الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِى الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِى الْجَنَّةِ
Dari Abdurrahman bin Auf dia berkata; Rasulullah Saw bersabda: “Abu Bakar di syurga, Umar di syurga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Zubair di syurga, Abdurahman ibn Auf di syurga, Sa’ad (ibn Abi Waqqash) di syurga, Said (ibn Zaid ibn Amru ibn Nufail) di syurga, Abu Ubaidah ibn al-Jarrah di syurga” (HR al-Tirmidzi, Juz V/hal 647 hadits No. 3747)
ش‌.   عن مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ وَأَخُوهُ عَبْدُاللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِمَا أَنَّ عَلِيًّا رَضِي اللَّه عَنْهم قَالَ لِابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الْمُتْعَةِ وَعَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ زَمَنَ خَيْبَرَ
Dari Muhammad bin Ali dan saudaranya Abdullah bin Muhammad dari Bapak keduanya bahwasanya Ali Ra berkata kepada Ibnu Abbas sesungguhnya Nabi saw melarang mut’ah dan makan daging keledai jinak pada masa perang khaibar. (HR al-Bukhari, Juz III/hal 200, hadits No. 4925)
ص‌.      عَنْ إِيَاسِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَخَّصَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ أَوْطَاسٍ فِي الْمُتْعَةِ ثَلَاثًا ثُمَّ نَهَى عَنْهَا
Dari Iyas bin Salamah dari ayahnya berkata : Rasulullah memperbolehkan nikah mut’ah pada saat perang autas selama tiga hari lalu melarangnya. (HR. Muslim, Shahih Muslim Jilid II/hal. 633)
  1. Hadits Mauquf kepada Ali ra.
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْحَنَفِيَّةِ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ عُمَرُ وَخَشِيتُ أَنْ يَقُولَ عُثْمَانُ قُلْتُ ثُمَّ أَنْتَ قَالَ مَا أَنَا إِلَّا رَجُلٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Dari Muhammd bin Hanafiyah dia berkata; Aku bertanya kepada bapakku (yakni Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu): Siapakah manusia yang terbaik setelah Rasulullah ? beliau menjawab: “Abu Bakar”. Aku bertanya (lagi): “Kemudian siapa?”. Beliau menjawab: “Umar”. Dan aku khawatir beliau akan berkata Utsman, maka aku mengatakan: “Kemudian engkau?” Beliau menjawab: “Bukan aku kecuali seorang dari kalangan muslimin”.(diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahih Bukhari Juz II/hal 347 No.3544)
  1. Pendapat Para Ulama
    1. Pendapat Imam Malik
روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : وَسَمِعْتُ أَبَا عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ: قَالَ مَالِكٌ: الَّذِي يَشْتِمُ أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ لَهُ سَهْمٌ، أَوْ قَالَ: نَصِيبٌ فِي الإِسْلامِ ( الخلال / السن: ۲،٥٥٧ )
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, katanya : Saya mendengar Abu Abdulloh berkata, bahwa Imam Malik berkata : “Orang yang mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan Islam” ( Al Khalal / As Sunnah, 2-557 )
  1. Pendapat Imam Ahmad
روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سَأَلْتُ أَبَا عَبْدِ اللَّهِ: عَنْ مَنْ يَشْتِمُ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعَائِشَةَ؟ قَالَ: مَا أُرَآهُ عَلَى الإِسْلامِ ( الخلال / السنة : ۲، ٥٥٧)
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, ia berkata : “Saya bertanya kepada Abu Abdullah tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar dan Aisyah? Jawabnya, saya berpendapat bahwa dia bukan orang Islam”. ( Al Khalal / As Sunnah, 2-557).
  1. Pendapat Ibnu Hazm
فإن الروافض ليسوا من المسلمين إنما هي فرق حدث أولها بعد موت النبي صلى الله عليه و سلم بخمس وعشرين سنة وكان مبدؤها إجابة من خذله الله تعالى لدعوة من كاد الإسلام وهي طائفة تجري مجرى اليهود والنصارى في الكذب والكفر
Sesungguhnya rofidhoh bukanlah dari kalangan kaum muslimin, kelompok ini mula-mula muncul 25 tahun setelah Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam -  wafat. Dan asalnya bermula dari mengikuti dakwah seorang yang Alloh hinakan yang hendak memerangi Islam  kelompok ini berjalan di atas jalannya orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam kedustaan  dan kekufuran. (Al-Fishol fil-milal 2/213)
  1. Pendapat KH Hasyim Asyari (Rois Akbar PBNU)
وَاصْدَعْ بِمَاتُؤْمَرُ لِتَنْقَمِعَ الْبِدَعُ عَنْ اَهْلِ اْلمَدَرِوَالْحَجَرِ. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “اِذَاظَهَرَتِ الْفِتَنُ اَوِالْبِدَعُ وسُبَّ اَصْحَابِيْ فَلْيُظْهِرِالْعَالِمُ عِلْمَهُ فَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ
Sampaikan secara terang-terangan apa yang diperintahkan Allah kepadamu, agar bid’ah-bid’ah terberantas dari semua orang. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila fitnah-fitnah dan bid’ah-bid’ah muncul dan sahabat-sahabatku di caci maki, maka hendaklah orang-orang alim menampilkan ilmunya. Barang siapa tidak berbuat begitu, maka dia akan terkena laknat Allah, laknat Malaikat dan semua orang.”(Muqadimah Qanun Asasi Nahdlatul ulama).

MEMUTUSKAN
1.      Mengukuhkan dan menetapkan keputusan MUI-MUI daerah yang menyatakan bahwa ajaran Syi’ah (khususnya Imamiyah Itsna Asyariyah atau yang menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) serta ajaran-ajaran yang mempunyai kesamaan dengan faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah adalah SESAT DAN MENYESATKAN.
  1. Menyatakan bahwa penggunaan Istilah Ahlul Bait untuk pengikut Syi’ah adalah bentuk pembajakan kepada ahlul bait Rasulullah Saw.
  2. Merekomendasikan:
    1. Kepada Umat Islam diminta untuk waspada agar tidak mudah terpengaruh dengan faham dan ajaran Syi’ah (khususnya Imamiyah Itsna Asyariyah atau yang menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya)
    2. Kepada Umat Islam diminta untuk tidak mudah terprovokasi melakukan tindakan kekerasan (anarkisme), karena hal tersebut tidak dibenarkan dalam Islam serta bertolak belakang dengan upaya membina suasana kondusif untuk kelancaran dakwah Islam
    3. Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar tidak memberikan peluang penyebaran faham Syi’ah di Indonesia, karena penyebaran faham Syi’ah di Indonesia yang penduduknya berfaham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah sangat berpeluang menimbulkan ketidakstabilan yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
    4. Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku antara lain membekukan/melarang aktivitas Syi’ah beserta lembaga-lembaga yang terkait.
    5. Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar bertindak tegas dalam menangani konflik yang terjadi, tidak hanya pada kejadiannya saja, tetapi juga faktor yang menjadi penyulut terjadinya konflik, karena penyulut konflik adalah provokator yang telah melakukan teror dan kekerasan mental sehingga harus ada penanganan secara komprehensif.
    6. Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar bertindak tegas dalam menangani aliran menyimpang karena hal ini bukan termasuk kebebasan beragama tetapi penodaan agama.
    7. Kepada Dewan Pimpinan MUI Pusat dimohon agar mengukuhkan fatwa tentang kesesatan Faham Syi’ah (khususnya Imamiyah Itsna Asyariyah atau yang menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) serta ajaran-ajaran yang mempunyai kesamaan dengan faham Syi’ah sebagai fatwa yang berlaku secara nasional.
Surabaya    27 Shofar 1433 H
21 Januari  2012 M

DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)
PROPINSI JAWA TIMUR

Ketua Umum                                     Sekretaris Umum
KH. Abdusshomad Buchori                 Drs. H Imam Tabroni, MM

Sumber: http://nahimunkar.com/11309/fatwa-mui-jawa-timur-tentang-kesesatan-ajaran-syiah/


    • Beta Ismawan Shukran ustadz atas dokumen ini sehingga menjadi jelas bagi kami. Alhamdulillah.
      29 Maret pukul 7:33 melalui seluler · · 1

    • Hasan Sarbini Abdussalam ijin copas ustadz
      29 Maret pukul 8:49 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Silahkan, itu kan dari MUI, milik anda jug? Hasan Sarbini Abdussalam :)
      29 Maret pukul 8:50 ·

    • Hamdi Hudaya saya pengen tanya bbrp hal:
      1. mengenai mushaf fatimah..
      sepanjang pengetahuan saya, mushaf fatimah itu sekedar buku telaah fiqih. Bukan mushaf al quran.
      Sayangnya pendapat diatas itu pake bhs arab, jd saya gak bs faham.
      2. Utk pendapat yg mengatakan bahwa syiah menganggap al quran saat ini tidak otentik, trs sekarang syiah pake alquran apa dong? kyknya sama aja deh. Bandingkan dg ahmadiyah qadian, yg memiliki kitab tazkiah sebagai kitab suci lanjutan Al Quran .. itu baru ngawur.
      3. Faham yg menganggap para imam ma'shum di syiah.. trs apa bedanya dengan faham pengkultusan para (yg katanya) keturunan Nabi (habib/habibah, syarif/syarifah, sayid/sayidah) oleh rata2 umat suni?

      29 Maret pukul 9:58 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Pak Hamdi Hudaya sebelum saya jawab, insya Allah (jika perlu), saya hanya tegaskan bahwa sesuai keputusan para Admin, maka grup Mualaf Indonesia ini adalah grup Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Sebagaimana MUI juga sudah menegaskan, bahwa MUI adalah MUI Ahlus Sunnah wal Jama'ah di berita ini > http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/03/28/18403/setelah-dikaji-mui-berniat-dan-berjanji-membuat-fatwa-sesat-syiah/

      www.voa-islam.com
      Sekjen MUI Pusat Ichwan Sam saat menerima delegasi dari Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menegaskan, bahwa MUI berniat untuk mengeluarkan Fatwa terkait Syiah. Namun, kajian dan pembahasannya masih terus diperdalam. Yang jelas, saat ini MUI telah membentuk tim khusus untuk itu.

      29 Maret pukul 10:01 · · 8

    • Hamdi Hudaya Pak Abu Taqi Machicky Mayestino II ..
      makasih untuk tanggapannya. saya menunggu penjelasannya.
      Untuk diingat oleh saudara2 seiman group ini,saya terlahir suni (keluarga besar saya ikut di organisasi Muhammadyah) dan terdidik cara suni.
      Yang saya tahu, konflik suni-syiah hny konflik politik masa lalu yg kebawa2 sampai ke ranah agama. Sehingga berlarut2 sampai sekarang. Karena itu saya mengambil keputusan tidak akan fanatik ikut kesalahsatu kelompok, entah itu suni atau syiah.
      Kembali ke pertanyaan saya mengenai syiah itu menganggap Al Quran itu tdk otentik, berikut link yg saya dapat dari sumber syiah itu sendiri:
      http://husaynjan.wordpress.com/2011/03/12/al-kulaini-al-kafi-tidak-mengajarkan-tahrif-al-qur%E2%80%99an/
      dan
      http://husaynjan.wordpress.com/2011/03/12/tidak-ada-tahrif-al-quran-dalam-ajaran-syi%E2%80%99ah/


      husaynjan.wordpress.com
      Al Kulaini, al Kâfi Tidak Mengajarkan Tahrîf Al Qur’an Posted on Mei 12, 2010 by syiahali Al-Kafi bukanlah kitab shahih, yang hadisnya pun sampai sekarang masih diteliti, makanya tidak bernama ...

      29 Maret pukul 12:52 · · 1

    • Argun Deviant hah?? lagi?? :D MUI jatim ngomong A, tp knp MUI pusat ga ngeluarin fatwa? oh sy br inget, kmrn MU Jatim jg mo bikin fatwa FB itu haram.
      29 Maret pukul 13:50 ·

    • Hamdi Hudaya mas argun..
      mungkin salah ketik. harusnya yg diharamkan BF, bukan FB.. ;))

      29 Maret pukul 14:27 melalui seluler · · 1

    • Robi Antoni G yang berkomentar atau pun menyangsikan MUI itu salah dalam berfatwa mengenai syiah, mestinya ia mengukur dirinya. apakah ia lebih berilmu dibanding dengan ulama - ulama yang duduk di MUI. Jika tidak, mestinya ia tahu diri, lebih baik diam jika memang tidak lebih pintar dari ulama - ulama di MUI.
      29 Maret pukul 16:44 · · 2

    • Argun Deviant maaf, mas Robi. ulama MUI sendiri blm sesikap kok.. sama spt isu pengharaman FB, prewed, dll. mengukur diri bkn berarti taqlid buta kan? :)
      29 Maret pukul 17:35 ·

    • Robi Antoni G Fatwa Mui pusat tentang sesat nya syiah, sudah ada sejak tahun 1970an. Seperti yg pernah dicantumkan oleh Abu Taqi pd pembahasan yg lalu. Coba buka lg deh file nya.
      29 Maret pukul 18:45 melalui seluler · · 1

    • Argun Deviant sdh bolak-balik, mas. itu bkn fatwa ttg sesatnya syiah. tp himbauan utk berhati-hati dgn ajaran syiah (krn faktanya, memang ada sebagian syiah yg sesat). tp jika menurut anda semua syiah sesat, ya monggo. yg jelas, MUI tdk FIRM soal itu, sama spt ulama2 di negara lain. :) mari betabayyun..
      29 Maret pukul 19:08 ·

    • Robi Antoni G Ana tahu memang ada syiah yang tidak sesat tapi bila ditinjau secara umum ajarannya sesat. Fatwa apapun juga kaedahnya ditinjau secara umum bukan secara khusus. Umpamanya kita katakan penganut ajaran nasrani itu kafir, itu adalah tinjauan secara umum. sebab kenyataannya ada penganut nasrani di jaman dulu yang masih lurus pemahamannya. Jadi golongan yang lurus ini tidaklah dikatakan kafir.
      Jadi jangan menjadikan yg khusus itu sebagai alasan untuk menolak fatwa yang bersifat umum.
      Kalau Syiah itu tidak sesat tentu MUI tidak akan mengimbau masyarakat indonesia agar berhati - hati terhadap ajaran syi"ah.
      Dan tentu MUI tidak perlu repot - repot mengeluarkan fatwa.

      berikut saya kutip kembali fatwa MUI tentan Syi"ah
      Faham Syiah

      بسم اللّه الرحمن الرحيم

      Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 M merekomendasikan tentang faham Syi’ ah sebagai berikut:

      Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.

      Perbedaan itu di antaranya :
      1. Syi’ah menolak hadis yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan Ahlu Sunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu mustalah hadis.
      2. Syi’ah memandang “Imam” itu ma ‘sum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan).
      3. Syi’ah tidak mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ ah mengakui Ijma’ tanpa mensyaratkan ikut sertanya “Imam”.
      4. Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi da’wah dan kepentingan umat.
      5. Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Siddiq, Umar Ibnul Khatab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib).

      Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah

      Ditetapkan : Jakarta, 7 Maret 1984 M
      4 Jumadil Akhir 1404 H

      KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
      Ketua
      ttd
      Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML
      Sekretaris
      ttd
      H. Musytari Yusuf, LA

      29 Maret pukul 20:42 · · 4

    • Argun Deviant itu penafsiran anda atas fatwa MUI. terima kasih sdh berbagi, tp setau sy, fatwa (berasal dr kata fatwan; muda, baru, penjelasan, penerangan) adalah penjelasan/opini hukum dr ulama yg memiliki otoritas berijtihad. penjelasan itu bersifat tegas, tdk butuh penafsiran lg.
      29 Maret pukul 20:50 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Argun Deviant ... SAYA juga murid2 orang MUI, dan TIDAK PERNAH ada niuatan dari MUI di manapun untuk mengharamkan Facebook. Agar diketahui, ini adalah BERITA YANG DIPELINTIR, oleh orang non-muslim atau munafiqiin, hanya karena ada pertemuan yang pernah dilakukan Pesantren Lirboyo Kediri, Jatim, membahas tentang KHALWAT (berdua2an bemesraan antara dua orang lain jenis) yang bukan mahrom nya, dan SALAH-SATUNYA, melalui Facebook! ... Padahal cara-cara yang lain JUGA dibahas, yakni khalwat dengan berboncengan naik sepeda motor, khlawat dengan telepon, khalwat dengan SMS, DAN LAIN-LAIN ... Nah, apakah antum (anda yang saya hormati) mau percaya dari muslim atau tidak, terserah antum.
      29 Maret pukul 21:20 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Argun Deviant Ulama MUI pusat yang belum sesikap hanyalah KH Umar Shihab, yang insya Allah memang sangat dekat dengan SYi'ah, bahkan insya Allah mungkin memang Syi'ah. Lantas, KETUA MUI ada 9-10 Ketua. Apakah lantas 1 di antara 9 itu, dapat mewakili klaim bahwa MUI pro Syi'ah, sementara jelas di berbagai berita, tendensinya tidak ke sana?
      29 Maret pukul 21:21 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Mengenai ajaran Syi'ah, dan MACAM-MACAM varsiasinya, insya Allah akan saya muat. Namun mungkin bukan malam ini, karena saya lelah sekali. Dan baru terbangun ... JUga bahwa di antara Syi'ah sendiri, ada yang menganggap Syi'ah Rofidhoh (Itsna Asy'ariyah) yang sekarang dominan dan adalah madzhab SYi'ah resmi di Iran, adalah TIDAK mewakili Syi'ah, dan justru kafir serta tidak menganggap AL Kafi adalah dapat digunakan sebagai mewakili ajaran Syi'ah (versi mereka).
      29 Maret pukul 21:26 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Dan SAYA, sebagai PENCINTA ahlul bait (dan insya Allah masih ada sedikita keturunan ahlul bait), sebagai muslim, sebagai Ahlus Sunnah wal Jama'ah, ADALAH SYI'AH dari Kholifah, Imam, Amirul Mu'miniin Ali bin Abi Tholib rodhiyollohu 'anhu, dan karenanya justru sangat menghargai dan mencintai kesemua Kholifah yang lain, para Imam, Imam Abu Bakar ash Shiddiq, Imam Umar bin Khotthob, Imam Utsman bin Affan rodhiyollohu 'anhum, YANG KESEMUANYA adalah keluarga Rosululloh sholollohu 'alaihi wasallam, baik sebagai mertuanya, menantunya dsb. DAN yang JELAS dijamin Rosululloh sholollohu 'alaihi wasallam masuk Surga, BUKAN sepert saya dan siapapun di sini. i
      29 Maret pukul 21:30 · · 4

    • Hamdi Hudaya Wah..terima kasih Pak Mayestino...bakal dapat ilmu pengetahuan baru nih.

      Oh iya.. kl boleh tanya lagi (bukan ke pak mayestino aja, tp ke semua orang yg mengetahui), bukan untuk manasin keadaan. tp hny sekedar ingin tahu aja.
      Di komentar pak Robi Antoni G ada yg pengen saya tanyakan
      dari semua alasan yg dikeluarkan MUI mengenai kekafiran Syiah, apakah hrs memenuhi semua alasan aja, atau cukup satu alasan sdh mensyahkan masuk ke kategori kafir ya?

      29 Maret pukul 21:42 ·

    • Sherylin Freesia Kliztnova akhy Abu Taqi Machicky Mayestino II, aku copas ke dokumen grupku yaa.. :)
      29 Maret pukul 22:45 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Ok ... :) Sherylin Freesia Kliztnova :)
      29 Maret pukul 22:51 ·

    • Argun Deviant sederhana saja: kalo syiah itu KAFIR, bagaimana bs arab saudi yg dikenal konservatif dgn aliran wahabbi-nya mengizinkan syiah Iran (yg katanya rofidhoh itu) berhaji ke tanah haram/ haramain (makkah-madinah)? apakah ulama sana tdk tau? atau kita aja yg sok tau? :)
      30 Maret pukul 9:42 ·

    • Argun Deviant angka anda soal 9 banding 1 itu gak valid. ketua MUI pusat aja blm mau gegabah (spt anda) mengafirkan syiah: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/12/01/27/lyg8ad-mui-tidak-mudah-keluarkan-fatwa-sesat-syiah jd, mngkn jd 8-2 kali yak? gimana sih metode penghitungan anda? survei satu2 ato gmn?
      30 Maret pukul 9:53 ·

    • Robi Antoni G Hamdi Hudaya , Fatwa MUI Jatim sangat detail dan bagus untuk dibaca. Fatwa MUI Pusat thn 1984 hanya mencakup poin - poin penting saja. Melanggar poin tertentu dalam Fatwa MUI bisa mengeluarkan seorang muslim dari islam. Misalnya poin 1,2 dan 5 itu jelas fatal.
      Pada poin pertama misalnya :
      1. Syi’ah menolak hadis yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan Ahlu Sunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu mustalah hadis.
      ada banyak riwayat hadits yang bersifat mutawatir diluar dari Ahlu Bait. Jika menolak hadits seperti itu bisa menyebabkan seseorang menjadi kafir. Karena hadits mutawatir mutlak kebenarannya. Contoh Alquran termasuk hadits yang mutawatir. Menolak/ meragukan kebenaran Alquran sebagai wahyu Alloh dapat menyebabkan sesorang menjadi kafir, meskipun dia sebut dirinya seorang muslim.

      30 Maret pukul 10:26 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Argun Deviant ... KAFIR atau tidak, BUKAN urusan siapapun. :) Dan Arab Saudi BUKAN WAHABI, karena penamaan ini sebenarnya pun di Arab Saudi TIDAK dikenal. :) Mereka hanya mengaku sebagai Ahlus Sunnah wal Jama'ah. :) ... Dan tentu saja, mereka memperbolehkan siapapun yang mengaku muslim untuk mengunjungi tanah suci. Walaupun jelas jama'ah Iran, mengebomi dan membunuhi orang berabad2 lalu dan juga di Abad XX lalu. "Rofidhoh" itu artinya MENOLAK, alias mereka MENOLAK kepemimpinan Abu Bakar ash Shiddiq, Umar bin Khothhob, Utsman bin Affan rodhiyollohu 'anhum, DAN bahkan SEKTER TEREKSTRIM dari Syi'ah MENGKAFIKAN Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang mereka sebut Nasibi atau Nawashib (dan bahkan ada yang menghalalkan harta dan darah kaum Sunni). Jadi jelas siapa yang mengkafirkan siapa? Atau kita saja yang sok tau? :)
      30 Maret pukul 10:50 · · 4

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Argun Deviant Menjawab pertanyaan dan pernyataan anda di atas, KETUA MUI YANG MANA? Dan itu berita tanggal berapa? :) ... Sudahkah anda membaca berita TERBARU yang saya kutipkan di atas? :) ... Atau kiranya orang gegabah (yang mungkin seperti anda) tak mau menerima fakta, dan hanya mau menerima yang ia mau terima saja? ... Dan apakah SAYA GEGABAH dalam MENERUSKAN BERITA YANG SUDAH ADA DI DUNIA MAYA DAN NYATA sejak lama di atas dan memang perlu diketahui Muslim khususnya di Indonesia? ... Dan gimana sih metode pemikiran anda? Berpikir satu2 atau menyeluruh berdasarkan Al Quran dan Hadits ato gmn? :)
      30 Maret pukul 10:54 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Argun Deviant dan siapapun di sini, ini dari sumber Sejarah, umum, bukan Sunni, bukan Syi'ah, bukan Sufi, bukan Jabariyah, bukan Arab, bukan Cina, dsb ... tentang perilaku Syi'ah di tanah suci dari masa berabad tahun lalu, di bawah ini:
      30 Maret pukul 10:55 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎277 Hijriyyah. - Munculnya gerakan Rofidhoh Qoromitoh yang didirikan oleh Hamdan bin Asy’ats yang dikenal dengan julukan Qirmit di Kufah, Persia.
      278 Hijriyyah. - Munculnya gerakan Qoromitoh di Bahrain dan Ahsa’ yang dipelopori oleh Abu Saad Al Janabi
      280 Hijriyyah. - Munculnya kerajaan Rofidhoh Zaidiyah (pengikut Zaid) di So’dah dan San’a di negeri Yaman yang didirikan oleh Husein bin Qosim Arrossi.
      297 Hijriyyah. - Munculnya kerajaan Ubaidiyin di Mesir dan Maghribi (Maroko) yang didirikan oleh Ubaidillah bin Muhammad Al Mahdi.
      317 Hijriyyah. - Abu Tohir Arrofidhi Al Qurmuti masuk ke kota Makkah pada hari Tarwiya (8 Dzulhijjah) dan membunuh jamaah haji di Masjidil Haram serta mencongkel Hajar Aswad dan membawanya ke Ahsa’ hingga dapat dikembalikan lagi ke Ka’bah pada tahun 355 Hijriyyah. Kerajaan mereka tetap eksis di Ahsa’ hingga tahun 466 Hijriyyah. Pada tahun ini berdirilah kerajaan Hamdaniyah di Mosul dan Halab dan tumbang pada tahun 394 Hijriyyah.

      30 Maret pukul 10:56 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎329 Hijriyyah. - Pada tahun ini Allah telah menghinakan kaum Rofidhoh karena pada tahun ini dimulailah peristiwa “Ghoibah al Kubro” atau “menghilang selamanya” karena menurut mereka imam Rofidhoh XII yang diyakini sebagai Imam Mahdi (namun tak pernah muncul) telah menulis surat dan sampai kepada mereka yang bunyinya, “Telah dimulailah masa menghilangku dan aku tidak akan kembali sampai masa diijinkan oleh Allah, barangsiapa yang berkata dia telah berjumpa denganku maka dia adalah pembohong”. Semua ini supaya menghindar dari paertanyaan orang awam kepada ulama mereka tentang terlambatnya Imam Mahdi keluar dari persembunyiannya (hingga kini).
      320-334 Hijriyyah. - Munculnya kerajaan Rofidhoh Buwaihi di dailam yang didirikan oleh Buwaih bin Syuja’. Mereka membuat kerusakan di Baghdad. Pada masa mereka orang2 bodoh mulai berani memaki-maki para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
      339 Hijriyyah. - Hajar Aswad dikembalikan ke Makkah atas rekomendasi dari pemerintahan Ubaidiyah di mesir.

      30 Maret pukul 10:56 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎358 Hijriyyah. - Kaum Rofidhoh Ubaydiy menguasai Mesir. Salah satu pemimpinya yang terkenal adalah Al Hakim Biamrillah yang mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan dan menyeru kepada pendapat Reinkarnasi. Dengan ambruknya kerajaan ini tahun 568 Hijriyyah muncullah gerakan Druz.
      402 Hijriyyah. - Keluarnya pernyataan kebatilan nasab Fatimah yang digembar gemborkan oleh penguasa kerejaan Ubaidiyah di Mesir (yang bukan keturunan Quraisy) dan menjelaskan ajaran mereka yang sesat dan mereka adalah Zindiq dan telah dihukumi kafir oleh seluru ulama’ kaum Muslimiin.
      408 Hijriyyah. - Penguasa kerajaan ubaidiyah di mesir yang bernama Al Hakim Biamrillah mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Salah satu dari kehinaannya adalah dia berniat untuk memindahkan kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari kota Madinah ke Mesir sebanyak dua kali. Yang pertama adalah ketika dia disuruh oleh beberapa orang Zindiq untuk memindahkan jasad Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ke Mesir. Lalu dia membangun bangunan yang megah dan menyuruh Abul Fatuh untuk membongkar kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu masyarakat tidak rela dan memberontak membuat dia mengurungkan niatnya. Yang kedua ketika ia mengutus beberapa orang untuk membongkar kuburan Nabi. Utusan ini tinggal didekat masjid dan membuat lobang menuju kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu makar mereka ketahuan dan utusan tersebut dibunuh.

      30 Maret pukul 10:57 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎656 Hijriyyah. - Penghianatan besar yang dilakukan oleh Rofidhoh pimpinan Nasiruddin Al Thusi dan Ibnul Alqomi yang bersekongkol dengan kaum Tartar Mongolia agar masuk ke Baghdad dan membunuh dua (2) juta muslim Baghdah dan banyak dari Bani Hasyim (Ahlul Bait Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam) yang seolah2 dicinai oleh kaum Rofidhoh namun justru dikorbankannya ini. Pada tahun yang sama muncullah kelompok Nusairiyah yang didirikan oleh Muhammad bin Nusair.
      907 Hijriyyah. - Berdirinya kerajaan Safawiyah di iran yang didirikan oleh shah Ismail bin Haidar al Safawi yang juga seorang Rofidhoh. Dia telah membunuh hampir dua (2) juta muslim yag menolak memeluk mazhab Rofidhoh. Pada saat masuk ke Baghdad dia memaki Khulafahur Rosyidin di depan umum dan membunuh mereka yang tidak mau memeluk mazhab Rofidhoh. Tak ketinggalan pula dia membongkar banyak kuburan orang sunni seperti Imam Abu Hanifah. Termasuk peristiwa penting yang terjadi pada masa kerajaan Sofawiyah adalah ketika Shah Abbas berhaji ke Masyhad untuk menandingi ibadah Haji di Makkah. Pada tahun yang sama Sodruddin al Syirozi memulai dakwahnya kepada mazhab Baha’iyah. Mirza Ali Muhammad al Syirozi mengatakan bahwa Allah telah masuk ke dalam dirinya, setelah mati dia digantikan oleh muridnya Baha’ullah yang di kemudian hari menjadi agama Baha’i. Sementara itu di India muncul kelompok Qodiyaniyah pimpinan Mirza Ghulam Ahmad yang mengatakan bahwa dirinya dalah Nabi yang di kemudian hari menjadi agama Ahmadiyah. Kerajaan Safawiyah berakhir pada tahun 1149 Hijriyyah.

      30 Maret pukul 10:57 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎1218 Hijriyyah. - Seorang Rofidhoh dari Iraq datang ke Dar’iyah di Najd dan menampakkan kesalehan dan kezuhudan. Pada suatu hari dia solat di belakang Imam Muhammad bin Su’ud dan membunuhnya ketika dia sedang sujud saat solat asar dengan belati.
      30 Maret pukul 10:57 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎1400 Hijriyyah. - Khomeini menyampaikan pidatonya pada peringatan lahirnya Imam Mahdi fiktif mereka pada tanggal 15 sya’ban 1407 Hijriyyah (1982 Masehi). Sebagian pidatonya berbunyi demikian, bahwa, “Para Nabi diutus Allah untuk menanamkan prinsip keadilan di muka bumi tapi mereka tidak berhasil, bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diutus untuk memperbaiki kemanusiaan dan menanamkan prinsip keadilan tidak berhasil … Yang akan berhasil dalam misi itu dan menegakkan keadilan di muka bumi dan meluruskan segala penyimpangan adalah imam Mahdi yang ditunggu-tunggu ...” Begitulah menurut Khomeini para Nabi telah gagal, termasuk Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, sementara revolusinya telah berhasil.
      30 Maret pukul 10:58 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎1407 Hijriyyah. - Jamaah haji iran mengadakan demonstrasi besar-besaran di kota Makkah pada hari Jum’at di musim Haji tahun 1407 Hijriyyah (1987 Masehi). mereka melakukan tindakan perusakan di kota Makkah seperti kakek-moyang mereka kaum Qoromitoh, mereka membunuh beberapa orang aparat keamanan dan jamaah haji, merusak dan membakar toko, merusak dan membakar mobil beserta mereka yang berada di dalamnya. Jumlah korban saat itu mencapai 402 orang tewas, 85 dari mereka adalah aparat keamanan dan penduduk biasa Arab Saudi.
      30 Maret pukul 10:58 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎1408 Hijriyyah. - Mu’tamar Islam yang diadakan oleh Liga Dunia Islam di Makkah mengumumkan fatwa bahwa Khomeini telah kafir.
      30 Maret pukul 10:58 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II ‎1409 Hijriyyah. - Pada musim haji tahun 1409 Hijriyyah (1989 Masehi) ini kaum Rofidhoh meledakkan beberapa tempat sekitar masjidil haram di kota mekah. Mereka meledakkan bom itu tepat pada tanggal 7 Dzulhijjah dan mengakibatkan tewasnya seorang jamaah haji dari pakistan dan melukai 16 orang lainnya serta mengakibatkan kerusakan bangunan yang sangat besar. 16 pelaku insiden itu berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1410 Hijriyyah.
      30 Maret pukul 10:58 · · 1

    • Argun Deviant wahabbi itu sebutan utk murid imam Abdul Wahb. pandangannya muncul dr Najd, dan dilindungi oleh kerajaan saudi. :) klo syiah kafir mutlak, mengaku islam pun pasti dilarang masuk. ibaratnya, paus benedictus yg jls2 katolik, ngaku islam pun pasti ga mungkin boleh masuk mekkah. :D

      qaramitha itu sempalan syiah ismailiyah, di Barat dikenal dgn assasin. di kalangan ismaili dia dikenal sbg sekte baru, terpisah dr sekte ismaili: http://en.wikipedia.org/wiki/Qarmatians riset2 dulu gmn?

      utk syiah pengaku-ngaku tuhan, well.. sunni lia eden jg mengaku utusan tuhan, ahmadi qadiyan (sunni) jg mengaku nabi. tp bkn serta merta mewakili semua sunni bukan? *capek jg mengingatkan*

      dan 402 org yang tewas pada 1407 H itu terbanyak adalah demonstran iran. klo mau tau lbh detil, cek http://en.wikipedia.org/wiki/1987_Mecca_incident

      yg lain-lain itu kriminal. setuju dihukum tegas, tp itu tdk otomatis menunjukkan sesat tidaknya satu kelompok.

      last,.. soal sunni-syiah ini silahkan disikapi dgn arif. mo terus sesat-menyesatkan lalu bom-boman, atau ulamanya bareng2 duduk menetapkan 1 syawal (meski di arus bawah jg kadang ada konflik). ini sy copas dr situs kesukaan anda (selain voa-islam) :)
      http://arrahmah.com/read/2011/08/30/15007-salat-id-di-libanon-didominasi-pelajar-dan-anggota-tni-.html

      30 Maret pukul 11:29 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Argun Deviant SAYA INGATKAN ini sudah menjelang waktu Jum'atan. kalau SYI'AH ekstrem memang tak akan mau Jum'atan jika Imamnya bukan dari mereka ... :)
      30 Maret pukul 11:30 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Untuk WIB>
      30 Maret pukul 11:31 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Lalu, mengenai SYi'ah, ADA BANYAK SEKTE dalam Syi'ah, maka yang termoderat masih mau beribadah bahkan berimam kepada Sunni, seperti dulu saya sampaikan kepada antum, bahwa saya pernah 1 bulan Ramadhan satu rumah dengan orang Syi'ah dan ia mau saya imami juga saat saya ajak ke Al Azhar untuk sholat bareng.
      30 Maret pukul 11:32 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Mengenai duduk bareng, SEJAK BERABAD LALU, sudah demikian, bahkan di jaman Abbasiyah, namun adalah Syi'ah pula yang mengkhianati Sunni dengan mengajak Mongol datang dan menghancurkan Abbasiyah.
      30 Maret pukul 11:33 ·

    • Argun Deviant heheh.. iya pak.. terima kasih sdh mengingatkan.. mari sholat jum'at. jabat-erat dr jakarta. :) pesan saya: hati2 dgn aliran syiah, meski tdk semua dr mereka kafir.
      30 Maret pukul 11:33 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Baik, saya hendak ke masjid dulu. ini sudah menjelang waktu Jum;atan untuk WIB. :)
      30 Maret pukul 11:33 ·

    • Paulus Mualaf ‎... Syi'ah itu berbahaaaaaayaaa ... :) ... Yang nggak bahaya: Syi beh, Syi ceh, Syi deh, Syi eh ... dan seterusnya ...
      30 Maret pukul 14:29 · · 2

    • Della Delilah Syi Peh...:D.
      30 Maret pukul 14:51 ·

    • Robi Antoni G Perlu diketahui bahwa ajaran syiah ini sudah menyusup ke firqah - firqah di Indonesia, terutama ke firqoh Tasawuf dan juga firqah yg suka mengagungkan habib - habib melebihi yang sepatutnya.
      30 Maret pukul 15:03 ·

    • Robi Antoni G PERKEMBANGAN SYI’AH DI INDONESIA
      Kurang lebih 30 tahun sudah berlalu sejak mulai menancapkan kukunya di Indonesia, kini kaum Râfidhah terutama di negeri kita ini telah berani memperlihatkan sebagian ajaran mereka secara terang-terangan. Ini mereka lakukan secara bertahap. Cara-cara mereka dalam memberikan pengajaran sangat halus dan awalnya tidak diketahui. Saya sebutkan diantaranya :

      Pertama : Mereka mengatasnamakan diri ahlul bait (keluarga) Nabi. Padahal pada hakekatnya, mereka telah berbohong atas nama ahlul bait [3]. Kita tahu bahwa kaum muslimin, terutama di indonesia sangat mencintai ahlul bait tetapi kecintaan yang tidak berdasarkan ilmu tentang siapa ahlul bait ? Apa manhaj mereka ? Kecintaan seperti ini bisa menyeret seseorang kepada kultus dan al-ghuluw. Inilah yang diinginkan Syi'ah. Oleh karena itu, orang yang menyerang Syi'ah selalu dituduh benci kepada ahlul bait. Dan para pendahulupendahulu mereka seperti kaum Qarâmithah, Isma’iliyah, Bathiniyah telah membuat beberapa ajaran yang disusupkan ke tengah-tengah kaum muslimin untuk mendukung madzhab mereka. Diantaranya adalah perayaaan maulid nabi. Merekalah yang membuat acara ini pertama kali, bukan sulthan Shalahuddin al-Ayyubi. Menisbatkan perayaan mauled kepada Shalahuddin adalah penyimpangan, penipuan dalam sejarah.[4]

      Cinta ahlul bait adalah merupakan keyakinan Islam. Kita mencintai keluarga Nabi sesuai dengan syariat Allah dan Rasulnya, tidak ditambah dan tidak di kurangi, tidak mengadakan penyembahan terhadap ahlul bait. Kita meyakini bahwa tidak ada yang ma’shûm (bebas dari dosa dan kesalahan) kecuali Nabi yang mulia. Jadi kecintaan kita tetap dalam batasan-batasan Islam bukan sebagaimana yang dikatakan oleh Syi’ah.

      30 Maret pukul 15:09 · · 1

    • Robi Antoni G Kedua : Dalam memberikan pengajaran, mereka menggunakan ayat-ayat al-Qur’ân, tafsir-tafsir al-Qur’ân tidak melalui hadits atau sunnah. Karena mereka jauh sekali dari sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahkan mereka menolak hadits. Bagaimana mungkin mereka bisa menerima hadits Bukhâri, Muslim dan lain-lain sementara para sahabat yang meriwayatkan haditshadits ini dianggap kafir ?! Mereka juga menvonis kufur kepada ahlus sunnah termasuk Bukhâri, Muslim dan ulama ahli hadits lainnya. Oleh karena itu, mereka selalu memulainya dengan tafsir dengan meruju’ ke kitab-kitab tafsir Syi'ah [5]. Melalui kajian tafsir-tafsir al-Qur’ân yang awalnya biasa tapi lama-kelamaan menjadi aneh, karena seluruh ayat al-Qur’ân mereka tafsirkan dengan penafsiran mereka. Mereka selalu membuka kajian tafsir al-Qur’ân, tidak ada yang membuka kajian shahih Bukhâri kecuali untuk di hina, di kritik dan selanjutnya di tolak. Mereka mulai mentafsirkan, ini untuk Ali Radhiyallahu 'anhu dan siksaan ini untuk Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu dan lain sebagainya. Walaupun pada awalnya, mereka belum menyebut nama Abu Bakar,Umar dan Utsman Radhiyallahu 'anhuma karena ketiga shahabat ini memiliki kedudukan tinggi di hati kaum muslimin termasuk Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu. Syi’ah menempu cara-cara kaum zindiq yaitu meninggikan sebagian dan merendahkan sebagian dalam waktu yang bersamaan agar mereka dapat menghancurkan secara keseluruhan. Mereka meninggikan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu setinggi-tinggi sampai disamakan dengan Rabbul a’lamin sementara mereka merendahkan Abu Bakar, Umar, Utsman Radhiyallahu 'anhum dan hampir seluruh para sahabat Rasulullah dengan serendah-rendahnya.
      30 Maret pukul 15:10 · · 1

    • Robi Antoni G Ketiga : Mengkritik sebagian sahabat. Mereka mulai dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu kemudian yang lainnya sampai hampir seluruh para sahabat. Untuk mencapai tujuan ini di negeri kita, mereka memerlukan waktu bertahun-tahun. Sehingga saat ini, Abu Bakar As-Shiddiq, Umar al-Fârûq, Utsmân Dzunûrain, mereka hinakan dan kafirkan terangterangan. Bahkan tersebar selebaran yang mengkafirkan sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'anha dan para sahabat lainnya. Mereka memasukan berbagai macam syubhat kepada kaum muslimin lalu mulai mengklasifikasikan para sahabat menjadi yang betulbetul sahabat Nabi dan yang munafiq. Selanjutnya dibawakan sebagian ayat-ayat al-Qur’ân sehingga sebagian kaum muslimin yang mengikuti majlis mereka terpengaruh dan tidak memperdulikan serta tidak lagi memakai ijmâ’ para ulama mengenai para shahabat. Yaitu semua para sahabat adalah adil.
      30 Maret pukul 15:10 · · 1

    • Robi Antoni G Keempat : Mengkritik hadits-hadits. Awalnya, mereka mengkritik satu atau dua buah hadits dalam Shahîh Bukhâri yang dinyatakan tidak sah, mustahil atau dusta. Semua justifikasi ini berdasarkan akal dan ra’yu mereka yang jahil. Dan itulah salah satu sifat mereka,mengkritik, membantah, dan menolak tanpa hujjah. Oleh karena itu ahlus sunnah menyatakan bahwa bantahan dan penolakan semata bukanlah ilmu. Ilmu adalah memberikan jawaban ilmiyah, membantah ilmiyah dengan menegakkan hujjah yang selanjutnya menyeselasaikan permasalahan. Ini yang disebut ilmu. Adapun semata-mata menolak, mungkin anak-anak yang telah tamyiz mampu melakukannya.

      Inipun mereka lakukan secara bertahap serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Mereka mengkritik dan menolak hadits-hadits di Bukhâri dan Muslim. Tapi anehnya, apabila ada hadits yang menguatkan madzhab mereka, mereka memakainya padahal mereka telah mengkafirkan Imam Bukhâri dan Muslim !?

      30 Maret pukul 15:11 · · 1

    • Robi Antoni G Kelima : Memberikan kesan bahwa bahwa Syi’ah merupakan madzhab yang kelima dalam Islam dan perbedaan mereka adalah perbedaan furu’iyah, ijtihadiyah, ilmiyah secara global tanpa ta’shîl (penegakan terhadap hujjah) dan tafshîl (terperinci) sehingga ini juga mempengaruhi kaum Muslimin.

      Keenam : Mendakwahkan ajaran yang sangat menarik bagi orang-orang memiliki penyakit hati yaitu nikah mut’ah. Nikah mut’ah (kontrak) tanpa wali tanpa saksi kecuali dengan mahar pemberian dan ada ikatan perjanjian antara kedua pihak laki dan wanita. Biasanya dilakukan selepas majlis mereka. Mereka mengikat perjanjian kontrak satu hari, dua hari dan sterusnya dan boleh untuk satu kali berhubungan saja. Kalau begitu apa bedanya dengan zina. Bahkan Khomaini di sebagian fatwanya membolehkan bermut’ah dengan pelacur !!!

      Ketujuh : Berusaha menjauhkan kaum Muslimin dan memberikan kesan buruk terhadap sebuah ajaran yang mereka benci yaitu Wahabi. Kalimat ini sering diulang-ulang, tanpa ada penjelasan terperinci, siapa dan apa ajaran Wahabi itu. Sehingga setiap ajaran dakwah atau yang berlawanan dengan Syi'ah dijauhi oleh kaum Muslimin. Padahal sebenarnya, lafadz ini disematkan oleh musuh-musuh Islam kepada ajaran dakwah al-Imam Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahab. Lalu mereka memanfaatkannya untuk menjauhkan kaum Muslimin dari dakwah yang haq ini.

      30 Maret pukul 15:12 · · 1

    • Robi Antoni G KEPADA SIAPA MEREKA MASUK ?

      Tingkatan Pertama : Mereka mempegaruhi masyarakat awam dengan cara-cara yang dapat diterima oleh orang-orang awam. Dikalangan orangorang awam ini, mereka tidak akan mampu mengkafirkan seluruh para sahabat karena orangorang awam walaupun mereka beragama dengan cara taqlid buta, mereka sangat mencintai para sahabat. Kalau mereka langsung mengkafirkan atau mengkritik Abu Bakar, Umar,Utsmân dan para sahabat yang lainnya ditengah masyarakat awam, tentu mereka akan ditinggalkan. Untuk mendekati masyarakat awam dengan cara kultus terhadap manusia atas nama ahlul bait. Bahkan mereka membuat berbagai bait-bait syair yang mengantarkan kepada pengkultusan terhadap Nabi. Mereka meninggikan Nabi lebih tinggi dari yang telah tetapkan oleh Allah Azza wa Jalla, dengan cara tawassul ataupun istighatsah, yang berujung pada syirik besar. Dimulai dengan pendekatan dengan mengatasnamakan ahlul bait kemudian pemujaan terhadap manusia dengan membangun kubur-kubur serta meminta kepada penghuni kubur-kubur serta penyebaran berbagai macam bid’ah lainnya yang berasal dari Syi'ah ini lapisan bawah.

      30 Maret pukul 15:54 · · 1

    • Robi Antoni G Tingkatan Kedua ; Mendakwahi para pelajar khususnya mahasiswa. Untuk lapisan ini, mereka masuk lewat penyebaran nikah mut’ah karena para pemuda ini memang sangat aktif mencari hal-hal baru untuk kemudian dicoba. Setelah memberikan kenikmatan syaithaniyah, mereka mulai mendekati para pemuda ini dengan memberikan image (gambaran) bahwa ajaran Syi’ah itu benar dan lain sebagainya. Oleh karena itu tokoh-tokoh mereka mengajar diberbagai perguruan tinggi untuk menjerat para mahasiswa yang mayoritasnya kosong dari ajaran Islam, aqidah shahihah serta tidak gemar duduk di majlis-majlis ahli ilmu. Para mahasiswa ini terus didekati sampai akhirnya menjadi Rafidhah tulen dan diharapkan menjadi kaum intlektual yang memegang pemerintahan di negeri ini. Ini harapan mereka, Semoga Allah Azza wa Jalla menghancurkan rencana buruk mereka.
      30 Maret pukul 15:58 ·

    • Robi Antoni G Tingkatan Ketiga : Memasuki media masa, yang cetak maupun elektronik. Melalui media-media ini, mereka menampilkan tentang Rafidhah sedikit demi sedikit, dengan dalih sebagai khazanah islamiyah. Stasiun televisi tidak luput dari mereka. Namun tentunya, mereka tidak terang-terangan membawakan ajaran mereka. Kecuali salah satu dari tokoh mereka yang pernah saya dengar langsung dengan telinga saya dan saya lihat dengan kedua mata saya bahwa dia mengatakan bahwa Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma adalah seorang penakut (Allahu Akbar ). Orang yang hina ini telah merendahkan seorang sahabat mulia, alim lagi ‘âbid yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :

      نِعْمَ الرَّ جُلُ عَبْدُ اللَّهِ لَوْ كَا نَ يُصَلِّي بِا للَّيْلِِ

      Sebaik-baik orang adalah Abdullah Bin Umar kalau sekiranya dia shalat malam. [HR Bukhari, no. 3738, 3739, 3740 dan 3741]

      Sejak itu, Abdullah bin Umar tidak pernah meninggalkan shalat malam.

      Tingkatan Keempat : Mereka memberikan pengajaran kepada kaum intelektual khususnya kepada pendukung mereka yang saya istilahkan alumni dari oreintalis. Mereka ini dididik, di jadikan anak angkat dan di susui oleh orang-orang Yahudi di negeri-negeri Barat yang notebenenya sangat membenci Islam. Mereka mendapat dukungan kuat sehingga paling tidak kaum intelektual ini bersikap netral atau toleran tidak mempermasalahkan antara Sunni dengan Syi'ah. Ini langkah pertama, langkah kedua dan selanjutnya, mereka mulai membuat program-program yang bisa menjebak tokoh-tokoh ini kedalam Râfidhah tulen.

      30 Maret pukul 16:00 ·

    • Robi Antoni G Tingkatan Kelima : Mendekati para pejabat negeri yang memegang tampuk pemerintahan untuk diberikan pelajaran-pelajaran tentang Syi’ah. Paling tidak, mereka merasa untung dan menang kalau pejabat ini mengetahui ajaran Râfidhah, apalagi mendukungnya.

      Tingkatan Keenam : Masuk ke partai politik dengan menjadi tim-tim sukses partai-partai politik.

      Tingkatan Ketujuh : Membuat pengajianpengajian untuk ibu-ibu karena peran wanita sangat penting sekali dan sangat besar sekali. Oleh karena itu mereka membutuhkan ibu-ibu untuk mendukung ajaran mereka. Berdasarkan kenyataan ini, saya sering mengingatkan bapak-bapak agar hati-hati dan memperhatikan pengajian istrinya, jangan sampai istri-istri mereka terjebak dalam ajaran Syi’ah.

      Oleh
      Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

      30 Maret pukul 16:01 · · 2

    • Asmawati Hamka Di Makassar juga sdh banyak pengikut Syi'ah Mas Robi Antoni G. Untung sy masuk grup Mualaf Indonesia, jadi insya Allah gak ngaruh, jika suatu hari "ketemu" mereka. ^ _ ^
      30 Maret pukul 18:14 · · 1

    • Robi Antoni G Waduh , indonesia sudah kebanjiran Syiah ya. Hati 2 saja jika indonesia sudah dikuasai syiah . Ahli sunnah wal jamaah pasti ditumpas habis oleh mereka. Seperti kejadian di suriah dan negara arab lainnya.
      30 Maret pukul 19:01 melalui seluler · · 1

    • Beta Ismawan Astaghfirullahal'adhiim
      30 Maret pukul 19:42 melalui seluler ·

    • Asmawati Hamka Ternyata saya baru sadar (untung masih sadar ya) kalau saya ini agak bego atau memang bego? Baru saj, beberapa menit yg lalu, sy ingat kalau salah seorang sahabat sy di Makassar sana (sering nginap lagi di tempat saya) seorang penganut syi'ah. Juga sahabat saya yg lainnya, keluarga (sepupunya) sebagian besar penganut syiah. Benar, baru sekarang sy ingt. Waktu itu saya tdk anggap sebagai satu masalah krn saya pikir mereka itu hanya sebuah organisasi atau semacam tarekat.
      30 Maret pukul 19:58 · · 1

    • Markuz Kuzon Untung dalam ber islam saya tak ber faham apapun, Saya cukup belajar dari Alquran, mendengar khotbah ,menyimak acara2 pengajian dan buku2 tentang islam.
      Kemudian aku cerna dengan semampu aqal pikiranku, mana yang "menurutku" sesuai dengan quran aku terima dan yang "menurutku " tak sesuai dengan Quran aku tinggalkan,
      Dengan menghormati PENGIKUT mazhab apapun,
      jauh dari kebencian dan dugaan2 negatip.
      sejauh mereka tak mengganggu privasiku dalam ber Islam,
      walau aku tak sepaham dengan mereka.

      Nah siapakah yang akan menebar bibit PERPECAHAN umat ??
      Sedang kan Quran mengatakan, "akan banyak tafsir pada kitabku ini"
      Apalagi hadits, yang TAK DIJAMIN oleh ALLAH kebenarannya.
      Saya yakin mereka (para ahli hadits) hanya mengira-ngira saja akan kebenaran suatu HADITS, dengan membuat bermacam macam peringkat.

      "Mereka menyangka pendapatnyalah yang paling benar"
      semoga bermanfaat.

      30 Maret pukul 20:36 · · 2

    • Robi Antoni G Subhanalloh, Maha suci Alloh yang menurunkan wahyu berupa Alquran dan Al Hadits, Maha suci Alloh yang menurunkan diinul islam sebagai jalan keselamatan orang yang beriman, Maha suci Alloh yang mengirimkan utusanNya yang Mulia Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam, Maha suci Alloh yang mengirim para Ulama islam dimuka bumi ini.
      Markuz Kuzon, bukan maksud saya untuk merendahkan anda, tapi yang anda tulis diatas menunjukkan kurangnya keilmuan anda mengenai hadits.
      Bagaimana anda bisa mengatakan " Apalagi hadits, yang TAK DIJAMIN oleh ALLAH kebenarannya.
      Saya yakin mereka (para ahli hadits) hanya mengira-ngira saja akan kebenaran suatu HADITS, dengan membuat bermacam macam peringkat."????????
      Maaf pernahkan anda membaca riwayat ulama yang telah berjuang mengumpulkan hadits ? Pernahkan anda Membaca sejarah Imam Malik, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad dst ? Mereka bukanlah orang yang sembarangan mengumpulkan hadits dan menafsirkan suatu hadits dengan dugaan mereka. Mereka hidup bersungguh - sungguh mengumpulkan hadits dari satu negeri ke negeri lain, mereka berjuang siang malam menelaah hadits dan mereka telah menyerahkan sisa hidup mereka untuk hadits - hadits Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam.
      Islam adalah agama yang pasti bukan agama duga - dugaan. Islam dibagun diatas dalil - dalil qoth'i yang berasal dari Wahyu Alloh.
      ulama sekaliber Imam Ahmad misalnya, tidak pernah meletakkan pemikirannya diatas wahyu, mereka menelaah suatu masalah dalam islam bukan atas dasar hawa nafsu mereka. Tapi atas dasar telaah yang mendalam akan Alquran dan Al Hadits. Bahkan ulama seperti Ibnu Katsir tidak pernah menafsirkan ayat Alquran atas dasar pemikiran ia semata tapi mereka menafsirkan ayat Alquran berdasarkan atas ayat Alquran yang lain, atau berdasarkan hadits - hadits Rasulullah saw, atau berdasarkan keterangan dari para sahabat yang diridhoi Alloh. Dengan kata lain mereka hidup dengan mengandalkan wahyu Alloh, bukan dugaan dan prasangka mereka akan kebenaran suatu hadits.

      30 Maret pukul 23:07 · · 5

    • Robi Antoni G Memang kita tidak boleh fanatik terhadap suatu mazhab, karena mazhab bukanlah kebenaran yang mutlak. Tapi kita harus masuk dalam golongan orang - orang yang selamat dunia dan akhirat. Dan itu adalah pilihan yang mesti kita raih. Golongan orang - orang yang selamat dunia akhirat adalah golongan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam dan para sahabat Nabi. Kita harus beragama seperti mereka, mengikuti ajaran mereka, meneladani perbuatan mereka. Sebab mereka adalah orang - orang yang telah diridhoi oleh Alloh Subhanahu wa ta'alla.
      30 Maret pukul 23:15 · · 4

    • Beta Ismawan Jazakallah Pak Antoni. Alhamdulillah
      30 Maret pukul 23:27 melalui seluler · · 2

    • Beta Ismawan Saudara-saudaraku, silakan baca riwayat hidup Imam Bukhari di alamat berikut http://bukharimuslim.wordpress.com/riwayat-ahli-hadist/
      30 Maret pukul 23:45 melalui seluler · · 5

    • Hamdi Hudaya Saya sih setuju ama pendapat pak markuz kuzon. Tnp merendahkan perjuangan para pengumpul hadits, bukan berarti kita menelan bulat2 hadits yg diriwayatkan mereka. Sisi Kemanusiaan mereka membuka peluang terjadi kekurangan dalam metode pengumpulan hadits.
      Demikian pula dalam metodenya syi'ah dlm penerimaan hadits. Metode dan standar mereka dlm menerima hadits dr para "keturunan" nabi saja mari kita serahkan pada mereka. Gak perlu dicap "kafir" hny karena cara mereka berbeda.
      Analoginya begini:
      Tiap warung padang pasti punya rendang. Ada yg dikuahin, ada yg setengah kering, ada yg kering sama sekali. Tp mereka gak pernah klaim rendang diwarung padang lain bukanlah rendang sesungguhnya.
      Hadits yg bagi suni shahih, blm tentu ditemukan shahih oleh syiah (entah dr periwayatan atau dari isi) dan kebalikannya.
      Kehancuran dinasti abbasyiah pun bukan serta merta krn satu orang syiah berkhianat. Itu hny triger kecil. Namun pasti ada kebobrokan sistem didalam pemerintahan sehingga mereka bs dihancurkan oleh mongol yg saat itu memang sangat ekspansionis. Ini sdh masuk ke ranah politik, jangan dikait2kan dg agama..yg ada hny perpecahan nantinya.
      Gak usah jauh2 melihat masa lalu. Di era saddam husein, umat syiah dibantai habis2an di iraq sana.
      Ini pun sdh masuk ranah politik, jgn dikaitkan dg agama.

      31 Maret pukul 5:06 melalui seluler · · 1

    • Hamdi Hudaya Saat ini, yang kita butuhkan adalah persatuan umat islam.
      Org dikatakan islam jika memenuhi 5 perkara: syahadat, shalat, shaum, zakat, haji.
      Bagi saya pribadi, selama syi'ah menjalankan itu semua..saya gak mau mengkafirkan seseorang hny krn mereka berbeda pandangan dan cara dg saya.
      Saya mo ngutip pendapat syaikh ahmad deedat tentang perseteruan suni-syiah,"ada 90% suni di seluruh umat islam di dunia dan kurang dari 10% umat syiah di dunia islam. Alangkah lucunya bila yg 90% itu merasa terancam oleh yg krg dari 10% itu".
      Saat ini, setahu saya, hanya Iran (yg mayoritas syiah) yg (minimal dituduh amerika) mendukung secara fisik perjuangan rakyat palestina yg suni. Bahkan negara2 tetangga palestina sendiri (mesir,jordan, atau bahkan saudi) seolah2 menutup mata terhadap penindasan yg dilakukan oleh israel.
      maaf nih bukan ngecilin,kl hny menjelekkan syiah dikalangan bawah sedangkan yg tersiar diinformasi luas justru ukhuwah islamiyah org syiah thd suni lbh baik..usaha perusakan citra akan menjadi bumerang.
      CMIIW

      31 Maret pukul 5:36 melalui seluler · · 1

    • Markuz Kuzon Robi Anton. Pertama kali anda sudah salah dengan mengatakan
      "ALLAH menurunkan Wahyu berupa Al Quran dan Al Hadits.
      Maka untuk diskusi selanjutnya kita tunda dulu hingga persepsi kita sama , yaitu tentang Al hadits yang anda sebut sebagai "WAHYU ALLAH."
      Seandainya anda tetap bertahan, maka saya hanya bisa menghormati hak anda untuk berpendapat. Dan sebaiknya kita batalkan diskusinya.
      Salam

      31 Maret pukul 5:45 · · 1

    • Robi Antoni G saya rasa anaolgi anda keliru pak Hamdi Hudaya, anda mengatakan "Tiap warung padang pasti punya rendang. Ada yg dikuahin, ada yg setengah kering, ada yg kering sama sekali. Tp mereka gak pernah klaim rendang diwarung padang lain bukanlah rendang sesungguhnya."
      Masalahnya hadits yang merupakan "sumber hukum kedua dlm islam" bukan seperti itu analoginya.
      pertama ,Hadits - Hadits shahih yang datang dari Rasulullah, adalah benar - benar wahyu dari Alloh. Apakah anda setuju dengan hal ini ? saya rasa tidak ada yang menyangkal akan keabsahan hadits2 Rasulullah sebagai bagian dari wahyu Alloh, kecuali orang - orang yang tidak paham.
      Kedua, Metoda pengumpulan hadits itu adalah proses seleksi ketat atas orang - orang yang meriwayatkan hadits. Jadi ditelaah lebih dahulu sanadnya ( orang - orang yang meriwayatkan hadits) dia mendengar hadits tsb dari siapa, terus apakah orang ini suka berbohong atau tidak terus bagaimana ibadahnya apakah suka meninggalkan sholat berjemaah atau tidak. Makanya coba pak Hamdi Hudaya, baca link Beta Ismawan mengenai sejarah Imam Bukhari.
      Ketiga, syiah itu banyak memalsukan hadits, perkataan Imam - Imam mereka juga dimasukkan kedalam hadits. Bahkan mereka tidak segan - segan memalsukan suatu hadits untuk mendukung pendapat mereka.Jadi di syiah itu hadits - hadits shohih yang datang dari Rasulullah dan yang bukan, dicampur dan disamarkan sehingga tidak jelas lagi mana hadits yang benar - benar datang dari Rasulullah dan mana yang bukan. Sehingga ajaran islam yang berlandaskan Alquran dan Al hadits menjadi menyimpang, karena mereka mencampurkan antara yang haq dengan yang batil. antra wahyu Alloh dan bukan wahyu Alloh disamakan dan dicampur.
      Jadi anologinya adalah rendang diwarung yang satu benar - benar daging sapi sedangkan rendang diwarung yang satunya lagi tidak jelas daging apa, karena dicampur daging sapi, daging kuda,atau daging kambing, daging unta atau bisa jadi daging yang diharamkan dimasukkan juga. Jadi rasanya pasti beda, yang satu benar - benar rendang khas padang yang satu lagi ga jelas khas daerah mana.

      31 Maret pukul 6:32 · · 4

    • Robi Antoni G Trus mengenai persatuan Umat, coba pak Hamdi baca dan pelajari ajaran syiah itu seperti apa. Apakah mereka seperti yang anda sebutkan atau justru merekalah yang membuat perpecahan umat. Baca lagi fatwa- fatwa MUI Jatim mengenai syiah.
      31 Maret pukul 6:36 · · 5

    • Beta Ismawan Pak Markuz, Pak Hamdi, saya hanyalah orang awam. Jadi saya patuh sama MUI dan patuh juga sama para ulama terdahulu seperti Imam Bukhari. Sudahkah Pak Hamdi dan Pak Markuz membaca dan meresapi sejarah hidup Imam Bukhari di link yang saya share di atas? Saya sarankan dengan kerendahan hati, Bapak bisa mencari di google search nama berikut, "Imam Muslim", "Tirmidzi" atau "Tirmidhi", "Ahmad bin Hanbal", "Abu Hanifah", "Imam Malik", "Imam Syafi'i ", "Thabari", "Imam Ghazali". Mari kita teliti sejarah hidup mereka, siapa mereka, dan apa peranan mereka dalam khazanah pengetahuan Islam. Saya harap Pak Hamdi dan Pak Markuz mau meluangkan waktu membaca-baca riwayat hidup mereka, dari Internet pun cukup memadai.

      Pak Markuz, mengenai wahyu Allah apakah Al Quran dan al hadits, pertama saya ingin berbagi kepada Anda yaitu, firman Allah yang secara eksplisit merupakan kalam Allah, ada dua yaitu Al Quran dan hadits qudsi. Sedangkan hadits yang di maksud dalam poin bapak Markuz di atas adalah semua kata-kata, tindakan dan juga diamnya Nabi shallallahu'alaihi wassalam. Memang hadits bukanlah kalam Allah, dalam arti bukan kata-kata eksplisit dari Allah seperti Al Quran dan hadits Qudsi. Namun hendaknya kita ingat kembali bahwa Ibu kaum mu'minin, yaitu Ummul mu'minin 'Aisyah radliallahu'anhu (Allah ridla kepada beliau), pernah berkata, "Akhlak nabi adalah Alquran". Pernyataan ini menunjukkan bahwa contoh penerapan Alquran adalah dalam tindakan dan kehidupan Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam sehari-hari dalam segala aspeknya. Sehingga adalah sebuah hal yang tidak lengkap apabila dalam mempelajari al Quran, kita tidak mempelajari hadits, karena aplikasi nyata Al Quran adalah dalam hadits nabi. Apabila pak Markuz merasa bahwa wahyu Allah hanyalah Al Quran, maka silakan Bapak beli al Quran yang versi lengkap dengan tafsir (beberapa di antara lain adalah Al Quran "Miracle The Reference" terbitan PT Sygma Media Arkanleema, dan juga "Al Quran Bayan", kedua cetakan ini telah ada di banyak toko buku besar seperti Gramedia). Perbedaan keduanya dari Al Quran terjemahan biasa adalah adanya kelengkapan tafsir-tafsir yang menjelaskan kandungan Al Quran itu oleh para ulama ahli tafsir seperti Ibnu Katsir dan Thobari. Apabila Anda tertarik, tafsir Ibnu Katsir dan Thobari versi terjemahan juga telah banyak ada di toko-toko buku. Silakan Anda beli, dan hayati dan baca di rumah setelah shalat, dengan penuh keyakinan dan keimanan dengan mengharap petunjuk Allah semata.

      Demikian mudah-mudahan membantu dalam kita bertukar pikiran dalam niatan memahami ilmu agama Islam yang agung ini. Dan Allah-lah semata yang Maha Mengetahui. Wallahua'lam. Ampunilah dosa kami ya Allah. Astaghfirullahal'adhiim.

      31 Maret pukul 6:44 melalui seluler · · 6

    • Hamdi Hudaya Pak antoni..
      Walau pun metode pengumpulan dilakukan dengan ketat, ttp aja yg ngumpulin itu manusia,pak. Karena itu saya katakan sisi kemanusiaan menciptakan peluang terjadinya kesalahan.
      Ambil contoh dlm sahih bukhori dan muslim mengenai umur aisyah saat dinikahi nabi,yg kemudian jd bhn hujatan para misionaris...ternyata selidik punya selidik, ada kelemahan dalam hadits bukhori & muslim tsb dr banyak sisi.
      Saat syiah dicela karena menganggap ma'sum para imam mereka, mengapa suni tdk dicela saat "menganggap ma'shum" imam2 mereka (walau hny tersirat)?

      Sepanjang sepengetahuan saya,perseteruan sunni dan syiathul ali dimulai sejak kematian utsman bin affan. Namun Ali dpt meredam perseteruan itu. Kemudian mencuat lagi saat perebutan kekuasaan pengganti ali yg dilakukan oleh kelompok muawiyah dg syiathul ali. Dan diperuncing oleh pembantaian scr kejam keluarga husein oleh pasukan kelompok yazid bin muawiyah. Penghujatan masing2 kelompok baru bs dihentikan oleh khalifah umar bin abdul aziz dg memerintahkan dihentikannya hujatan setiap khutbah disemua golongan (suni maupun syiah)
      Jadi dr sini sudah jelas, awal mula perseteruan suni-syiah adalah urusan politik masa lalu. Nah sekarang sdh tergeser jadi urusan agama oleh org2 gak bertanggung jawab.
      Pertanyaan saya:
      Apakah kita ikut aja atau coba lupakan pertikaian politik masa lalu?

      NB.
      Saya sdh pernah baca riwayat imam bukhory. Dari keistimewaan beliau yg memiliki ingatan fotografik, smp setiap beliau memutuskan suatu hukum sangat jarang menggunakan landasan hadits. Beliau seringkali memutuskan hukum hny menggunakan ayat al quran.

      31 Maret pukul 7:31 melalui seluler · · 1

    • Rohmad Cholid Sunni syah lagi ..... Apakah syahadat sholat puasa zakat dan haji ??? Apakah yg melakukan itu semua orang kafir ?????? Jangan menyebut orang lain kafir karena kita belum tahu mati dalam keadaan apa ? Kafir atau muslim .... Ingat itu
      31 Maret pukul 7:38 melalui seluler · · 2

    • Beta Ismawan Astaghfirullohal'adhiim.
      31 Maret pukul 9:11 melalui seluler · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Sudah banyak diketahui di dunia internasional, bahwa Iran di balik pembantaian di Suriah. Carilah beritanya. Dan sayangnya, tak banyak yang diketahui orang akan perjuangan kaum Sunni dan negara2 Sunni akan pembebasan Palestina, dan apa yang terjadi di sana sebenarnya, termasuk beberap pengkhianatan dari Hizbullah dukungan Iran. Ditutupi oleh aneka propaganda sebaliknya. Jika jeli, silahkan cari. Dan ada beberapa grup di FB yang sudah tuntas membahas ini dan tidak dibantah.
      31 Maret pukul 11:43 · · 4

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Mengenai TERJAMINNYA SUNNAH / AL HADITS SAMPAI AKHIR JAMAN, bukan seperti yang dikira sebagian kecil orang bahwa Hadits itu tidak terjamin, insya Allah akan saya muat di posting/thread/dokumen lain.
      31 Maret pukul 12:26 · · 1

    • Mardjani Aliyah Afwan akhi ustadz Abu Taqi Machicky Mayestino II mau tanya nih bagaimana sih sejarah munculnya (latar belakangnya gitu lho !) aliran syiah dan sunny itu sehingga menimbulkan perpecahan umat yg mulia in i? .Keduanya tak ada yang mau mengalah.Salah satunya mengklaim golongannyalah yang paling benar ?Keluarga besraku adalah islam sunni 100 % . Mohon penjelasannya masih bingung meskipun ana tau syi'ah itu ajarannya sesat dan menyesatkan sahadatnya,ditambah lagi dgn ajaran nikah mut'ahnya itu benar2 persinahan terselubung Nauzubillah.
      31 Maret pukul 12:28 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Mardjani Aliyah ... Mengenai ini juga insya Allah akan saya muta tersendiri di grup ini. NAMUN sebagian besar darinya sudah ada di catatan di akun saya yang kedua (yang Abu Taqi Machicky Mayestino II bukan Abdullah Machicky Mayestino) dengan alamat: http://www.facebook.com/note.php?note_id=242112022530651
      31 Maret pukul 12:31 · · 3

    • Mardjani Aliyah Alhamdulillah syukran alias terima kasih banyak ustadz atas share ilmunyayang sangat bermanfaat ini. Nanti saya copas note. Terlewatkan begitu saja ,belum pernah lihat dan menyimaknya. Insya Allah menjadi amal jariah yang pahalanya sellu mengalir hingga di akhirat kelak. Jazakallahu khairan katzira salam ukhuwafillah
      31 Maret pukul 12:44 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Maaf, tadi internet terputus bu Mardjani Aliyah, ini lanjutannya: http://www.facebook.com/note.php?note_id=278586545549865

      31 Maret pukul 13:34 · · 1

    • Ujang Ahmad Tojiri kalau boleh ana bilang sih yang penting ketika syakaratul mautnya selamat apa celaka.......kembalinya kepada yang punya hak hidup kita .selama dia masih ada iman mengakui adanya allah swt.....jadi yang menentukan kembalinya kepada tanah yang sempurna..asal dari tanah kembali ke tanah....hanya Allah sendiri.....wallahualam...karna yang sombong itu adalah sipatnya setan dan kawan kawannya apalagi nafsu kemanusiaannya...lebih tinggi dari pada sifat illahiNya.....jadi sudah saling saling menyalahkan...mari kita bertakwa saja kepada pencipta kita dan ingat surga ada di balik telapak kaki ibu jangan ...di terima mentah di kaki ibu mana dulu...itu aja jadi sekarang hanya pemahamannya saja yang berbeda beda....alqur'annya sama hadistnya sama ....ulamamnya sama.tapi setiap manusia punya pilihannya sendiri sendiri....walahualam...
      31 Maret pukul 13:42 ·

    • Della Delilah Saya kebetulan punya teman syiah yang rajin sekali"jualan" di milis kami. Biarpun ikutan di kelompok ahlussunnah wal jamaah si Neng secara rutin membagi ajarannya, walau sudah di Shoo! shoo ! oleh kami dengan secara halus, maju terus pantang mundur..Nah karena itu saya jadi rajin membuka tentang syiah sehingga alhamdulillah tahu sekali kenapa mereka disebut berbeda. Tapi yang ustadz Abu Taqi Machicky Mayestino II tulis jelas menambah wawasan kita...Karena itu bergaul sih bergaul tapi tetap harus hati hati ...Kalau kita awam bisa bisa kita bingung mana yang benar diantara keduanya.
      31 Maret pukul 13:44 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Della Delilah ... Benar ... Maka sungguh benar pula: Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)
      31 Maret pukul 13:52 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Dan Della Delilah: Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)

      Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad)

      31 Maret pukul 13:54 · · 4

    • Della Delilah Abu Taqi Machicky Mayestino II......maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad). Sstt...pendamping yang mana nih ? Di kantor atau di rumah ? :D. Jiaaaah...I did it for sure.
      31 Maret pukul 13:58 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Della Delilah ... Hahahahaaa ... :) ... Saya juga sedang mencari pendamping untuk yang di rumah ... ;)
      31 Maret pukul 14:03 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Ohya, untuk studi tentang Syi'ah, salah satunya yang bagus insya Allah, dari sumber Sunni dan Syi'ah sendiri, adalah http://www.hakekat.com/

      www.hakekat.com
      Hakekat.com - Hakekat Tersembunyi Syiah Imamiyah

      31 Maret pukul 14:05 · · 2

    • Dahliah Nurdin Serius nih Pak Ustadz Abu Taqi Machicky Mayestino II masih mencari ? Kirain sudah menemukan yang terbaik toh Pak ? Segera ditunggu info undangannya semoga segera ditindaklanjuti ke pelaminan sukses dan lancar.Aaminnn kami semua mendo'akan jangan biarkan dirinya sendiri banyak godaan hati-hati dgn HATI ha...ha.....waslm
      31 Maret pukul 15:03 · · 2

    • Dahliah Nurdin Bu Della Delilah Terima kasih atas likenya. Sapa tau bisa membantu mencarikan ustadz kita yang cakepbaik hati saleh lagi dermawan membagi ilmu itu pendamping yg pas.Harus kemilau sssuai dgn kririteria beliau pd hadist yg telah diposting diatas mencari kawan pendamping dikantor lebih2 pendamping yg dirumah itu harus seorang wanita yg tepat dan saleha.Pembahasan lebih lanjut mesti keluar dr group ini, banyak yg mengintip sapa tau ada yg masih singel malu2 ikut komentar he..he... biasa wanita itu malu2 tapi mau. Banyak lho ustadz yg masih is singel silahkan berkenalan lebih dekat ada lho ! ukhti2 kita dalam group ini yg masih singel tapi sayang tak ada yg berani menggubris super women lelaki segan dibuatnya,, orangnya ada deh disekitar sini ha..ha....
      31 Maret pukul 15:46 · · 2

    • Della Delilah Kita doakan bersama beliau mendapat pendamping yang pas dihati beliau, sesuai dengan harapan kita, wanita cerdas, cantik, sholehah yang lemah lembut....huduh..top deh. Syukur kalau di Jakarta si calon, jadi aku gampang datang..kalau diundang...ya kan Mbak Dahliah Nurdin...
      31 Maret pukul 15:53 · · 2

    • Robi Antoni G Video berikut ini bagus untuk disimak, untuk mengetahui kekejaman syiah terhadap kaum sunni.
      http://www.youtube.com/watch?v=dYgWTCPKLiY&feature=related

      31 Maret pukul 16:43 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Mardjani Aliyah ... dan siapapun yang berkepentingan dengannya ... Saya baru mengedit Bagian I dan Bagian II dari Catatan saya tentang Syi'ah itu ... Semoga bermanfaat ... :)
      31 Maret pukul 17:23 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Ohya bu Dahliah Nurdin dkk ... Akhi Gene Netto ... juga belum menikah lhoooo ... Siapa tahu ada yang pas untuk akhi kita ini ;D
      31 Maret pukul 17:25 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Saya baru memuat file/dokumen tentang DIJAMINNYA AS SUNNAH sampai akhir jaman. Dengan alamat: http://www.facebook.com/groups/mualafindo/doc/10150698225169799/


      Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh (yang artinya: Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga berkah dari Allah untukmu sekalian yang beriman dan kuhorma...

      31 Maret pukul 17:36 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Della Delilah ... dan siapapun yang berkepentingan dengannya ... Saya baru mengedit Bagian I dan Bagian II dari Catatan saya tentang Syi'ah itu ... Semoga bermanfaat ... :)
      31 Maret pukul 17:36 · · 2

    • Dahliah Nurdin ha..ha....ha..ternyata ustadz Abu Taqi Machicky Mayestino II dan Pak Ustadz Gene Netto adalah pejantan tangguh termasuk pemakai balsem (barisan jombloh sementara) ada apa semuanya jadi korban IPTEK (Ikatan Pria Terlambat Kawin) he..he... selamatkan dirinya D segeralah sempurnakan agamanya qiamat sudah dekat nanti benar2 thn ini qiamat rugi klo tdk menikah ...D....ckckckakkaaa
      31 Maret pukul 17:42 · · 2

    • Yuseng Vs Yussi wah ada tuh yg GIAT nyebarin syiah nama FB nya datuk syamsul iduladha..(orangnya GENDUT pake jas and berkacamata TEBAL) ...Ya Allah lindungilah kami dari para KAFIR ,amin
      31 Maret pukul 19:39 · · 1

    • Markuz Kuzon ‎"Sesngguhnya Kami-lah yang telah menurunkan Alquran, dan
      pasti pula Kami yang memeliharanya.Qs.15 :9.

      Itulah kalimat jaminan dari ALLAH yang tak diberikan kepada tulisan apapun kecuali Alquran ,
      bahkan tidak pula kepada Al hadits.

      "Kemudian mereka terpecah belah dalam urusan (agama) nya menjadi beberapa golongan.
      Setiap golongan (merasa ) bangga dengan apa yang ada pada mereka (masing-masing).
      Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan. Qs.23 : 53,54

      " Yaitu, orang2 yang memecah belah agama mereka , dan mereka menjadi beberapa golongan,
      Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. Qs.30 : 32

      Bp Beta I. dan bp Robi A.
      Semoga kita tak termasuk yang memecah belah
      agama ISLAM yang SATU ,
      dengan merasa paling benar,
      saya yakin diantara pengikut paham syiah banyak yang men-jelek2 kan paham Suni. dengan alasan yg masuk diakal mereka juga.
      kita semua bangga dengan apa yang ada pada kita.

      Yang demikian itu telah (disinyalir oleh) Allah melalui . Al-Qur'an
      Mengapa kita tak saling berdamai, saling menghormati sesama muslim walau paham mereka , terutama haditsnya berbeda ???

      Saya kutip dari surah Alquran " Akan banyak tafsir dalam kitab-KU ini"
      Nah bila ALLAH sudah berfirman demikian,
      apakah kita akan memaksa orang utk , sepaham dengan kita ??

      Saya muat lagi pandangan saya yg telah saya posting tadi :
      " Untung dalam ber islam saya tak ber faham apapun, Saya cukup belajar dari Alquran, mendengar khotbah ,menyimak acara2 pengajian dan buku2 tentang islam.
      Kemudian aku cerna dengan semampu aqal pikiranku, mana yang "menurutku" sesuai dengan quran aku terima dan yang "menurutku " tak sesuai dengan Quran aku tinggalkan,
      Dengan menghormati PENGIKUT mazhab apapun,
      jauh dari kebencian dan dugaan2 negatip.
      sejauh mereka tak mengganggu privasiku dalam ber Islam,
      walau aku tak sepaham dengan mereka.

      Nah siapakah yang akan menebar bibit PERPECAHAN umat ??
      Sedang kan Quran mengatakan, "akan banyak tafsir pada kitabku ini"
      Apalagi hadits, yang TAK DIJAMIN oleh ALLAH kebenarannya.
      Saya yakin mereka (para ahli hadits) hanya mengira-ngira saja akan kebenaran suatu HADITS, dengan membuat bermacam macam peringkat.

      "Mereka menyangka pendapatnyalah yang paling benar"
      semoga bermanfaat."

      31 Maret pukul 19:42 ·

    • Robi Antoni G Markuz Kuzon , sepertinya anda tdk pernah membaca komentar2 diatas mengenai syiah . Jadi saya rasa percuma dijelaskan panjang lebar kalau anda malas membaca mengenai syiah . Sekarang saya ingin tanya kpd anda, apakah anda lebih paham soal agama atau ulama di MUI? Jika anda merasa lebih berilmu dari mereka, anda bisa membuktikan kpd kami tentang keilmuan anda. Jika tidak, cobalah anda simak kembali fatwa2 MUI khususnya MUI Jatim. Apakah anda ingin mengatakan ulama- ulama di MUI ingin memecah-belah umat? Silakan renungkan sendiri.
      31 Maret pukul 19:55 melalui seluler · · 3

    • Markuz Kuzon Bp Beta I. dan bp Robi A.yg saya hormati,
      Ketahuilah , Almarhum ,Imam Malik, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad dst ,
      Beliau2 adalah orang2 yang saya kagumi, dan hormati
      akan kegigihannya dalam mengumpulkan dengan susah payah Hadits - Hadits nabi ,
      mengapa susah payah ?
      Karena sebelumnya hadits hanya diketahui dari ingatan seseorang,
      yamg orang bernama si A mendengar dari hafalan si B dan si B mendengar dari hafalan si C demikian seterusnya hingga sampailah kepada Muhammad SAW. berapa panjang jarak antara A dan nabi nya ?
      Jaraknya paling dekat lebih dari 150 tahun.

      Sungguh usaha yang tidak main2,
      Tapi tetap saja kemungknan keliru selalu ada. itu keyakinan saya.
      jadi setiap hadits yang saya terima, selalu saya tera, atau saya filter dgn Al Quran...(yang mungkin berbeda tafsir dgn anda)
      Semoga bila kita berbeda paham, kita tetap bersatu menyembah ALLAH....
      Dan semoga ALLAH menjauhkan kita dari sikap menanam benih perpecahan. Amiiin
      Salam

      31 Maret pukul 20:04 · · 4

    • Markuz Kuzon Bp Robi A,
      Yang jelas MUI tidak berusaha menghormati paham syiah, karena merasa terancam...betul?
      Nah anda pikir sendiri apakah akibatnya "golongan " MUI akan berdamai atau bermusuhan dgn golongan syiah?
      semoga maksudnya berdamai (?) bukankah MUI menjunjung slogan "RAHMATAN lil ALAMIN"
      dan pasti bukan MERASA BANGGA dgn apa yang menjadi pahamnya sendiri.seperti disinyalir dalam Al Quran.
      Salam

      31 Maret pukul 20:18 ·

    • Markuz Kuzon Saya bukan ahli agama, tapi saya mengikuti petunjuk Al-Quran semampu saya, yaitu MEMPERGUNAKAN AKAL PIKIRAN orang lain...eh salah maksudnya AQAL PIKIRAN SENDIRI, agar tak seperti dikatakan Quran " Bagai Binatang ternak".
      yang saya tafsir sbgai kerbau di cocok hidung, kemana tuannya menarik kesanalah dia berjalan.
      salam

      31 Maret pukul 20:23 · · 1

    • Della Delilah Saya kira dengan akal pikiran sendiri Mas Markuz Kuzon pastinya tahu pasti tanpa harus diberi FATWA oleh MUI bahwa Syiah, liberal, pluralisme itu sudah melenceng jauh dari ajaran Islam. Saudara saudara kita diatas tidak sedang merasa terancam dengan keberadaan paham paham tsb , hanya mewanti wanti agar kita lebih waspada, sementara pilihan pasti kembali ke tangan pribadi masing masing. Ini tidak ada kaitannya dengan minoritas, mayoritas atau toleransi. Kita hanya membahas apa bedanya mereka dengan kita. Salah satunya nikah mut'ah. Apakah anda jika punya adik perempuan mau dinikahi secara mut'ah oleh orang yang berpaham syi'ah Mas ? Syaratnya hanya kesepakatan waktu dan harga lho diantara kedua calon yang akan menikah ! Bukan main rendahnya perempuan yang diperlakukan seperti itu. Dan tentunya kita bukan seperti kerbau yang dicocok hidung yang mau membenarkan paham tsb demi toleransi . Wassalam dan selamat beristirahat.
      31 Maret pukul 20:35 · · 4

    • Asmawati Hamka Payah . . . !
      31 Maret pukul 20:38 ·

    • Robi Antoni G Ada begitu banyak ulama di MUI, lalu apakah anda ingin katakan anda lebih memahami Alqur`an? Apakah anda ingin katakan, pendapat mereka salah, hanya pendapat andalah yg paling benar krn anda memahami Alqur`an berdasarkan pikiran anda? Dan apakah anda ingin katakan mrk tdk menegakan islam sebagai Rahmatan kok Alamin, dan hy andalah yg selalu menegakkan nya?
      31 Maret pukul 20:38 melalui seluler · · 4

    • Robi Antoni G Maaf maksudnya Rahmatan lil Alamin .
      31 Maret pukul 20:40 melalui seluler ·

    • Argun Deviant hadits sahih bukhari itu sahih MENURUT BELIAU. :) dan sy menghargai itu dgn mengikuti hadits kompilasi beliau. tp apa sy menganggapnya ma'shum (dgn menganggap karyanya itu suci)? no way. klo nganggap karya beliau ma'shum, lantas apa bedanya sy dgn syiah yg KATANYA menganggap imamnya ma'shum? :p

      jd, dlm hal ini, sy setuju dgn mas Markuz. artikel ini mngkn bermanfaat utk membuat kita FAIR dlm menempatkan hadits (terutama biar tak disejajarkan dgn Quran, kalamullah yg terjaga):
      http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/arsip/prof-dr-muhibbin-hadis-palsu-dan-lemah-dalam-sahih-bukhari.html

      utk syiah, sy pikir defamasi perlu dihentikan. tak perlu nyeret2 suriah (lho wong bahrain yg sunni jg bantai syiah kok). itu kriminal politik, ga usah dipake bumbu utk memprovokasi umat. yg mau ikut fatwa MUI Jatim monggo (ga tau propinsi lain fatwanya gmn entar. msh ad 20 cabang MUI lho? :D). yg jelas MUI PUSAT menasihati kita utk hati2.

      Minggu pukul 1:02 ·

    • Asmawati Hamka Semoga MUI Sulawesi segera menyusul jejak MUI Jatim, dan semoga segera diikuti oleh MUI di seluruh Provinsi di Indonesia, serta semoga MUI seluruh provinsi mendesak MUI pusat untuk mengeluarkan fatwa "kesesatan Syiah" aamiin . . . !
      Minggu pukul 3:22 · · 3

    • Beta Ismawan Siapapun yang mencintai Allah, Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, Shahabat-shahabat nabi baik muhajirin dan anshor, siapa yang meyakini rukun iman, menjalankan rukun Islam, siapa yang meyakini Al Quran telah sempurna, siapa yang meyakini hadits shahih Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Thabrani, ibnu Majah, Nasai, siapapun yang sami'na wa atho'na terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya, dan siapapun yang berjalan tegak dalam agama ini menurut Al Quran dan sunah dan tidak mengadakan hal-hal bid'ah (bidah yang dimaksud adalah yang sesat seperti: nikah mut'ah, mencerca sahabat, mengabaikan kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Utsman, meyakini al Quran akan disempurnakan Fatimah, meyakini fatwa "imamah" adalah wahyu dan "imamah" adalah maksum, selalu mempertanyakan dan mengambil makna Quran dan hadits dengan akal semaunya sendiri, tanpa mau membaca dan mengaji karya para ulama salaf dan kholaf), maka mereka semua ini yang taat kepada Allah dan setia dan tunduk kepada Rasulullah dan SEMUA sahabatnya, mereka semua adalah saudaraku. Siapa yang di luar itu, hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui status mereka dan hanya Pengadilan di Yaumil Qiyamah kelak yang akan menentukan nasibnya. "Dan sesungguhnya Allah sangat cepat dalam menghisab"
      Minggu pukul 6:30 melalui seluler · · 3

    • Della Delilah Maha benar ALLAH dengan segala FirmanNya...Insha Allah kita selalu dijalan yang diridhoi Allah...saudara saudaraku yang dimuliakan Allah...Aamiin.
      Minggu pukul 6:51 · · 1

    • Beta Ismawan Mas Argun, siapa yang bilang Imam Bukhari itu maksum? Apakah ada kalimat bahwa "Imam Bukhari itu maksum" dari berbagai diskusi di atas? Beliau juga diikuti oleh malaikat Rokib dan Atid, andai Anda bisa, tentu Anda boleh juga buka catatan amal beliau. Sayangnya buku amal Imam Bukhori adalah hal yang ghoib dan hanya Allah, malaikat Rokib Atid dia, dan imam Bukhori sendiri saja yang akan melihatnya di hari kiamat. Yang kami katakan hanyalah hadits dari Imam Bukhari insha Allah shahih karena metode verifikasinya sangat ketat. Andai tak ada Imam Bukhari maka sangat sulit bagi kita mempelajari kata-kata Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam. Bukan bahwa Imam Bukhari maksum. Mengenai temuan adanya hadits dhaif dari Imam Bukhari, terima kasih, akan kami pelajari lebih lanjut artikel yang Anda berikan. Tidak mudah mengatakan hadits itu shahih atau dhaif. Bahkan para perawi hadits pun telah ditulis mulai dari yang tsiqoh (kuat hafalannya) dan baik keimaman dan akhlaknya, hingga para perawi yang pendusta, tidak dikenal, hingga hadits yang datang dari perawi pendusta atau tak dikenal ini disebut hadits matruk (hadits palsu). Bila mas Argun berkenan, silakan hubungi KH Ali Mustafa Yaqub, MA, untuk mempelajari verifikasi hadits. Beliau adalah salah satu ahli hadits yang terbaik di Indonesia. Beliau sering ada di masjid Istiqlal karena saat ini juga kebetulan menjadi Imam Besar Istiqlal.

      Lalu Anda mengatakan agar kami tidak "mensejajarkan" hadits dengan Al Quran. Siapa yang "mensejajarkan" hadits dengan Al Quran? Mohon letakkan diskusi sesuai proporsinya. Al Quran adalah hukum dasar, penjelasannya ada di hadits. Contoh, berkali-kali Allah menyebutkan bahwa orang beriman adalah yang menegakkan shalat, maka seperti apa shalat itu? Di Al Quran tidak dijelaskan. Maka, kita mendengar hadits bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam berkata, "Shalatlah kalian sebagaimana aku shalat". Maka kita belajar shalat dari hadits-hadits yang menjelaskan tentang gerakan dan bacaan shalat yang dilakukan Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam.

      Sebenarnya saya tidak peduli Syiah sebagai label. Kalau dia Syiah tapi tidak melaksanakan sedikitpun dari kesesatan yang disebutkan dalam fatwa mui jatim, buat saya tidak masalah. Mari kembalikan ke fatwa tersebut mas Argun.

      Kalau MUI pusat tidak menyatakan Syiah sesat, saya tidak peduli. Cercaan dan tidak pengakuan kepada kekhalifahan Amirul Mu'minin Abu Bakar ash-Shiddiq, tidak adanya pengakuan kepada kekhalifahan Amirul Mu'minin Umar ibn Al-Khaththab, dan tidak adanya pengakuan kepada kekhalifahan 'Ustman bin Affan, serta fakta Syiah mengingkari Al Quran telah sempurna dan bahwa Al Quran akan disempurnakan oleh Fatimah, serta fakta bahwa nikah mut'ah didukung oleh Syiah, belum lagi fakta sejarah yang telah diungkap kronologis oleh Ustad Abu Taqi di atas, telah cukup bagi saya melihat bagaimana Syiah tersebut.

      Kewajiban kami hanya menyampaikan, selebihnya kembali kepada Anda.

      Minggu pukul 7:19 melalui seluler · · 3

    • Della Delilah Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan ini akan senantiasa dijaga oleh Allah sampai hari kiamat. Namun, sudah menjadi sunatullah bahwa akan selalu muncul orang-orang ataupun kelompok yang berusaha merusak atau pun memunculkan kekaburan pada agama yang sudah jelas ini.

      Di antaranya adalah perusakan yang dilakukan oleh orang-orang yang lebih mengedepankan akal dibanding nash Al Qur’an dan As Sunnah. Gerakan ini muncul di banyak tempat dan sudah berlangsung sejak dulu. Termasuk di Indonesia, gerakan ini sekarang dikenal dengan kelompok Syiah, Ahmadiyyah dan Jaringan Islam Liberal (JIL).

      Menurut pemahaman Ahlus Sunnah, satu hal yang sudah mapan (sudah pasti dan tetap) dalam aqidah bahwa dalam memahami agama ini harus selalu mendahulukan Al Qur’an dan As Sunnah berdasar pemahaman Salafus Shalih dibanding akal. Manakala ada sesuatu yang bertentangan dengan Al Qur’an dan As-Sunnah maka harus kita singkirkan. Hal ini berdasarkan apa yang Allah jelaskan dalam kitab-Nya dan Rasulullah sebutkan dalam Sunnahnya, di antaranya:

      يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا لاَ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
      “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Hujurat: 1)

      اتَّبِعُوْا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلاَ تَتَّبِعُوْا مِنْ دُوْنِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيْلاً مَا تَذَكَّرُوْنَ
      “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (darinya).” (Al-A’raf: 3)

      وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيْهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبِّيْ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيْبُ
      “Tentang sesuatu apapun kamu berselisih maka putusannya (terserah) kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali.” (Asy-Syura: 10)

      Nabi sholalohu ‘alaihi wassalam bersabda:

      تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا بَعْدَ هُمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنّتِيْ
      “Saya tinggalkan pada kalian dua perkara yang kalian tidak akan sesat setelah berpegang dengan keduanya yaitu Kitab Allah dan Sunnahku.” (Riwayat Al-Hakim dari Abu Hurairah, 1/172, lihat Shahih Al-Jami’ no. 2937 dan Ash-Shahihah no. 1761). Jadi saudara saudaraku yang mendewakan akal, siapapun itu, berhati hatilah menggunakan akal yang diberikan oleh Allah, amanahlah.

      Minggu pukul 7:49 · · 3

    • Beta Ismawan Mohon buka juga Al Quran Surah Ali 'Imran (surah ke-3) ayat ke-7. Di sini Allah menyatakan perbedaan ayat muhkamat (ayat yang gamblang dan lugas jelas sekali artinya) dan ayat mutasyaabihaat (ayat yang samar pengertiannya bagi banyak orang). Kita hendaknya selalu berhati-hati karena parah ahli fitnah biasanya selalu menggunakan ayat mutasyaabihaat dalam melancarkan 'aksi'nya.
      Minggu pukul 8:08 melalui seluler · · 4

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II KEPADA SIAPAPUN YANG BERUSAH MENAFSIRKAN AL QURAN, dengan pemikiran sendiri, khususnya Markuz Kuzon, ROSULULLOH SHOLOLLOHU 'ALAIHI WASALLAM NABI TERAKHIR DARI TUHAN, SUDAH MEMPERINGATKAN: Barangsiapa mengulas Al Qur'an tanpa ilmu pengetahuan maka bersiaplah menduduki neraka. (HR. Abu Dawud)

      Penjelasan: Maksud hadits ini adalah menterjemah, menafsirkan atau menguraikan Al Qur'an hanya dengan akal pikirannya sendiri tanpa panduan dari hadits Rasulullah, panduan dari para sahabat dan ulama yang shaleh, serta tanpa akal dan naqal yang benar.

      Minggu pukul 8:17 · · 1

    • Della Delilah Apakah kita masih kurang yakin dengan kitab suci sendiri sampai harus mengotak atiknya , menambahi dan menghilangkan sebagian ?? Tafsir Surat Al-Baqarah: 1-2
      الم(1) ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ(2)
      “Alif Lam Mim. Kitab tersebut tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”. PERIOD.

      Minggu pukul 8:18 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Lalu bagaimana cara menafsrikan Al Quran? ... Dalam menafsirkan ayat Al Quran (dan Al Hadits sebagai syarah petunjuk pelaksanannya yang keduanya pun saling menjelaskan), maka setidaknya mereka yang bermaksud menafsirkannya dengan baik dan benar, memiliki pengetahuan seperti di bawah ini, dan tidak gegabah mencaplok, seperti yang dikira dapat dilaksanakan, karena umat lain dapat demikian, juga terhadap Kitabnya sendiri:
      1. Ilmu Lugoth (filologi), yaitu ilmu untuk mengetahui arti setiap kata.
      2. Ilmu Nahwu (tata bahasa), yaitu ilmu tata bahasa, misalnya ilmu untuk mengetahui alternatif i’rab (bacaan akhir kata) dari setiap kata atau kalimat, karena i’rab yang berbeda akan mempengaruhi artinya.
      3. Ilmu Sharf (perubahan bentuk kata). Sangat pentinglah mengetahui ini, karena perubahan sedikit bentuk kata, dalam Tata Bahasa Arab, akan mengubah arti kata tersebut, tentu saja.
      4. Ketiga ilmu di bawah ini digolongkan cabang ilmu Balaghah yang sangat penting diketahui para ahli tafsir:
      i. Ilmu Ma’ani (hakikat makna dari suatu kata). Dengan mengetahui hakikat maknanya, maksud dari suatu ayat dapat diketahui.
      ii. Ilmu Bayaan. Ilmu yang mempelajari kelugasan dalam untaian kata atau kalimat.
      iii. Ilmu Badi’. Ilmu yang mempelajari keindahan bahasa.
      5. Ilmu Qiro’at. Sebagaimana umum diketahui kaum terpelajar muslim, Al Quran diturunkan oleh Allah dalam tujuh huruf (sab’ati Ahruf), tujuh cara membaca. Maka para ’Ulama pun telah menguraikan, bahwa hal ini adalah keanekaragaman cara membaca Al Quran, dengan tetap mengikuti Tata Bahasa Arab, yang semuanya bersumber dari Nabi Muhammad sholollohu ’alaihi wasallam, dan sungguh dibenarkan. Bahkan setiap cara membaca ini, satu dan lainnya sungguh saling melengkapi, sebagai satu rangkaian. Dan ini merupakan mukjizat tersendiri dari Al Quran.
      6. Ilmu Aqo’id. Ilmu yang mempelajari dasar-dasar keimanan.
      7. Ilmu Ushul Fiqih. Dengan ilmu ini insya Allah dapat diambil dalil serta penggalian hukum agama dari suatu ayat.
      8. Ilmu Asbabun-Nuzul. Ilmu untuk menguraikan tentang sebab turunnya suatu ayat. Tentu saja engetahuan tentang situasi dan kondis yang bersamaan dengan atau menyebabkan asbabun-nuzul (sebab turunnya) suatu ayat akan sangat membantu dalam memahami kandungan dan maksud sebenarnya dari ayat tersebut.
      9. Ilmu Nasikh-Mansukh. Dengan ilmu ini dapat dipelajari suatu hukum yang sudah dihapus (nasikh) dan hukum yang masih berlaku (mansukh).
      10. Ilmu Fiqih. Dengan mengetahui hukum-hukum yang rinci tentu insya Allah akan mudah diketahui hukum globalnya.
      11. Ilmu Hadits. Ilmu untuk mengetahui Hadits-hadits yang menafsirkan ayat-ayat Al Quran.
      Termasuk tentu saja, syarat fakta dan urutan Sejarah dan lain-lain - termasuk ilmu pengetahuan lain seperti Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Kedokteran, Astronomi, Geografi, Manajemen, Sosiologi, dan sebagainya menyangkut ayat-ayat yang membahas tentang ini - yang sangat ketat berkaitan dengan semua ini. Syarat verifikasi seketat berbagai hal yang disebutkan di atas ini, tidak dijumpai dalam penerjemahan-penafsiran di kalangan non-muslim. Dan setelah ini semua, dan lain-lain yang terkait, terbukti sudah, bahwa Al Quran memanglah firman dari Tuhan, Allah, satu-satunya Tuhan, Maha Raja di Raja Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Mengetahui, dan Maha Adil.

      Minggu pukul 8:20 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Saya tambahkan KOMENTAR dari salah satu IMAM (dalam bidang Fiqh) itu sendiri, dan cukup terkenal > Imam Syafi’i rahimahulloh berkata, ”Madzhabku benar dan mengandung kesalahan, Madzhab orang lain salah dan mengandung kebenaran.”
      Minggu pukul 8:21 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Dan dahulu Imam Malik rahimahulloh pun berkata, "Tidak ada seorangpun kecuali mengoreksi dan dikoreksi kecuali penghuni makam ini (sambil menunjuk ke makam Rosululloh sholollohu ’alaihi wasallam).”
      Minggu pukul 8:22 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Sungguh sangat indah pula kalimat pamungkas yang dibawakan oleh Al-Hafizh Adz-Dzahabi ketika memuat biografi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya berjudul ”Tadzkiratul Huffazh” (IV/279) ia berkata, "Setiap orang adakalanya diambil dan dibuang ucapannya, lalu apa salahnya?”
      Minggu pukul 8:22 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II DAN DI ANTARA AKIDAH DASAR MUSLIM, ADALAH BERSATU DALAM KEBENARAN, BUKAN BERSATU DALAM KESESATAN, MEMBIARKAN KESESATAN, YANG - MEMBERANTAS KESESATAN - INI ADALAH JUSTRU "RAHMATAN LIL 'AALAMIIN" ... Apakah Rosululloh sholollohu 'alaihi wasallam DAN PARA NABI diam saja saat ada kesesatan di sekelilingnya? ... Apakah Kholifah Pertama Abu Bakar Ash Shiddiq rodhiyollohu 'anhu yang terkenal berperawakan kecil, kurus, lemah-lembut, bersuara lirih, DIAM SAJA saat sebagian umat tak mau membayar zakat, murtad, bahkan ada yang mengaku sebagai Nabi, SPEENINGGAL Rsoululloh sholollohu 'alaihi wasallam? ... Apakah Panglima Shalahuddin Al Ayyubi diam saja saat umat Kristen membunuhi orang Muslim dan Yahudi di Yerusalem? ... Apakah para Da'i, para "ulama, para Wali Songo di Nusantara Indonesia diam saja saat ada kesesatan dan ketidaktahuan? ... Apakah para 'Ulama dan Pahlawan diam saja saat Nusantara Indonesia dijajahi berbegai bangsa Kafir? ... Apakah jika ada perampok, pembunuh, pemerkosa, masuk ke rumah anda, lantas sebaga kepala keluarga, suami, bapak, anda akan membiarkan mereka mengambil harta anda, memperkosa istri anda, membunuh (dan mungkin juga memperkosa) anak anda? ... Apakah BERSABAR itu artinya membiarkan para penjahat itu berbuat seenaknya? ... Dan ini adalah Rahmatan Lil 'Aalamiin ... karena tidak mau memberantas para penjahat? ... Tidak tega? :)
      Minggu pukul 8:31 · · 3

    • Della Delilah Ketidak tegaan ini membuat saudara saudara kita yang awam bisa saja ikut ikutan sesat...Naudzubillahimindzalik..Jangan sampai terjadi..paling sedikit di sekitar kita yang bisa kita jangkau..terima kasih ustadz Abu Taqi Machicky Mayestino II atas pencerahannya...Insha Allah berkah apa yang sudah ustadz sampaikan untuk kita semua...Aamiin.
      Minggu pukul 8:36 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Ada satu bentuk ketidaktegaan yang justru jahat, menjerumuskan ... Karena tidak tega memarahi anak yang salah, justru membuatnya tersesat ... Karena tidak tega melihat darah, tak mau mengoperasi atai mengobati ... Karena tidak tega (terhadap orang lain dan diri sendiri), maka tak mau bertindak meluruskan kesalahn ... Dan sebagainya
      ... Dalam khazanah amar ma'ruf nahi munkar (mengajak ke kebaikan dan mencegah atau memberantas kejahatan) ... Lalu bagaimana caranya yang diajarkan Rosulullohu sholollohu 'alaihi wasallam? ... > Tidaklah seharusnya orang menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar kecuali memiliki tiga sifat, yakni lemah-lembut dalam menyuruh
      dan dalam melarang (mencegah), mengerti apa yang harus dilarang dan adil terhadap apa yang harus dilarang. (HR. Ad-Dailami)

      Minggu pukul 8:48 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Markuz Kuzon Lalu untuk saudara Markuz Kuzon, saya kemarin memuat file/dokumen tentang DIJAMINNYA AS SUNNAH sampai akhir jaman. Dengan alamat: http://www.facebook.com/groups/mualafindo/doc/10150698225169799/ ... JANGAN KUATIR, ISINYA DARI AL QURAN kok ... :)


      Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh (yang artinya: Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga berkah dari Allah untukmu sekalian yang beriman dan kuhorma...

      Minggu pukul 8:50 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Perlu DIKETAHUI, bahwa "SHOHIH' itu adalah "dikumpulkan" dan Yang mengumpulkan dan diakui, adalah mereka yang yang telah melalui verifikasi sangat ketat sepanjang jaman. :) ... Bukan sembarangan, atau yang baru belajar, atau yang lain ... :) ...
      Minggu pukul 9:04 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Juga untuk Argun Deviant saya kemarin memuat file/dokumen tentang DIJAMINNYA AS SUNNAH sampai akhir jaman. Dengan alamat: http://www.facebook.com/groups/mualafindo/doc/10150698225169799/ ... JANGAN KUATIR, ISINYA DARI AL QURAN kok ... :)


      Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh (yang artinya: Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga berkah dari Allah untukmu sekalian yang beriman dan kuhorma...

      Minggu pukul 9:05 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Argun Deviant Markuz Kuzon Lalu UNTUK SEMUANYA, khususnya saudara Markuz Kuzon dan Argun Deviant ... :) ... Terimakasih atas komentarnya, yang mendorong saya untuk memuat tulisan tentang As Sunnah atau Al Hadits yang selain yang di atas itu, juga baru saja saya muat dengan judul TENTANG AS SUNNAH ATAU AL HADITS di alamat: http://www.facebook.com/groups/mualafindo/doc/10150699758904799/


      Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh (yang artinya: Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga berkah dari Allah untukmu sekalian yang beriman dan kuhorma...

      Minggu pukul 9:17 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Untuk saudara Robi Antoni G Beta Ismawan Della Delilah Dahliah Nurdin Asmawati Hamka Mardjani Aliyah Yussi Bogor ... :) Jazakumullho khoiron ... Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan ... Aamiiin ... :)
      Minggu pukul 9:22 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Untuk saudara Hamdi Hudaya ... Semoga yang di atas dan aneka link itu dapat bermanfaat ... Aamiiin ... :)
      Minggu pukul 9:22 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Dan sedikit di sini, saya kutipkan: Syarat-syarat Hadits Shohih

      Suatu hadits dapat dinilai shohih apabila telah memenuhi 5 Syarat :
      Rawinya bersifat Adil
      Sempurna ingatan
      Sanadnya tidak terputus
      Hadits itu tidak berillat dan
      Hadits itu tidak janggal
      Arti Adil dalam periwayatan, seorang rawi harus memenuhi 4 syarat untuk dinilai adil, yaitu :
      Selalu memelihara perbuatan taat dan menjahui perbuatan maksiat.
      Menjauhi dosa-dosa kecil yang dapat menodai agama dan sopan santun.
      Tidak melakukan perkara-perkara Mubah yang dapat menggugurkan iman kepada kadar dan mengakibatkan penyesalan.
      Tidak mengikuti pendapat salah satu madzhab yang bertentangan dengan dasar Syara'.

      Minggu pukul 9:26 · · 2

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Dan JUGA: Tidaklah seharusnya orang menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar kecuali memiliki tiga sifat, yakni lemah-lembut dalam menyuruh dan dalam melarang (mencegah), mengerti apa yang harus dilarang dan adil terhadap apa yang harus dilarang. (HR. Ad-Dailami)
      Minggu pukul 9:27 · · 1

    • Beta Ismawan Saudara Markuz, anda beberapa kali mengutip penggalan kalimat terjemahan dari Al Quran yaitu "agar kita tidak seperti binatang ternak". Selengkapnya mari kita baca, ini adalah Quran Surat Al A'raf ayat 179: A'uudzubillaahiminasy syaithaanir rajiim. Bismillahirrahmaanirrahiim " Wa laqod dzara'naa lijahannama katsiiron minal jinni wal insi, lahum quluubun laa yafqohuuna bihaa, wa lahum a'yunun laa yubshiruuna bihaa, wa lahum aadzaanun laa yasma'uuna bihaa, ulaa-ika kal an'aami balhum adlollu, ulaa-ika humul ghaafiluun". Yang artinya, "Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahannam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka punya qolbu, tapi tidak dipakai untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka punya mata, tapi tidak dipakai melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), mereka punya pendengaran tapi tidak dipakai mendengar (ayat-ayat Allah), mereka seperti hewan ternak ("ulaa-ika kal an'aami"), bahkan lebih sesat lagi ("balhum adlollu"), mereka itulah orang-orang yang ghofiluun (lengah atau lalai)". Maka ayat ini jelas adalah peringatan Allah atau penilaian Allah tentang orang-orang yang tidak mau mendengar, melihat, dan memahami ayat-ayat Allah, bukanlah tentang kewajiban kita "mentera" atau menimbang apa yang kita terima dengan ayat Quran menurut akal pikiran kita sendiri seperti apa yang saya pahami dari tulisan Anda. Dan ayat ini masih berhubungan erat dengan ayat-ayat sebelumnya terutama sejak Al A'raf 172, terus berantai menjadi satu kesatuan pokok pemikiran hingga ayat 181, yaitu pelajaran dan peringatan Allah akan tauhid. Coba perhatikan Al A'raf ayat 172 hingga 181. Merupakan untaian ayat Allah yang indah sekali menyentuh qolbu mengenai vitalnya tauhid dalam dinul Islam ini. Maka siapa yang tidak memahami tauhid, tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ulaa-ika kal an'aam balhum adlooll (mereka seperti binatang ternak bahkan lebih sesat). Jadi ayat Al A'raf 179 adalah terkait tauhid, dan bukanlah soal penafsiran risalah atau ilmu apakah sesuai Al Quran atau tidak, sehingga kita tidak dapat memakai Al A'raf sebagai dalil untuk menilai apakah risalah agama sesuai dengan pemahaman Al Quran menurut akal kita, karena konteksnya tidak sesuai. Wallahua'lam.
      Minggu pukul 9:33 melalui seluler · · 3

    • Beta Ismawan Menurut Ibnu Katsir= "Ulaa-ika kal an'am", mereka seperti binatang ternak, maksudnya mereka yang tidak dapat mendengar kebenaran dan tidak pula membelanya, serta tidak dapat melihat petunjuk, adalah seperti binatang yang digembalakan yang tidak dapat memanfaatkan anggota tubuhnya, kecuali untuk mempertahankan kehidupan dunia saja. Sebagaimana firman Allah dalam Al Baqarah 171, "wa matsalul ladziina kafaruu kamatsalil ladzi yan'iqu bimaa laa yasma'u illaa du'aa-an wanidaa-an", yang artinya "Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak dapat mendengar selain panggilan dan seruan saja". Maksudnya, perumpamaan mereka (orang kafir) pada saat diseru kepada iman adalah seperti binatang yang diseru si penggembala, yang tidak dapat mendengar kecuali hanya suara semata, tapi tidak mengerti maknanya sama sekali."
      Minggu pukul 9:45 melalui seluler · · 2

    • Della Delilah Subhanallah...seberuntung inikah aku ya Rabb??..bertemu dengan saudara saudaraku yang bisa dijadikan andalan untuk sama sama menuju ridhoMu...Maha benar Engkau ya Rabb. Nikmat mana lagikah yang kami dustakan?? Sungguh nyaman....berkumpul dengan orang orang sholeh sesuai perintahMu....
      Minggu pukul 9:47 · · 3

    • Beta Ismawan Sumber= Tafsir Ibnu Katsir, terjemah dari Lubaabut tafsir min 'Ibni Katsiir, tulisan Al Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman, penerjemah M. Abdul Ghoffar, jilid 3 halaman 484. Terbitan Pustaka Imam Syafi'I, 2008. Tafsir telah mendapat izin penerbitan oleh MUI Pusat, nomor U-011/MUI/I/2003 tanggal 8 Januari 2003, di tandatangani oleh Ketua Komisi Fatwa MUI K.H Ma'ruf Amin.
      Minggu pukul 9:56 melalui seluler · · 3

    • Argun Deviant bagi sy, verifikasi Imam Bukhari dan Muslim itu tdk ada yg menandingi. krn itulah, kitab hadits keduanya menjadi acuan sy. namun, bkn berarti sy meyakini karya beliau bebas dari kesalahan. nah, klo anda menganggap karya beliau itu sempurna, y sama artinya beliau itu sosok yg bebas dr kesalahan manusiawi, alias ma'shum. betul bukan?

      mohon dibedakan antara sunnah dengan hadits y? sunnah (terutama ucapan) Rasul memang terjaga (krn beliau ma'shum), shg direkam menjadi kitab Alquran. tp hadits (yg non-mutawattir)? blm tentu. kita tau ada hadits dhaif, yg jg ada di kompilasi hadits sahih Imam Bukhari. ini manusiawi, menunjukkan bahwa karya beliau tak blh disucikan (dianggap pasti benar) yg sama artinya mensejajarkannya dgn Quran. tp.. bkn berarti Imam Bukhari tdk layak diikuti, lho y? ttp perlu diikuti, dgn tetap kembali pd Alquran jika kita melihat hadits yg aneh.

      lalu, mohon disebutkan dalil yg menyebut: "pengakuan kekhalifahan abu bakar, umar, dan utsman" itu adlah RUKUN IMAN. klo memang ada, berarti penolak pemerintahan mrk adalah kafir. ini jg berlaku utk syiah: "adakah dalil yg menyebut mrk yg mengakui pemerintahan tiga khalifah itu adalah kafir?" tdk ada bkn? lha wong itu persoalan politik yg muncul stlh nabi wafat kok. krn itu, sy netral aja, tdk menyesatkan syiah krn sy berdialog dgn mrk scr langsung, lbh clear lihat perbedaan yg ada. tp, spt fatwa MUI PUSAT, sy ttp berhati-hati dgn firqah ini.

      wallahu a'lam..

      Senin pukul 22:37 ·

    • Beta Ismawan Apakah fatwa MUI Jatim tersebut menyatakan bahwa Syiah adalah kafir?
      Senin pukul 22:52 melalui seluler ·

    • Beta Ismawan Mohon Anda jelaskan asal kata ma'shum dan makna lughoh, makna istilah dan makna dalam konteks ma'shumnya Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam?
      Senin pukul 22:53 melalui seluler ·

    • Beta Ismawan Mohon contoh hadits yang aneh yang mana, dengan matan seperti apa, sehingga perlu kita rujuk kembali ke Al Quran? Mari kita diskusikan
      Senin pukul 22:55 melalui seluler · · 1

    • Beta Ismawan Insha Allah akan saya ketikkan apa yang terjadi saat Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam wafat hingga tercapainya kesepakatan bahwa Abu Bakar yang menggantikan. Hanya maaf mas Argun saya tak sanggup malam ini, insha Allah sesegera mungkin. Wassalam
      Senin pukul 23:00 melalui seluler · · 1

    • Argun Deviant soal hadits nanti kita bikin thread baru, mas. sdh OOT. lagipula 3 hr kmrn dan sepekan ke dpn sy jg sibuk bngt. sulit ol. tp klo anda cermat, contohnya sdh ada di link artikel yg sy sodorkan kmrn, yg katanya mau anda kaji. T_T

      lalu soal ma'shum, sptnya sy perlu belajar dr sampeyan. monggo dijelaskan,.. sekalian mhn dijelaskan dalil ttg: kewajiban mengakui pemerintahan Abu Bakar, Umar, Utsman yg membuat kita kafir jika tak mengakuinya (klo ada).

      Senin pukul 23:55 ·

    • Beta Ismawan Ya saya pun juga sama, ada amanah dari kantor yang harus ditunaikan. Begini mas Argun, saran saya Anda beli Al Bidayah wan Nihayah karya al-Hafizh Ibnu Katsir dan baca di bab Khulafaur Rasyidin. Anda akan dapatkan di sana rincian kenapa Abu Bakar menjadi khalifah. Dan bagaimana pendapat para ahli sejarah terhadap Rafidhah.

      Ok mengenai hadits akan saya baca link Anda. Maaf sekali belum baca dua hari kemarin.

      Ketiga, saya tidak mau gegabah menyatakan seseorang adalah kafir. Saya hanya mengingatkan bahwa berkali-kali dalam Al Quran diperintahkan bahwa "Wa athi'ullaha wa athi'urrosuul", dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul. Kalimat "taat kepada Rasul" termasuk mencintai semua sahabat Rasulullah. Perlu diketahui juga bahwa Abu Bakar adalah sahabat yang paling dicintai Rasulullah.

      Saya tidak mengatakan bahwa yang tidak mengakui tiga khalifah adalah kafir, tapi seperti kata fatwa MUI, ajaran Syiah yang mengerdilkan sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman itu adalah sesat.

      Tidak ada manfaat bagi kita untuk tidak mengakui keimanan dan kebenaran aqidah sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman orang-orang yang dijamin surga. Justru akhlak ketiganya menjadi sebuah contoh yang terbaik dalam kita menerapkan Islam yang mulia. Dalam surah at Taubah pun Allah mengabadikan kesetiaan Abu Bakar radliAllahu'anhu saat Rasulullah dan beliau bersembunyi di gua dari kejaran kaum kafir Quraisy, yang artinya "saat ia berkata kepada sahabatnya Laa tahzan innAllaha ma'ana", janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.

      Saya sebenarnya menunggu jawaban Anda atas pertanyaan saya, "Apakah MUI Jatim menyatakan Syiah kafir?" ternyata Anda tidak jawab dengan lugas, malah minta dalil. Saya tegaskan sekali lagi, MUI menyatakan bahwa Syiah adalah sesat dan menyesatkan. MUI tidak menyatakan bahwa Syiah kafir karena para ulama MUI tentu paham akan pesan Rasulullah dalam sebuah hadits bahwa tuduhan kafir jika tidak benar maka tuduhan itu akan berbalik. Masih ada harapan, dan akan selalu ada harapan, Syiah akan kembali kepada ahlusunnah...

      Kemarin jam 2:52 melalui seluler · · 2

    • Beta Ismawan Kembali kepada pemahaman ahlusunnah dan meninggalkan segala kesesatan dalam poin fatwa MUI Jatim di atas.

      Mas Argun, silakan Anda beli dan baca dan hayati Sirah Nabawiyah, Anda akan dapati sepak terjang Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan seluruh sahabat lain yang begitu hebatnya. Merekalah generasi Islam terbaik. Mereka semualah panutan ahlusunnah. Risalah Islam sampai ke berbagai belahan dunia juga karena mereka semua berikut para tabi'in dan tabi'it tabi'in.

      Pahami kembali mas Argun Sirah Nabawiyah tersebut, dan gunakan hati Anda untuk memohon kepada Allah diberikan pemahaman yang mendalam dan haq akan din ini... Semoga Allah membuka mata hati Anda amiin ya Allah.

      Kemarin jam 2:59 melalui seluler · · 1

    • Beta Ismawan Walau out of topic, tapi penting, yaitu panduan dalam takfir (menentukan apakah orang lain kafir). Maaf dalam bahasa Inggris: http://sticktothesunnah.tumblr.com/post/19963319372/guidelines-on-takfeer-ruling-someone-to-be-a
      Kemarin jam 3:15 melalui seluler · · 1

    • Hasan Sarbini Abdussalam
      buat mas Beta Ismawan, saya sekedar nimbrung aja yaa... ada beberapa hal yang coba dipikirkan.... beberapa hal yang dilakukan Syi'ah rafidhoh berikut ini cukup atau tidak untuk kita katakan mereka bukan bagian dari kaum muslimin lagi bahkan bukan islam lagi... : 1. Mencaci maki para sahabat dan menyatakan ummul mu'minin Aisyah rodiallahu anhu sebagai Pelacur..... 2. Punya do'a khusus untuk melaknat Abu bakar, Umar dan ustman.... 3. Tanah Karbala dikatakan Lebih suci dari pada Ka'bah, bahkan makkah bukan kota suci.... 4. Syi'ah membuat replika ka'bah di karbala dan menunaikan ibadah haji di karbala... 5. Menghalalkan darah kaum muslimin.... 6. Nikah Mut'ah Halal, bahkan mut'ah terhadap istri orangpun tidak mengapa... 7. Bahkan Ali bin Abi Thalib Rodiallahu anhu lebih utama dari Rosulullah.... apa ini belum cukup?? perlu saya tambahin yang lainnya??

      Kemarin jam 5:28 · · 7

    • Beta Ismawan Terima kasih mas Hasan Sarbini. Saya sangat menghargai informasi tersebut. Bila seorang rafidhah atau apapun nama golongannya melalukan 7 poin tersebut, dan sudah diingatkan dan dijelaskan akan kebenaran Islam sesuai ajaran Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam, tapi masih juga melakukan 7 hal tersebut, maka ia telah kafir. Jazakallah khairan katsiron.
      Kemarin jam 8:59 melalui seluler · · 3

    • Hasan Sarbini Abdussalam
      waiyyakum mas Beta Ismawan, saya sendiri sebenarnya sangat membenci perpecahan dalam tubuh ummat islam. saya juga akan tegas membantah ketika seseorang dengan mudah meng-kafirkan saudaranya, padahal hanya berbeda dalam hal2 yang bukan ushul. tapi untuk Syi'ah dan JIL, semua sudah jelas tidak tersamar sama sekali. kita dengan mudah akan menemukan bahwa sesungguhnya mereka bukan Muslim.semoga Allah menolong kita semua agar selamat dari makar Syi'ah dan JIL.amiin...

      Kemarin jam 9:49 · · 7

    • Della Delilah Hasan Sarbini Abdussalam...dengan berat hati ( sedih ) saya setuju statement anda...
      Kemarin jam 16:08 ·

    • Argun Deviant wah, komentar sy dihapus.ya sudahlah.. klo merasa sdh benar, dan merasa layak jd hakim, mau gmn lg? ya Allah, saksikanlah,.. sy sdh berusaha.. :)
      Kemarin jam 16:19 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II
      PAK Argun Deviant INI TADI SAYA KIRIMKAN KE INBOX ANDA, MUNGKIN ANDA BELUM BACA -> Assalaamu'alaikum


      Pak Argun Deviant.


      Tadi tak sengaja komentar bapak terhapus di Mualaf Indonesia.

      Silahkan kirim lagi.

      Maaf.

      Kemarin jam 16:21 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II JADI TOLONG JANGAN MERASA DIRI ANDA JUGA SUDAH BENAR DAN LAYAK JADI HAKIM Argun Deviant ... Yaa Allah saksikanlaj ... Saya sudah berusaha memberitahu pak Argun.
      Kemarin jam 16:22 · · 4

    • Argun Deviant ini br sy mau ketik pak: alaikum salam, pak. wah, bs terhapus SECARA TIDAK SENGAJA ya? :) sy sdh terlanjur bikin salam penutup tuh. masa mau dibuka lg? klo mau menghapus, ga usah malu2.. sy maklum, kok :)
      Kemarin jam 16:23 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Argun Deviant TANGAN SAYA MENGKLIK, DI SEKITAR KOTAK KOMENTAR ANDA KARENA SAYA MUNGKIN TIDAK KONSENTRASI DAN TERHAPUS. BISA SAJA. MENGAPA?
      Kemarin jam 16:28 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Apa mungkin pak Argun Deviant tidak pernah salah klik?
      Kemarin jam 16:29 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Lalu saya sarankan pak Argun Deviant berhati2 memilih kata, secara umum. Jika ketersinggungan tidak diselesaikan, di dunia, penyelesaiannya di akhirat.
      Kemarin jam 16:32 · · 3

    • Argun Deviant jd gini pak: kalo anda menghapus komentar org lain, pasti akan ada muncul laya opsi: 'Hapus komentar'.

      nah, klo anda klik 'HAPUS KOMENTAR', komen tdk lngsng ilang, tp akan muncul lagi pop up: "Anda yakin ingin menghapus komentar ini?"

      dan, anda hrs nge-klik: "YA" baru kemudian komen seseorang ilang. jd butuh TIGA KALI KETIDAKSENGAJAAN dlm hal ini. paham?

      Kemarin jam 16:32 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II TIDAK PAHAM. Argun Deviant KARENA MAKSUD HENDAK MELAPORKAN "REPORT AS ABUSE" ATAU "SPAM" karena saya tergagggu. Ini yang pertama, yang kedua, saya sendiri sedang mau berkomentar. Antara kedua maksud ini. :)
      Kemarin jam 16:34 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Paham? Argun Deviant ? :)
      Kemarin jam 16:35 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Dan saya memang mengantuk. Ini masih di kantor dan sedang sangat sibuk. Apapun juga, silahkan berkomentar lagi. Tuliskan lagi. Argun Deviant :)
      Kemarin jam 16:36 ·

    • Della Delilah Katanya jauhkan suudzon...hadeeeuw..
      Kemarin jam 17:03 ·

    • Asmawati Hamka Ya Allah saksikanlah bahwa ada orang yang begitu gigih memperkenalkan kebenaran paham Syi'ah kepada kami, karena itu, saya mohon perlindungan-Mu ya Allah agar saya dan yang lainnya tetap tidak bergeming, tidak ikut terpengaruh, dan tetap pada keyakinan kami, aamiin!
      Kemarin jam 17:29 · · 2

    • Argun Deviant
      hehehe.. bu Asmawati Hamka, di bagian mana sy memperkenalkan kebenaran paham syiah? tuh, katanya jauhkan suudzon.. :D tp sudahlah, risiko org yg gak mau ikut arus ya spt ini. dituding. :p


      della, sy sampe skrg berhusnudzon klo pak abu ini dewasa, kok. tp sy ttp hrs memaparkan fakta bahwa perlu TIGA KALI KETAKSENGAJAAN jika beliau mengklaim 'tidak sengaja menghapus komen sy'. dan skrg beliau blg jujur: mau mereport as abuse (tp salah jd menghapus, dgn melalui 3 langkah itu tadi).

      pak abu, sudahlah. sy jg punya grup FB kok, ngerti gmn cara ngapus komen org. tp sy berhenti sampe di sinilah. nanti klo sy komentar, di-report as abuse lg? ato dihapus lg? gak ada jaminan. jd skrg sy menyimak ajalah. :)

      toh,.. nanti kita semua berkumpul kok. yg menghakimi akan dihakimi, yg dihakimi pun akan dihakimi. mo yg ngaku ustad, ngaku ibu rumah tangga, pedagang, wartawan, dll. jd, tenang saja. c y all in yaumul hisab.. :>

      wassalam..

      Kemarin jam 17:59 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Lho. Argun Deviant saya memang terganggu dengan komentar anda membela Syi'ah sejak berbulan2 lalu. Dan saya bingung antara mau melaporkan anda, mengusir anda, atau menghapus komentar anda atau yang lain. Terutama karena ini adalah grup u Mualaf dan sudah jelas ini grup Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, sebagaimana jelas MUI di atas menyatakan diri sebagai Sunni. Silahkan berkomentar. :)
      Kemarin jam 18:03 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Mengenai 'tidak sengaja' menghapus, memang itu bahasa halus. Mengapa? Agar tak panjang. Karena niat saya masih bingung antara mau melaporkan anda, mengusir anda, atau menghapus komentar anda atau yang lain; dan terpencet itu, ditambah saya memang tak konsentrasi, sampai sekarang kami masih melembur di kampus untuk pekerjaan target. Argun Deviant :)
      Kemarin jam 18:06 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Lalu, saya mau tanya, siapa di sini yang anda maksud dengan "ngaku ustad, ngaku ibu rumah tangga, pedagang, wartawan, dll." Argun Deviant?
      Kemarin jam 18:06 ·

    • Razi Piliang
      aduh katanya kasus ini mau di tutup, tapi masih aja di tampilin, kata nya kalo masih ada yg akan bahas akan di hapus tapiii sekali lagi masih aja di perpanjang, kalu saya lihat kalau isinya menyudutkan orang syiah maka akan tetap di pajang, tapi kalau isi nya membela orang syiah dengan link2 tertentu maka akan dihapus. bagi saya tetap selama masih memiliki SHALAT+ZAKAT+PUASA+HAJI+AL_QUR'AN+SILATURAHMI+NABI terakhirnya MUHAMMAD SAW+TUHAN nya ALLAH SWT adalah orang ISLAM masa bodoh dia SUNNY, SYIAH, WAHABI

      Kemarin jam 18:31 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II
      Razi Piliang Silahkan BACA pengumuman di atas, dari MUI. Ini perlu diketahui, termasuk untuk Mualaf yang ada di grup ihi. Dan jika dianggap menyudutkan, maka TIDAK ada yang merekayasa, karena SEMUA DATA dari literatur, dapat dinikmati di aneka file dan link di atas, YANG DARI SUMBER SUNNI DAN SYI'AH SENDIRI. Dan terakhir, memang ini adalah grup Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Mengenai yang akan dihapus, adalah thread yang lalu. Sedangkan ini adalah perkembangan terakhir dari MUI.

      Kemarin jam 18:37 · · 2

    • Beta Ismawan
      Semua risalah ahlusunnah telah disampaikan sesuai kekuatan kami. Bila pak Argun berkenan, mari Bapak ikuti banyak pengajian ahlusunnah. Silakan datang ke masjid Istiqlal, atau Sunda Kelapa, bila di Jakarta, atau banyak masjid lain, tanyakan kapan pengajian rutin. Biasanya setelah Kamis shalat isya', atau Sabtu atau Ahad pagi setelah subuh, biasanya ada kajian baik tafsir Quran maupun fiqih. Silakan pak Argun, ilmu ada di luar sana, tinggal Bapak Argun ambil. Suatu hari Imam Atha' (sahabat Nabi) pernah dipanggil oleh gubernur saat itu, kalau tidak salah di era Yazid bin Muawiyah, gubernur memanggilnya dari masjidil haram ke istananya untuk mengajar agama, jawab Atha' r.a "Manusialah yang mendatangi 'ilmu, bukan 'ilmu yang mendatangi manusia". Pak Argun, tak sedikitpun kami bermaksud suudhon. Hanya kami mengajak Bapak mengenal ahlusunnah. Sudah amat banyak risalah bertebaran. Tapi ilmu memang harus Anda cari sendiri. Bila kami terus tunjukkan di sini tapi tanpa Anda mau mencarinya, tentu Anda tak akan mendapatkannya. Mungkin kami hanya manusia biasa, sehingga ada kata kami yang kurang berkenan, semuanya hanya demi menunjukkan kebenaran. Tapi bila Anda memang memang mencari al haq yaitu kebenaran, pak Argun, mintalah kepada Allah, berdoalah terus. Gunakan mata hati Anda, jangan gunakan nafsu saja. Mari kita berhenti berdebat. Bila Anda memang mendukung syiah, dan menganggap itu hanya pertikaian politik dan tidak ada masalah aqidah, teruslah berdoa kepada Allah pak Argun agar kebenaran yang sesungguhnya akan datang kepada Anda. Kami hanya dapat mendoakan semoga Allah memberi kebaikan Anda selalu di dunia dan akhirat. Amiin.

      Kemarin jam 18:58 melalui seluler · · 3

    • Ujang Ahmad Tojiri benar pak ilmu ada yang datang sendirinya karna kehendak allah swt. ada juga karna harus di cari.....kalau tidak di cari ilmu tidak nampak terasanya ...
      Kemarin jam 19:06 ·

    • Muhamad Rumman
      maaf tiba-tiba ikut masuk tanpa tau awalnya, seingat saya karena dulu sering berdiskusi dengan argun deviant di forum tetangga atau muallaf sudah hampir 1 tahun. dan selama itu tidak pernah membahas masalah khilafiyah, lebih ke kristen dan ...Lihat Selengkapnya

      Kemarin jam 19:13 · · 1

    • Rully Lussy Fahlevi http://www.youtube.com/watch?v=EdNbld95E5o&feature=fvst

      www.youtube.com
      http://abuaqifstudio.blogspot.com/ SYIAH semakin berani menonjolkan diri walaupun kerajaan sudah memfatwakan bahawa ajaran SYIAH adalah sesat Berikut adalah ...

      Kemarin jam 19:16 · · 3

    • Rully Lussy Fahlevi http://www.youtube.com/watch?v=oMPwWGaaNVY&feature=related

      www.youtube.com
      wow---Syiah sekutu USA dan zionist yg sebenarnya---menyembahyangkan jenazah org syiah safawi iran yg berkhidmat dalam ketenteraan amerika yg mati dibunuh ole...

      Kemarin jam 19:20 · · 3

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II
      Saya ingat sekali, di forum nasional di masjid Al Azhar Jakarta, salah satu Ketua MUI, KH A Cholil Ridwan, Lc. (saat itu Ketua bidang Da'wah), jelas menyebutkan, perbedaan antara Sunni dan Syi'ah, BUKAN pada perkara Furu'iyah (cabang/kecil), namun sudah pada perkara Ushuliyah (pokok). Dan POKOK2 ajaran Syi'ah beserta Sejarahnya, SUDAH ADA insya Allah di aneka file dan link di atas. Semoga siapapun sudi membacanya, sebagaimana saya dulu juga menyudikan diri membaca risalah dan kitab aneka akidah, termasuk akidah Kristen, Hindu, Buddha, Filsafat Yunani, Filsafat Abad Pertengahan, Filsafat Modern, Filsafat Pos-Modern, dan lain-lain, TERMASUK Syi'ah. Dan aneka link di atas, DARI SUMBER SUNNI dan SYI'AH sendiri. Dapat langsung dirujuk. Silahkan. Barakollohu fi kum.

      Kemarin jam 19:21 · · 2

    • Muhamad Rumman abu taqi afwan tolong di repost, karena coment sudah mencapai 170lebih, sering heng kalo load lama
      Kemarin jam 19:24 ·

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Ohya, yang dikatakan salah satu Ketua MUI, KH A Cholil Ridwan, Lc. (saat itu Ketua bidang Da'wah) itu, kira2 di tahun 2007-2008. Dan di hadapan ratusan hadirin. Acara resmi di Hall Buya HAMKA, Al Azhar.
      Kemarin jam 19:24 · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II Muhamad Rumman ini link nya> http://www.facebook.com/groups/mualafindo/doc/10150692787159799/


      Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh (yang artinya: Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga berkah dari Allah untukmu sekalian yang beriman dan kuhorma...

      Kemarin jam 19:25 ·

    • Beta Ismawan Mas Argun, coba baca lagi kisah Salman al Farisi. Kisahnya dalam mencari kebenaran sangatlah indah. Subhanallah. Silakan, hanya tinggal beberapa klik saja di Google.
      Kemarin jam 19:37 melalui seluler · · 2

    • Mari Belajar http://videosyiah.com/-

      videosyiah.com
      Selamat datang di VideoSyiah.com, situs sangat sederhana yang berisi koleksi 100+ video tentang bahaya Syi'ah. Kenapa video? Karena lebih mudah untuk memperlihatkan fakta sebenarnya tentang ajaran Syi'ah, terutama kepada kaum muslimin yang baru mendengar tentang ajaran Syi'ah atau tidak sempat me...

      Kemarin jam 19:49 · · 3

    • Shalahuddin Al Ayyubi
      Salah satu yang aneh dari Syi'ah, di TANAH SUCI Makkah bahkan Madinah tanah Rosululloh sholollohu 'alaihi wasallam yang mereka puja, jika mereka sholat di sana, mereka MASIH meletakkan jidat mereka di atas lempengan TANAH KARBALA (tempat terbunuhnya al Husain rodhiyollohu 'anhu) yang memang biasa mereka bawa2 untuk sholat versi Syi'ah itu! ... Jadi Tanah Karbala itu lebih tinggi derajatnya daripada tanah suci Makkah, untuk Syi'ah! ;D Hadeeeeeeewwwww ...

      Kemarin jam 20:52 · · 2

    • Shalahuddin Al Ayyubi
      Pokok-pokok ajaran Syi’ah adalah (sejak Abad pertama Islam dan dengan segala perkembangannya):
      Imam sesudah Rosululloh - sholollohu ’alaihi wasallam - adalah Ali bin Abi Tholib rodhiyollohu ‘anhu, bukan Abu Abakar Ash Shiddiq rodhiyollohu...Lihat Selengkapnya

      Kemarin jam 22:08 ·

    • Shalahuddin Al Ayyubi
      Para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum Hari Kiamat untuk membalas dendam kepada para perampas hak keKholifahan muslim (Kholifah Pertama Abu Bakar As Shiddiq - rodhiyollohu ‘anhu -, Kholifah Kedua Umar bin Khottob - rodhiyollohu ‘anhu -, dan Kholifah Ketiga Utsman bin Affan - rodhiyollohu ‘anhu -).
      Syi’ah percaya kepada kaidah ”Ar-Raj’ah” atau kembalinya roh-roh ke jasad masing-masing (reinkarnasi a la Syi’ah) di dunia sebelum Kiamat saat Imam Mahdi ghaib mereka keluar dari persembunyiannya dan menghidupkan Ali - rodhiyollohu ‘anhu - dan anak-anaknya untuk membalas dendam. Mengenai Raj’ah ini dapat dilihat di ”Firaq al-Islamiyah” halaman 207-208.
      Keyakinan untuk mencaci maki, menghujat, dan membenci (tasyayyu’) para sahabat Nabi - sholollohu ’alaihi wasallam - (terutama Abu Bakar Ash-Shiddiq - rodhiyollohu ‘anhu -, Umar bin Khottob - rodhiyollohu ‘anhu -, dan Utsman bin Affan - rodhiyollohu ‘anhu -) dan keluarganya termasuk istri Rosululloh sholollohu ’alaihi wasallam, ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq - rodhiyollohu ‘anhu -.
      Antara lain disebutkan di ”Dirasat Fil Ahwa’ wal Firaq wa Mauqifus Salah Minha” hal 237, oleh DR Nashir bin Abdul Karim, juga Ash-Shafy dalam Tafsir Al Quran Jilid V, hal 28, ”Ni’matullah al-Jazairy” dalam kitab Al-Anwar an-Nu-maniyah Jilid I hal 53, dan 63, lalu Zainudin al-Bayadhy di Kitab ”Ash-Shirath al-Mustaqim ila Mustahiq at-Taqdim” Jilid II hal 30, dan 129, kemudian Al-Majlisy dalam Kitab ”Bihaar al-Anwar” Jilid XXX hal 237 dan di ”Mir’ah al-”Uqul” halaman 488, serta di dalam Kitab ”Tafsir al’Iyasi” (1/21), al-Barahan (2/208), dan ”ash-Shafi” (1/242).

      Kemarin jam 22:08 ·

    • Shalahuddin Al Ayyubi
      Syi’ah beranggapan Tuhan dari kaum Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah berbeda dari tuhan mereka (Kitab ”Al Anwar An-Nu’maniyah”, Jilid I, hal 278 karangan Ni’matullah al-Jazairy) dan orang-orang dari golongan Rafidhah mereka (yang sekarang mendominasi Syi’ah), mengkafirkan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Kitab ”Minhaj an-Najah” hal 48 karangan Al-Faidl al Kasyany)
      Syi’ah meyakini bahwa para sahabat - rodhiyollohu ‘anhu - sepeninggal Rosululloh - sholollohu ’alaihi wasallam - menjadi murtad, kecuali Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari, dan Salman Al Farisy (disebutkan di kitab Syi’ah, Ar-Raudhah minal Kafi, Juz VIII hal 245 dan Al-Ushul minal Kafi, Juz II hal 244).
      Rukun Imannya adalah:
      (1) Tauhid (keesaan Allah)
      (2) Al ’Adl (keadilan Allah)
      (3) Nubuwwah (kenabian)
      (4) Imamah (keimaman)
      (5) Ma’ad (hari kebangkitan dan pembalasan) yang disebutkan di Al ’Aqaidatul Imamiyah oleh Muhammad Ridho Mudzaffar.
      Dan rukun Islamnya:
      (1) Shalat
      (2) Zakat
      (3) Puasa
      (4) Haji
      (5) Wilayah (perwalian)

      Kemarin jam 22:08 ·

    • Shalahuddin Al Ayyubi
      • Syi’ah menggunakan senjata Taqiyyah (berbohong) dengan cara menampakkan sesuatu yang berbeda, untuk mengelabui lawannya (termasuk Ahlus Sunnah wal Jama’ah), bahkan dengan makar, tipu muslihat dan permusuhan.
      Syi’ah percaya akan (kaidah) ”Al Bada’” yakni bahwa baru tampak bagi Allah akan keimaman Ismail (anak Ja’far Ash-Shadiq, imam ketujuh Syi’ah) setelah sebelumnya tidak. Allah dapat salah, namun Imam adalah ma’shum.
      Syi’ah membolehkan melakukan Nikah Mut’ah (nikah atau hubungan seks kontrak berjangka waktu tertentu yang disepakati tak untuk selamanya yang pelaksanaannya sangat berbeda persyaratannya dengan pernikahan biasa, bahkan dapat telah ditentukan waktu cerainya sebelum menikah, antara lain disebutkan di ”Tafsir Minhajus Shodiqin”, Juz II, hal 493) yang telah diharamkan oleh Rosululloh - sholollohu ’alaihi wasallam - sendiri yang bahkan diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib - rodhiyollohu ‘anhu - sendiri selain para sahabat lain, di berbagai Hadits.
      Bahkan menurut mereka Mut’ah adalah pengganti larangan minuman khamr (disebutkan di ”Ar-Raudhah min al-Kafi” halaman 151 dan ”Wasa’il asy-Syi’ah” (14/438) dan bagi yang tak pernah melakukan mut’ah, akan datang pada hari Kiamat dengan tangan dan kaki yang putus, serta bahwa yang melakukan mut’ah sebanyak empat kali maka sama derajatnya dengan derajat Rosululloh - sholollohu ’alaihi wasallam - (disebutkan di ”Manhaj ash-Shodiqin” halaman 356 karya Fathullah al-Kasani).
      Ziarah ke makam Imam Husain adalah lebih utama daripada Haji ke Baitullah (Kitab Wasail asy-Syi’ah, karangan Al-Hurr al-Amily, Jilid I, hal 371).
      Al Quran yang sesungguhnya yang ditulis oleh Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ’anhu menurut kaum Syi’ah akan dibawa Imam Mahdi pada akhir jaman (”Ma Ba’da azh-Zhuhur” halaman 637 yang ditulis Muhammad Shadiq ash-Shadr dan ”Yaum al-Khalash” halaman 373 serta Kitab al-Ghaibah halaman 318) dan bahwa Al Quran telah diubah (lihat ”Al Fashl fi al-Ahwa’ wa al-milal wa an-Nihal” 5/182 dinukil dari al-Jama’at al Islamiyyah oleh Salim al-Hilali halaman 246).

      Kemarin jam 22:09 ·

    • Shalahuddin Al Ayyubi
      Perbedaan keyakinan akan Imam Mahdi:
      Mahdi bagi Ahlus Sunnah Al Jama’ah bernama Muhammad bin ‘Abdullah (keterangan dari Hadits Rosululloh - sholollohu ’alaihi wasallam - riwayat Sunan Abu Dawud dan At-Tirmidzy, dishahihkan oleh Al Albani dalam Myskat al Mashabih).
      Beliau dari keturunan Hasan bin Abi Thalib, belum dilahirkan, muncul dari arah Timur, memenuhi Bumi dengan keadilan (Shahih Sunan Abu Dawud 4/82) dan kesejahteraan selama 7 atau 8 tahun, menegakkan syari’at Islam, memakmurkan Bumi (Bumi mengeluarkan tetumbuhan, langit menurunkan hujan, ada harta-benda yang banyak, banyak binatang ternak, umat semakin mulia).
      Beliau memerangi Yahudi dan Nasrani dan beserta Nabi ‘Isa ’alaihis salaam akan membunuh Dajjal.
      Sedangkan Imam Mahdi Syi’ah adalah Muhammad bin Hasan Al Asykari,
      Beliau dari keturunan Husain bin Ali bin Abi Tholib, yang telah dilahirkan tahun 255 Hijriyyah dan sampai sekarang masih hidup namun bersembunyi (Kitab ”Al-Ghummah” Jilid II, hal 236, oleh Al-Arbaly dan dikuatkan Syaikh mereka Abdul Hamid Al-Muhajir), muncul dari Sirdab Samira’, akan tinggal di Bumi selama 70 tahun untuk membalas dendam, menegakkan hukum keluarga Dawud (Bani Israil), akan menyeru keAlloh dengan nama Ibraninya (Kitab ”Ushul Al Kafi” Jilid I, hal 398), menghancurkan semua Masjid (Kitab ”Al Gharib” hal 247 oleh Ath-Thusy).
      Ia berdamai dengan Yahudi dan Nasrani, dan menghalalkan darah muslim (Kitab ”Bihar al-Anwar”Jilid 52 hal 376).
      Doktrin Mahdiyah (perihal al-mahdi) dan Raj’ah (kedatangan kembali) dihubungkan dengan status Imam Mastur (bersembuyi) yang dipercaya akan muncul kembali sebagai Mahdi yang membangun kerajaan Allah menjelang hari Kiamat kelak.
      Ajaran ini bagi sebagian kalangan ditengarai memiliki akar dalam ajaran agama Zarathustra yang dianut bangsa Persia sebelum kedatangan Islam yang datang ke Persia pada masa Kholifah Umar bin Khoththob - rodhiyollohu ‘anhu -.

      Kemarin jam 22:09 ·

    • Sherylin Freesia Kliztnova sudah nyata kesesatan syiah, tidak perlu lagi diperdebatkan.
      Tidak sepatutnya, mualaf disuguhi perdebatan semacam ini. hanya akan membuat bingung.
      Thread ini ditutup.

      13 jam yang lalu · · 4

    • Rully Lussy Fahlevi iya kasian yang baru masuk islam ,, tambah bingung kita ..
      12 jam yang lalu · · 1

    • Abu Taqi Machicky Mayestino II SAYA MENUTUP THREAD INI. KOMENTAR BERIKUT TIDAK AKAN DIMUAT. TERIMAKASIH. :) :) Wassalaamu'alaikum. :)
      12 jam yang lalu · · 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar