Selasa, 23 Oktober 2012

kita


Dihimpit-himpit senja yang entah darimana
Tidak menjanjikan malam

“kamu telah berjanji” katamu. “anginmu bisu”
Dikuasai sepi

Dan segala berubah jadi maya

Maka Teman-teman hujan kini menetes sendirian, dan ragu-ragu
Membentur jendela
Dan diusap-usap debu

Tubuhku tak kuat menahan hujan, lalu jadi hujan
Terpengaruh malam lalu jadi malam
Tak kuat menerima matahari apa adanya

Menyerahlah, sambungmu

Aku tak lama yang lalu bukankah

Sudah menyerah
Sudah benar-benar menyerah

Dan dagingku dibagikan pada jamaah yang tersisa
Diluar sana

Telah juga kauminum darahnya
Diimpit-impit malam, yang entah darimana asalnya

Tidak pernah menjanjikan pagi
Aku tidak pernah benar-benar berjanji
Tak akan pernah berani

Bahwa aku bisa, dan bersedia menemuimu setiap pagi

Sudah menyerah
Sudah benar-benar menyerah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar