Sebut saja namaku si Fulan. Suatu ketika dahulu aku sangat menggandrungi musik dan hari-harinya pun selalu tak pernah lepas dengan nyanyian dan musik. Dimana aku berada musik selalu mengiringiku karena kemana-mana aku selalu membawa hp yang penuh dengan lagu-lagu.
Tatkala itu aku ingin belajar bermain gitar akan tetapi aku tidak mempunyai gitar. Lalu ada temanku yang meminjamkan gitar kepadaku dan aku pun mulai belajar. Namun aku sering mengalami kesusahan dan aku juga sempat putus asa. Namun, dengan motivasi dan dorongan dari teman-temannya aku pun terus dan giat berlatih bermain gitar sampai aku lupa waktu. Aku tinggalkan shalat berjama'ah di masjid, melalaikan al-Qur'an, dan hal-hal yang bermanfaat lainnya.
Hari-hari pun berlalu, aku semakin pandai dalam memetik gitarnya dengan lantunan yang merdu dan suaraku yang indah hingga orang-orang yang berada di sekitarku pun terkesimak melihatku. Kemudian, aku pun mendapat tawaran dari teman-temannya untuk membentuk sebuah band. Dan akhirnya terbentuklah sebuah band dengan empat personil.
Dan akhirnya, aku punya gitar sendiri. Aku dibelikan gitar oleh ayahku karena aku mendapatkan ranking pertama di kelasku. Aku pun mulai lancar dalam memainkan gitar hingga aku pergi kemanapun aku selalu membawa gitar kesayanganku.
Tatkala aku sedang bermain gitar di depan rumahku, tiba-tiba aku mendengar suara lantunan al-Qur'an. Aku pun berhenti memainkan gitar dan sejenak mendengarnya. Entah kenapa hatiku merasa tersentuh tatkala mendengar lantunan al-Qur'an itu. Ternyata suara itu bersumber dari tetanggaku yang sedang memutar murottal. Aku pun menghampirinya kemudian bertanya-tanya.
"Surat apa ini?" Tanya aku. "Ini adalah surat Luqman, jawabnya."
Kemudian aku bertanya lagi, "kalau boleh tau, surat Luqman itu berisi tentang apa?" lalu ia menjawab, "perkataan sia-sia". Aku pun bertanya lagi, "apa itu yang dimaksud perkataan sia-sia?" ia pun menjawab, "nyanyian". Aku bertanya lagi, "kenapa nyanyian?" lalu ia menjawab, "karena nyanyian itu melalaikan dari mengingat Allah, dzikir, lalai dari Al-Qur'an. Selain itu nyanyian juga menimbulkan kemunafikan dalam hati seperti air yang menumbuhkan tanaman. Nyanyian juga termasuk mantra-mantra zina."
Aku pun terdiam dan
mulai berfikir, ternyata memang benar kalau musik itu melalaikan segalanya termasuk melalaikan dari ibadah kepada Allah. Sedikit demi sedikit aku pun mulai menjauhi musik, tapi di sisi lain setiap aku melihat gitarku, aku ingin bermain gitar dan bernyanyi lagi. Aku pun mencoba untuk melawannya hingga akhirnya aku pun menghancurkan gitarku dan menghapus semua lagu-lagu yang ada di hpku.
Aku pun mulai mengikuti kajian-kajian yang ada di kampungku karena ada teman yang mengajakku dan memotivasiku. Dari situ alhamdulillah mungkin Allah telah memberiku hidayah untuk meninggalkan musik. Aku pun kembali membaca Al-Qur'an dan mentadaburinya. Aku merasakan kenikmatan tatkala membaca Al-Qur'an hingga aku pun mulai mencintai Al-Qur'an dan bila aku pergi, aku pun selalu membawa Al-Qur'an agar aku senantiasa bisa membacanya.
Semoga kisah ini menjadi motivasi kita untuk bisa meninggalkan musik secara total. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar