Senin, 13 Agustus 2012

Keluarga II

lalu diantara kita setiap kota menjadi meja makan yang diatasnya terhidang ayat-ayat suci
dan kita menyantapnya dengan senang hati-sedang diantara kita-kita berbagi kenyang yang sama, haus yang sama dan kantuk yang sama
meski tak pernah bersentuhan muka tetapi kita telah percaya, memiliki mata yang sama
memiliki aliran air mata yang sama
dan Tuhan yang Maha Cinta yang sama

jika islam adalah keluarga, maka berhentilah mengarab-arabkannya
karena dengan itu, adik kita yang jawa kafir adanya
kakak kita yang melayu musyrik adanya
sedangkan kita adalah keluarga

tiba masanya kita hanya memandang dari ambang pintu perpisahan yang terjadi
setiap kita telah memiliki ruang tamunya sendiri
kehilangan pemandangan yang sama yang kita perhatikan setiap hari, ketika matahari baru mandi
lalu beranjak ke beranda dan mendesahkan "Selamat Pagi"
dan burung-burung bersiul tentang senja yang lama datang sebab
ingin menerangi wajah kita lebih lama sebagai keluarga

jika islam adalah keluarga maka aku bangga tidak mengenal keluarga sebagai ayah yang keras, tidak kenal senyum
yang mengelus pipi anak-anaknya kala menangis dan mencium istrinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar