Amar Ar-Risalah
pertama, kita satukan konsep terlebih dahulu.
aqidah asy'ariyah, adalah aliran yang memandang kita, manusia, karena kesempurnaan akalnya, bebas menentukan masa depan bersandar pada ayat "dan tidaklah kami ubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri mengubah nasibnya"
ini menunjukkan manusia memiliki kehendak bebas menentukan waktu yang akan datang.
aqidah jabariyyah, adalah keyakinan yang memandang manusia, sesuai sifatnya sebagai Abd, hamba Allah, dan mengingat sifat Allah sebagai Maha Kuasa, hanya memilki KETERPAKSAAN dalam menjalanai takdir. sesuai ayat, sesunguhnya Allah telah mengadakan kadar bagi setiap sesuatu.
Kedua, takdir dalam islam, menjadi dua pokok besar.
qadar, yang berarti takatan, kadar, ketentuan, adalah garis rencana Tuhan terhadap segala yang terjadi di masa depan dan masalalu.
qadha, adalah ketetapan, berupa pengesahan Tuhan terhadap takdir itu,
taqdir adalah kata benda dari Qadar.
semua dapat dijelaskan berikut:
asyariyah, adalah aliran sempalan dalam islam yang mengesampingkan peran Tuhan dalam membentuk masa depan. mereka menganggap segalanya terjadi akibat ikhtiyar.
begitu pula qadariyah, semmuana menyimpang.
ada sebuah penjelasan yang mendekati kebenaran sebagi berikut, menjadi aqidah umum umat islam:
masalah ini berpangkal pada kontradiksi 2 ayat diatas.
-Allah Maha Kuasa dan Tahu,-atau sebaliknya?
jika masa depan HANYA terjadi akibat IKHTIYAR manusia, berarti bukankah kemahatahuan Tuhan akan hilang, dan menjadi kuasa sepenuhnya manusia? mengingat, sifat pengetahuan tuhan adalah AWAL DAN AKHIR
jika pula masadepan HAK PREROGATIF Tuhan, berarti penciptaan kita menjadi sia-sia! hanya boneka mainan tanpa kehendak sedikitpun, dalm bayang-bayang keterpaksaan pada takdir.
bagaimana penjelasan tepatnya?
ternyata, ini akibat penyelewengan TAKWIL.
takwil adalah upaya memahami ayat yang dianggap bertentangan secara Harfiyah.
jawabannya, ternyata kita MAMPU MELEPASKAN DIRI DARI TAKDIR TANPA TUHAN KEHILANGAN KEMAHATAHUANNYA
kenapa?
1. Tuhan bekerja, menciptakan hukum-hukum awal, sebab dan akibat.
Dia memiliki ciri khas dalam menentukan takdir, yang tersebar penjelasannya dalm berbagai ayat, yaitu SEBAB. segala sesuatu kecuali Dia, memiliki sebab, dengan Dia sebagai Sebab segala sebab.
kita sakit, disebabkan kita tak sarapan.
dan seterusnya.
apakah Tuhan lantas berpangku tangan setelah menetukan sebab akibat, dan membiarkannya bekerja?
Tidak!
ini sebabnya kita diperiintahkan beerdoa, sebagai upaya mengubah takdir.
hadits yang menyatakan umur, rizqi, dan jodoh telah ditentukan, SALAH DIMAKNAI SEBAGAI DETERMIN.
2. jika demikian, kenapa dalam islam diperintahkan:
-sedekahlah, untuk MEMPERBANYAK RIZQI
-jalinlah silaturahmi dan kasih sayang, UNTUK MEMANJANGKAN UMUR
-ayat WANITA YANG BAIK HANYA UNTUK LAKI-LAKI BAIK
-berdoalah, AGAR URUSANMU DIMUDAHKAN
itu semua tak lain, adalah hadiah KASIH SAYANG ALLAH kepada manusia, hanya kepada manusia, untuk dapat mencampuri rencana Tuhan. Tuhan, dapat mencampuri urusan manusia, namun manusia juga DAPAT MENCAMPURI urusan tuhan dalam membentuk takdirnya sendiri.
jadi, ayat yang menyatakan ketentuan di satu sisi dan kebebasan di ayat lain ternyata tidak bertentangan, tetapi justru menyatakan hal yang sama, dibawah ini:
3. takdir dibagi menjadi DEFINITIF dan INDEFINITIF
definitif, adalah takdir yang tak dapat diubah, ini HANYA meliputi HUKUM SEBAB AKIBAT sebagai syarat berjalannya takdir, sesuai cara kerja Tuhan.
indefinitif, adalah takdir yang dapat DIUBAH, dengan tetapi berpegang kepada sebab-alkibt, namun memasukkan faktor sebab lain: KEHENDAK TUHAN!
dan, ini hanya berlaku untuk makhluk yang memiliki akal, nafsu dan ambisi di satu wadah fisik, yaitu: MANUSIA! bukan hewan, tanaman, atau malaikat
hadiah manakah yang lebih indah dari Tuhan kepada kita, selain kebebasan mengubah takdir di masa depan?
Tuhan itu, Maha Penyayang!
Jika masih ditanya, kenapa bisa timbul perbedaan dalam hal pokok ini?
singkatnya, begitu pula yang terjadi antara Katolik, Protestan, Nestorian, Koptik, dan Advent.
masing-masing memahami agama hanya menurut kepentingan dan hawa nafsunya sendiri, tidak menurut kebenaran.
Tuhan bersmaa Kita
Selasa, 03 April 2012
Jabariyah Vs Qadariyyah dimata Non-Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar