suaramu masih saja gemericik, tepat seperti setahun lalu ketika kamu adalah ranting-ranting hijau di pekarangan sekolah kita
dengan gemericikmu, kita tertawa bersama-sama dan jadilah aliran sungai yang membawa kita setahun kedepan
aku menjadi lahar yang melumat aliran sungai, lalu membuatnya dangkal namun mematikan
kamu memang menjadi dangkal, namun mengisap siapa saja yang melintas tidak waspada
kita berdua berubah, dari gemericik menuju aliran besar marabahaya
yang rindu masa lalu
belum lama aliranmu diterkam hujan lalu hilang menjadi lembah yang kosong dan terjal
diliputi kabut
tak dapat aku cari
kamu dimana, tidak, masa lalu milik kamu dan Kita dimana?
dengan gemericikmu, kita tertawa bersama-sama dan jadilah aliran sungai yang membawa kita setahun kedepan
aku menjadi lahar yang melumat aliran sungai, lalu membuatnya dangkal namun mematikan
kamu memang menjadi dangkal, namun mengisap siapa saja yang melintas tidak waspada
kita berdua berubah, dari gemericik menuju aliran besar marabahaya
yang rindu masa lalu
belum lama aliranmu diterkam hujan lalu hilang menjadi lembah yang kosong dan terjal
diliputi kabut
tak dapat aku cari
kamu dimana, tidak, masa lalu milik kamu dan Kita dimana?
· · Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar