Sabtu, 17 Maret 2012

Muhammad Pedofil?

bismillah.

Tulisan ini mencoba meluruskan riwayat pernikahan Rasulullah dengan Aisyah ra. yang telah berabad-abad lamanya diyakini secara tidak rasional. Dan efeknya, orientalis Barat pun memanfaatkan celah argumen data pernikahan ini sebagai alat tuduh terhadap Rasulullah dengan menganggapnya fedofilia. Mari kita buktikan. Secara keseluruhan data-data yang dipaparkan tulisan ini diambil dari hasil riset Dr.M. Syafii Antonio dalam bukunya, Muhammad SAW The Super Leader Super Manager (2007).

Alasan pertama. Hadits terkait umur Aisyah saat menikah tergolong problematic alias dho’if. Beberapa riwayat yang menerangkan tentang pernikahan Aisyah dengan Rasulullah yang bertebaran dalam kitab-kitab Hadits hanya bersumber pada satu-satunya rowi yakni Hisyam bin ‘Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan ‘Aisyah r.a tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik bin Anas. Itu pun baru diutarakan Hisyam tatkala telah bermukim di iraq.
Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun. Mengenai Hisyam ini, Ya’qub bin Syaibah berkata: “Apa yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpercaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq.” Syaibah menambahkan, bahwa Malik bin Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq. (Ibn Hajar Al-Asqalani, Tahzib al-Tahzib. Dar Ihya al-Turats al-Islami, Jilid II, hal. 50) Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (Al-Maktabah Al-Athriyah, Jilid 4, hal. 301). Alhasil, riwayat umur pernikahan Aisyah yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.
Urutan Peristiwa Kronologis


Alasan kedua. Terlebih dahulu perlu diketahui peristiwa-peristiwa penting

secara kronologis ini:
Pra-610 M : Zaman Jahiliyah
610 M : Permulaan Wahyu turun
610 M : Abu Bakar r.a. masuk Islam
613 M : Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
615 M : Umat Islam hijrah I ke Habsyah
616 M : Umar bin al-Khattab masuk Islam
620 M : Aisyah r.a dinikahkan
622 M : Hijrah ke Madinah
623/624 M : Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW.
Menurut Al-Thabari, keempat anak Abu Bakar ra. dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah. Artinya sebelum 610 M.
Jika ‘Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti ‘Aisyah lahir tahun
613 M. Padahal menurut Al-Thabari semua keempat anak Abu Bakar ra. lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu sebelum tahun 610. Jadi kalau Aisyah ra. Dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. Kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa pastinya beliau dinikahkan dan serumah? untuk itu kita perlu menengok kepada kakak perempuan Aisyah ra. yaitu Asma.


Perhitungan Usia Aisyah

Menurut Abdurrahman ibn Abi Zannad, “Asma 10 tahun lebih tua dari Aisyah ra.” (At-Thabari, Tarikh Al-Mamluk, Jilid 4, hal. 50. Tabari meninggal 922 M) Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani, Asma hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Al-Asqalani, Taqrib al-Tahzib, hal. 654). Artinya, apabila Asma meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal pada tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga Aisyah berumur (27 atau 28) – 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijriyah. Dengan demikian berarti Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun.
Allohu a’lam bishshawab.
Rijalul Imam
Direktur ISCDIC (Indonesian Students Community for Development of Islamic Civilization) Studi Kritis Umur Aisyah ra.Sejak jaman sekolahan, kita telah membaca dan diberitahu bahwa Rasulullah s.a.w menikahi Aisyah ra, putri Abu Bakar ash Shidiq ketika Aisyah ra. berumur 6 tahun, dan berumah tangga dengan Rasulullah s.a.w ketika Aisyah ra. berumur 9 tahun. Riwayat ini tercatat dengan terang dalam kitab hadist Sahih Bukhori dan selama ratusan tahun menjadi ?kebenaran? dan ?dibenarkan? oleh ulama-ulama dan guru-guru agama dimanapun.

Hadist dan sejarah juga mencatat bahwa saat Aisyah ra. menikah, beliau masih bermain-main dengan boneka dan ayunannya. Siapa saja yang mendengar informasi ini ?apabila cara berfikirnya masih normal? akan menolak menyetujui kekonyolan itu. Apabila kita tidak memperhatikan bahwa pernikahan itu berlaku pada keluarga Rasulullah s.a.w tentukan kita sudah menuding pria yang menikahi anak perempuan berumur 6 tahun pastilah seorang pedofilia [1]. Lalu bagaimana para ulama dan umat Islam mencari-cari pembenaran pernikahan Aisyah ra. Dengan Rasulullah s.a.w ketika Aisyah ra. baru saja melewati masa balita-nya.

Pembenaran-pembenaran yang dipaksakan itu adalah:
Menganggap pernikahan seperti itu adalah wajar pada masa itu.Pernikahan
tersebut menunjukan bahwa Aisyah ra. sudah matang berumah tangga sejak kecil dan merupakan kehebatan Islam dalam membentuk kedewasaan seorang anak.
Bagaimanapun, penjelasan diatas tidak bisa diterima begitu saja oleh akal sehat. Hanya orang-orang naif yang mempercayai jawaban itu dan secara tidak langsung terus menerus mengkampanyekan pernikahan Aisyah ra. saat berumur 6 tahun.

Akibatnya, fitnah besar telah datang terhadap kehormatan diri Rasulullah yang suci, pribadi yang maksum, teladan umat Islam. Fitnah tersebut adalah bahwa seorang Nabi telah menikahi anak perempuan di bawah umur, melucuti pakaian dan meniduri anak-anak yang masih lucu-lucunya sambil memegang bonekanya. Belum lagi tuduhan pedofilia yang di lancarkan musuh-musuh Islam terhadap Rasulullah s.a.w. Naudzubullahi min dzalik.

Sebagian umat Islam bungkam atas ?kebenaran? yang dipaksakan ini, lalu mereka membuat ?pembenaran? dengan cara yang dipaksakan pula agar
?pembenaran? tersebut terlihat logis. Anda tentu tidak akan menikahi
anak perempuan anda yang berumur 6 tahun demi menjalankan ?sunnahrasul? kan?
Umur Aisyah ra. telah dicatat salah oleh hadist dan sejarah. Tidak benar bahwa Aisyah menikah ketika berumur 6 tahun. Itu fitnah yang sangat keji. Seorang ulama besar hindustan diabad 20, Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi [2] karena kecintaannya kepada pribadi Nabiullah, telah mengkaji secara mendalam umur Aisyah ra. Dan men-tahqiq [3] hadist yang disahihkan oleh Bukhari-Muslim dalam kitab-nya yang berjudul ?Umur Aesyah?.

Tentang umur Aisyah ra. banyak ahli sejarah yang menyampaikan pendapatnya. Ada yang mengatakan 9 tahun, 14 tahun, namun kebanyakan berpegang pada kitab Sahih Bukrori-Muslim yang menyebutkan Aisyah berumur 6 tahun saat menikah.
Dari Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah s.a.w menikahiku pada saat aku
berusia enam tahun dan beliau menggauliku saat berusia sembilan tahun.
Aisyah ra. melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah, aku terserang
penyakit demam selama sebulan setelah itu rambutku tumbuh lebat
sepanjang pundak. Kemudian Ummu Ruman datang menemuiku waktu aku sedang
bermain ayunan bersama beberapa orang teman perempuanku. Ia berteriak
memanggilku, lalu aku mendatanginya sedangkan aku tidak mengetahui apa
yang diinginkan dariku. Kemudian ia segera menarik tanganku dan dituntun
sampai di muka pintu. Aku berkata: Huh.. huh.. hingga nafasku lega. Kemudian Ummu Ruman dan aku memasuki sebuah rumah yang di sana telah banyak wanita Ansar. Mereka mengucapkan selamat dan berkah dan atas nasib yang baik. Ummu Ruman menyerahkanku kepada mereka sehingga mereka lalu memandikanku dan meriasku, dan tidak ada yang membuatku terkejut kecuali ketika Rasulullah s.a.w datang dan mereka meyerahkanku kepada beliau .
[Bukhari-Muslim No. 69 (1442)]

Makna yang sama tercatat juga dalam kitab Sahih Bukhari Volume 5, buku-58 nomor 238. [4]
Dan masih banyak lagi di dalam hadist dalam kitab Bukhari-Muslim yang mencatat cerita Aisyah ra. ini, dimana memuat 3 informasi penting, yaitu: (1) Aisyah ra. di nikahi saat berumur 6 tahun, (2) berumah tangga saat berumur 9 tahun, (3) saat dirinya di serahkan kepada Rasulullah, Aisyah sedang bermain-main ayunan.


HADIST UMUR AISYAH RA. TIDAK SHAHIH

Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi mencatat keganjilan padahadis-hadist yang menyebut umur Aisyah ra.
Bukti-bukti dalam kitab-kitab yang ditulis oleh ulama Islam [5]
berselisih tentang perawi hadist tersebut riwayatnya bersumber dari
Aisyah ra. atau-kah pengamatan Urwah bin Zubair. Tapi yang pasti, bukan
kata-kata Rasulullah s.a.w. Jika ini adalah kata-kata Urwah bin Zubair
[6], maka itu bukanlah hadist dan hanya sekedar dongeng serta tidak
memiliki implikasi apapun terhadap syariah.
Namun jika ini perkataan Aisyah ra., setelah dicermati, semua hadist
tersebut perawinya tersambung kepada Hisyam bin Urwah dari bapaknya Urwah bin Zubair yang diriwayatkan dari Aisyah ra. Hanya dari garis itu saja, hanya Hisyam bin Urwah dan Urwah bin Zubair! Tidak ada yang lain.
Tidak ada sahabat-sahabat nabi lainnya menceritakan umur Aisyah ra. saat menikah. Hanya ada Hisyam bin Urwah!

Ada apa dengan Hisyam bin Urwah? Dan siapa Urwah bin Zubair?
Tentang Hisyam bin Urwah, dua ulama besar pernah menjadi muridnya, yaitu Imam Malik dan Imam Hanafi. Hadist ini tidak tercatat dalam kitab Muwatta yang di tulis oleh muridnya Hisyam bin Urwah, yaitu Imam Malik. Hadist ini tidak tercatat di kitab-kitab yang ditulis Abu Hanifah.
Imam Malik dalam kitab Muwatta menulis bahwa Hisyam layak dipercaya dalam semua perkara, kecuali setelah dia tinggal di Iraq. Imam Malik sangat tidak rela dan tidak setuju Hisyam bin Urwah dikatakan sebagai perawi Hadist. Tehzib al-Tehzib, merupakan buku yang membahas mengenai kehidupan dan kridibiltas perawi hadis-hadis nabi s.aw, menulis Hadist-hadist yang bersanad oleh Hisham bin Urwah adalah shahih kecuali hadis-hadisnya yang di riwayatkan oleh orang-orang dari Iraq.

Ibnu Hajar mengatakan, Penduduk Madinah menolak riwayat Hisyam bin Urwah
yang diceritakan orang-orang Iraq.
Dalam kesempatan lain Ibnu Hajar mengatakan tentang Hisyam bin Urwah sebagai seorang Mudallis [6]. Yaqub bin Abi Syaibah berkata: Hisyam
adalah orang yang tsiqoh (terpercaya), tidak ada riwayatnya yang dicurigai,
kecuali setelah ia tinggal di Irak.
Cukup mengejutkan setelah kita mengetahui bahwa para perawi hadist umur Aisyah ra. semuanya penduduk Iraq.

Dari orang-orang Kufah, Iraq:
Sufyan bin Said Al-Thawri Al-Kufi Sufyan bin ?Ainia Al-KufiAli
bin Masher Al-Kufi Abu Muawiyah Al-Farid Al-KufiWaki bin Bakar
Al-KufiYunus bin Bakar Al-KufiAbu Salmah Al-KufiHammad bin Zaid Al-KufiAbdah bin Sulaiman Al-Kufi
Dari penduduk Basrah, Iraq:
Hammad bin Salamah Al-BasriJafar bin Sulaiman Al-BasriHammad bin Said
Basri Wahab bin Khalid Basri

Itulah orang-orang yang meriwayatkan hadist umur Aisyah ra dari Hisyam bin Urwah. Hisyam hijrah ke Iraq ketika berumur 71 tahun. Adalah aneh jika selama hidupnya Hisyam bin Urwah tidak pernah menceritakan hadist ini kepada murid-muridnya seperti Imam Malik dan Imam Hanafi dan sahabat-sahabatnya di Madinah selama 71 tahun tinggal di Madinah.
Justru ia menceritakan hadist ini ketika hari tua menjelang ajalnya kepada orang-orang Iraq.
Lebih aneh lagi ketika kita mengetahui bahwa tidak ada penduduk Madinah atau Mekkah yang ikut meriwayatkan hadist tersebut. Bukankah Madinah adalah tempat dimana Aisyah ra. dan Rasulullah s.a.w pernah tinggal, serta tempat dimana penduduk Madinah menyaksikan waktu dimana Aisyah ra. mulai berumah tangga dengan Rasulullah s.a.w. Lalu mengapa orang-orang Iraq yang memiliki hadist ini?
Sesuatu yang aneh bukan?
Jadi kesimpulannya jelas, hadist umur Aisyah ra. saat menikah diceritakan hanya oleh orang-orang Irak dari Hisyam bin Urwah. Hisyam bin Urwah mendapatkan hadist ini dari bapaknya, Urwah bin Zubair. Ibnu Hajar menyebut tentang Urwah bin Zubair seorang nashibi (orang yang membenci ahlul bait). Menurut Ibnu Hajar, seorang nashibi riwayatnya tidak di percaya.
Kita tidak perlu meragukan nasihat dan ilmu yang dimiliki Hisyam bin Urwah saat ia tinggal di Madinah. Namun kita perlu memperhatikan pendapat ulama-ulama salaf yang menolak semua hadist yang di riwayatkan Hisyam bin Urwah saat ia tinggal di Iraq. Lalu bagaimana bisa Bukhari Muslim mencatat hadist ini dalam shahihnya?
BUKHARI MUSLIM MENGGAMPANGKAN PERAWI HADIST UMUR AISYAH

Salah satu prinsip ulama hadist yang dinukilkan oleh Baihaqi [7] adalah:
?Apabila kami meriwayatkan hadis mengenai halal dan haram dan perintah dan
larangan, kami menilai dengan ketat sanad-sanad dan mengkritik perawi-perawinya, akan tetapi apabila kami meriwayatkan tentang fazail (keutamaan) , pahala dan azab, kami mempermudahkan tentang sanad dan berlembut tentang syarat-syarat perawi.(Fatehul-Ghaith, ms 120)

Disinilah letak masalahnya. Umur Aisyah memang digampangkan kritik perawinya karena dipandang bukan bab penting mengenai halal atau haram
suatu syariah. Para ulama hadist mengabaikan kesilapan dan kelemahan
perawi dalam hadist Umur Aisyah karena umur tersebut dianggap tidak
penting. Mereka tidak memeriksa perawinya secara terperinci.

Ibnu Hajar membela Bukhari tidak mungkin tersilap dalam mengambil perawi. Namun dengan kesal Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi mengatakan bahwa semua riwayat Hisyam setelah tinggal di Iraq tidak bisa diterima. Mengenai tidak diterimanya Hisyam setelah di tinggal Irak, Ibnu Hajar mengakui bahwa penduduk Madinah menolak riwayat Hisyam. Mengenai ini, saya berpendapat Ibnu Hajar dan Imam Bukhari tidak menyadari keputusannya mempermudah sanad dan berlemahlembut dalam syarat perawi pada hadist umur Aisyah ra. Telah menciderai kepribadian Rasulullah beberapa abad kemudian. Saya tidak menampik keluasan ilmu kedua ulama besar tersebut, tapi kita yang hidup jaman sekarang patut meluruskan hadist tersebut.
Ketidaktelitian riwayat Hisyam ini memang tidak mengalami masalah di jaman dulu, namun berakibat buruk saat ini. Di abad ke 20 ini, tanpa disadari oleh ulama-ulama hadist di jaman dulu, masalah umur Aisyah ra. telah menjadi fitnah yang keji terhadap pribadi Rasulullah s.a.w.
Fitnah ini tanpa sadar diiyakan oleh umat Islam sambil terseok-seok
mencari pembenarannya. Alhamdulillah, fitnah ini telah diluruskan oleh
Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi yang men-tahqiq hadist Bukhari tersebut.
Lalu berapa umur Aisyah ra. saat menikah dengan Rasulullah s.a.w?
Justru Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi berpegang lagi kepada hadist-hadist Bukhari-Muslim.

Setelah kita mengetahui bahwa hadist tentang umur Aisyah ra. Saat menikah dengan Rasulullah s.a.w adalah hadist yang dhaif ?atau di-dhaifkan? maka sudah sepantasnya umat Islam tidak lagi menulis atau menyebutkan umur Aisyah ra. saat menikah adalah 6 tahun.
Tulisan ini dibuat setelah melakukan walking blog terhadap blog beberapa anak-anak Tarbiyah yang secara mengejutkan masih banyak yang bangga dengan umur Aisyah ra. saat menikah. Secara mengejutkan mereka justru telah mempropagandakan sebuah fitnah terhadap nabi mereka.
Ditulis karena kecintaan yang besar kepada Ummul Mukminin Aisyah ra., Istri Rasulullah s.a.w, putri Khalifah pertama umat Islam, dan sumber riwayat hampir seper-empat hadist-hadist dan sunnah Rasul.

===========
[1] Pedofilia:
kondisi orang yang mempunya ketertarikan atau hasrat seksual kepada anak-anak yang belum memasuki usia remaja. Definisi dari Wikipedia Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia
[2] Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi, seorang ulama hadist dari tanah Hindustan yang lahir di Kandahla-India, tahun 1924. Tanah
hindustan di kenal banyak melahirkan ulama hadist, seperti al-Muttaqi.
Bapanya ialah Mufti Isyfaq Rahman, seorang ulama hadis yang amat disegani dan juga pernah menjadi mufti besar Bhopal, India.
[3] Tahqiq: Komentar atas sebuah hadist dan pembahasan lebih teliti.
[4] Sahih Bukhari Volume 8, Buku 73, Nomer 151, Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 236, Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64, Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 65, Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 234, Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 18
[5] Perselisihan dan keanehan riwayat hadist ini termuat dalam Saheh Bukhari, Saheh Muslim, Sunan Abu Daud, Jami Tirmizi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Darimi dan Musnad Humaidi
[6] Urwah bin Zubair adalah salah seorang Tabiin yang pernah berguru pada Aisyah ra. Di Madinah. Urwah adalah putra Zubair bin Awwam, seorang sahabat
Rasulullah yang tercatat dalam berbagai kitab sebagai salah seorang sahabat yang dijamin masuk surga dan dikenal sebagai Ahlul Syuro yang ditugaskan oleh khalifah Umar untuk memilih khalifah baru penggantinya.
[7] Baihaqi menukil pendapat tersebut dari Abdur-Rahman bin al-Mahdi. Abdur-Rahman bin al-Mahdi merupakan guru Imam Bukhari dan Imam Musli. Beliau adalah tokoh penting dalam ilmu rijal (biografi perawi).
Berapa Umur Aisyah Saat Menikah?
Data-data berikut dapat digunakan untuk menganalisa umur Aisyah ra.

Data Ke-1
Al-Tabari mengatakan: ??????Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya [1]
Itu artinya Aisyah ra. lahir sebelum Rasulullah menerima wahyu.
Rasulullah berdakwah di Mekkah selama 13 tahun sebelum Hijrah ke Madinah dan Aisyah tinggal bersama Rasulullah di tahun ke-2 Hijriah.
Artinya, di tahun ke-2 Hijariah, umur Aisyah sekurang-kurangnya adalah
14 tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-2
Ibnu Hajar mengatakan, ?Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun
kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun? Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah [2]
Itu artinya, Aisyah ra. lahir bersamaan dengan tahun Rasulullah menerima wahyu pertama kali. Artinya, pada saat hijrah, umur Aisyah ra.
adalah 13 tahun, dan saat tinggal bersama Rasulullah Aisyah berumur 14
tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-3
Menurut Abdal-Rahman ibn abi zanna: ?Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisya [3]
Menurut Ibn Kathir: ?Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah] [4]
Itu artinya, umur Aisyah dengan umur Asma berselisih 10 tahun.
Berapa umur Aisyah? Secara sederhana kita harus lihat berapa umur Asma.
Para Ulama salaf sepakat Asma meninggal pada umur 100 tahun di tahun 73
H, berdasarkan sumber berikut:
Menurut Ibn Kathir: Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut riwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun [5]
Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: ?Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.[6].
Itu artinya saat hijrah umur Asma adalah 27 tahun. Jika Aisyah lebih
muda10 tahun dari Asma, maka bisa di simpulkan Aisyah ra. berumur 17-18
tahun saat hijrah ke madinah. Artinya, Aisyah ra. tinggal berumah tangga dengan Rasulullah saat berumur 18-19 tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-4
Dalam Sahih Bukhari [7] , ditemukan satu riwayat dari Zuhri bin Urwah, dari Urwah bin Zubair, dari Aisyah ra. Riwayat ini di riwayatkan oleh 2 orang perawi Mesir, 1 perawi Syam dan 2 perawi dari Madinah.
Hadist ini isinya panjang sekali. Ummul Mukminim bercerita dengan sangat detail dan rinci kejadian di rumahnya sejak pelantikan kerasulan hingga hijrah bapaknya, yaitu Abu Bakar ash Shidiq ke Habsyah. Aisyah ra. ingat betul siapa saja yang datang dan pergi dari rumahnya.
Jika kita perhatikan seksama isi hadist tersebut, tentulah kita
mempercayai bahwa Aisyah ra. yang menceritakan hadist tersebut bukanlah
seorang bayi. Sekurang-kurangnya dia berumur 5-6 tahun. Karena pada
umur itulah seorang manusia sudah bisa mengingat dan mengenali kejadian disekelilingnya.

PEMBAHASAN DALAM KOMENTAR
    • Muhamad Khaerul Jamal Sy pernah membaca tulisan yg membahas ini ketika kasus Syeh Puji sedang ramai, hanya sj penulisnya seorang wanita. Ternyata di artikel ini lebih jelas siapa2 saja yg telah mengkaji tema ini. Sy telah berusaha u searching2 kembali u menemukan artikel tsb di penjuru internet krn dulu tak sempat saja dokumentasikan, tp blm ketemu jua. Alhamdulillah skrng ada yg share ini. Terimakasih.
      18 jam yang lalu · · 1
    • Sheisya Sheina alhamdulillah..tnyata apa yg mjadi ptanyaan hati sy slama ini tjawb..
      sukron akhi utk ilmunya
      18 jam yang lalu · · 1
    • Erfan Abinya Fayyaz ini lebih masuk akal...
      17 jam yang lalu · · 1
    • Ukhty Arieka Al-Suhadi SubhanALLAH.. Bisa di tag tdk. Ana sngt mbthkn ini. Sbg konselor dlu ana smpt bgung. Hrz mgtkn ap dlm mslh prnkh dni.
      17 jam yang lalu · · 1
    • Ashar Palingrungi yang mau tag silahkan, dengan senang hati sy menyambut anda semua ^_^
      12 jam yang lalu · · 1
    • AbuSilma MustofaKamal Bantu Tag ke Wall ana akhy,ana repot pk' hp ga bisa Tag' syukron ,jazaakumullahu Khoiron
    • Ashar Palingrungi alhamdulillah, udah, silahkan di tag yang lainnya yah ^_^
      12 jam yang lalu · · 1
    • Ukhty Arieka Al-Suhadi Dlu sempat dilema...dunia ksehatan menyarankan prnikahan sbaiknya pada saat umur 2o thn. Krn saat it...smua alat reproduksi telah matang....ana ingin menggunakan data it dlm styp konseling. Tp hti msh ragu. Krn dta menyebutkan aisya menikah dni...pdhal rasulullah adalah teladan yg plg smprna..ap pntas ana brtolak blakang. Dgn adanya artikel ini sungguh sangat membantu.... Sukron jazilah akhi...
    • Ashar Palingrungi ‎@afwan jiddan ukhty Arieka, saya tidak bisa nge tag krn tdk berteman, jadi silahkan di tag sendiri, isnya alloh dengan senang hati ^_^
    • Ukhty Arieka Al-Suhadi Tp ana blm kbagian tag nya...
    • AbuSilma MustofaKamal Gambarnya ga tepat'bagus diganti saja 'catatan penting gambarnya kucing???
    • Ummii Shall-bhiilla Afwan..
      Menurut ana perawi hadist BUKHARI sangat berhati-hati dan teliti..
      Ana sendiri tidak bingung dg pernikahan aisyah saat berumur 9 tahun karena postur tubuh wanita arab beda dg kita orang asia..
      Lagi pula sangat wajar itu terjadi ratusan tahun yang lalu,
      sedangkan postur tubuh kita semakin kecil..
      Jangankn aisyah yg hidup pd abad 600 sedangkan nenek ana menikah umur 13th,,
    • Ummii Shall-bhiilla Saat seorang pendeta mendebat ana itu yg ana katakan..
      Skrg kita bnyk terjadi pernikahan dini..
    • Zifan Hasly El Borjav Perhitungan Usia Aisyah
      Menurut Abdurrahman ibn Abi Zannad, “Asma 10 tahun lebih tua dari Aisyah ra.” (At-Thabari, Tarikh Al-Mamluk, Jilid 4, hal. 50. Tabari meninggal 922 M)
    • Ashar Palingrungi tapi temuan ilmiah di atas bisa menjadi bahan pertimbangan,.,,
    • Zifan Hasly El Borjav saya cuma menyanggah yang ini ,., sebab intinya adalah selisih umur aisyah dan asma',.,., dikatakan 10 thun,., ini tidak jujur,.,., pada siarul a'lam an nubala' di sebut begini,.,.,
    • Zifan Hasly El Borjav umur asma' lebih tua bidh'un asyaroh (13-19).,.,., kata bid'un itu 3-9,,.,., dengan adanya hadits di shohih muslim(ttg pernikahan aisyah 6 tahun) maka perbedaan umur aisyah dan asma' adalah 19 thun,.,.
    • Zifan Hasly El Borjav Urwah bin Zubair seorang nashibi (orang yang membenci ahlul bait). Menurut Ibnu Hajar, seorang nashibi riwayatnya tidak di percaya.,,, nashibi adalah ahlul bid'ah yang belum kafir,.,., dalam qaidah al jarhu wa ta'dil jika ahlul bid'ah(yang belum kafir) meriwayatkan hadits yang bukan mendukung mazhabnya maka hadts itu diterima,,.,., itupun klo benar tuduhan nasibi tersebut,.,.,
    • Zifan Hasly El Borjav selesaikan dul khobar2 yang ada baru berkesimpulan,.,.,
    • Ashar Palingrungi Zifan Hasly El Borjav, siapa yg anda maksud ??
    • Zifan Hasly El Borjav seleseikan dulu khobar2 yang ada baru berkesimpulan,.,.,.,
    • Zifan Hasly El Borjav ust. ashar apa anda tersinggung karena saya salah menulis DULU menjadi DUL?
    • Ummii Shall-bhiilla Jika kalian mengatakan aisyah menikah umur 19th itu sgt tidk wajar, untk ukuran org tdk skolah atw kuliah itu sdh sgt tua,
    • Zifan Hasly El Borjav saya yakin aisyah menikah umur 6 tahun dan di campuri(berumah tangga) uur 9 tahun,.,.
    • Ashar Palingrungi Zifan Hasly El Borjav, enggak pake ustad !!!

      yang sy maksud adalah "selesaikan dul khobar2 yang ada baru berkesimpulan" ??
    • Zifan Hasly El Borjav iya ust,.,., bener kan,., coba keluarkan semua hadits2nya lengkap,, tarikhnya2,., coba lihat di atas cuma tarikh dri thobari yang di kupas,., yang dri azzahabiy mana? membahs hisyam juga setengah2,.,
    • Ummii Shall-bhiilla Hadist diatas terpotong2 afwan jika ana katakan itu sampah..
      Sebaiknya teliti dahulu sblm copas aku sekali baca sdh tahu itu siapa yg keluarin,
      4 jam yang lalu · · 2
    • Ummii Shall-bhiilla Afwan ana berlepas wassalam
    • Muhammad Abduh Al-Banjary pendapat ini lemah.
    • Menapaki Kebaikan Bismillah

      TIDAK BENAR jika riwayat yang menerangkan tentang pernikahan Aisyah dengan Rasulullah hanya bersumber pada satu orang saja yakni Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya.
    • Zifan Hasly El Borjav bener akhiy makanya kita tunggu,., hadits2 dan tarikh2 yang belum dipaparkan di atas,.,.,
    • Zifan Hasly El Borjav
      أسماء بنت أبي بكر (ع)

      عبد الله بن أبي قحافة عثمان. أم عبد الله القرشية التيمية ، المكية ، ثم المدنية .

      والدة الخليفة عبد الله بن الزبير ، وأخت أم المؤمنين عائشة ، وآخرالمهاجرات وفاة .

      ة .

      وكانت أسن من عائشة ببضع عشرة سنة
    • Abu Reyhan
      BUKAN HANYA Dari jalan Hisyam bin ‘Urwah Hadits yang berbicara tentang usia menikah ‘Aisyah, RIWAYAT YG LAINNYA diantaranya :

      Dari jalan Hisyam bin ‘Urwah, dari ayahnya (‘Urwah), dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa.

      Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (no. 3894, 3896, 5133, 5134, 5158, 5160), Muslim (no. 1422), Abu Dawud (no. 2121, 4933, 4934, 4936), An-Nasa’i (6/82, 131), Ad-Daarimi (2/159-160), Ibnu Majah (no. 1876), Ibnul-Jarud (no. 711), Al-Baihaqi (7/113), Ath-Thayalisi (no. 1454), Ahmad (6/118, 280), Al-Humaidi (no. 231), Ibnu Sa’d dalam Ath-Thabaqaat (8/40) dan yang lainnya.

      Dari jalan Az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ’Aisyah radliyallaahu ’anhaa.

      Dikeluarkan oleh Muslim (no. 1422), ‘Abdurrazzaq dalam Al-Mushannaf (no. 10349), An-Nasa’i dalam Al-Kubraa (no. 5570), Ath-Thabarani dalam Al-Kabiir (23/44), dan Al-Baghawi dalam Syarhus-Sunnah (no. 2258).

      Dari jalan Abu Mu’awiyyah, dari Al-A’masy, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa.

      Dikeluarkan oleh Muslim (no. 1422), An-Nasa’i (no. 6/82) dan dalam Al-Kubraa (no. 5368), dan Ahmad (6/42), Ibnu Sa’d (8/60), Ibnu Abi Syaibah (13/46), Ishaq bin Rahawaih (no. 1538), dan Al-Baihaqi (7/114).

      Dari jalan Israail, dari Al-A’masy, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa.

      Dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad (8/62).

      Dari jalan Muhammad bin Busyr, dari Muhammad bin ‘Amru, dari Abu Salamah dan Yahya, dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa.

      Dikeluarkan oleh Ahmad (6/210-211).

      Dari dua jalan yaitu Yahya bin Said Al-Umawy dan ‘Abdullah bin Idris Al-Audy, keduanya dari Muhammad bin ‘Amru, dari Yahya bin ‘Abdirrahman bin Haathib, dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa.

      Dikeluarkan oleh Ibnu Abi ‘Ashim dalam Al-Ahaaditsul-Matsaaniy (no. 3006, 3061), Ath-Thabary dalam At-Taarikh (3/162-163), Ath-Thabarani dalam Al-Kabiir (23/57, 24/80), Ibnul-Atsir dalam Asadul-Ghaabah (dalam biografi ‘Aisyah), dan Al-Baihaqi dalam Dalaailun-Nubuwwah (2/411-412).

      Dari sini saja sudah kelihatan kesalahan anggapan bahwa poros sanad riwayat yang menceritakan usia pernikahan ‘Aisyah enam atau tujuh tahun itu hanya pada Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya (‘Urwah), dari ‘Aisyah. Riwayat Hisyam bin ‘Urwah dari bapaknya (‘Urwah) ini ada mutaba’ah, yaitu riwayat Az-Zuhri dari ‘Urwah. Adapun riwayat ‘Urwah sendiri mempunyai mutaba’ah dari Al-Aswad dan Yahya bin ‘Abdirrahman Al-Haathib. Dari sini saja sudah bisa menunjukkan keshahihan haditsnya dengan keyakinan yang sangat kuat. Dan dari sini pula sebenarnya pembahasan selanjutnya sudah tidak diperlukan lagi.

      Dikatakan bahwa Hisyam bin ’Urwah adalah seorang yang lemah hafalannya. Ini adalah perkataan yang keliru dan berlebih-lebihan. Memang benar bahwa ketika masa tua Hisyam, hafalannya mengalami penurunan. Namun maksud ingatannya menurun ini adalah menurut kewajaran dimana tentu saja ingatan ketika tua tidaklah sama dengan ingatan ketika masih muda. Dan ingatannya (hafalannya) ini tidaklah selamanya tercampur. Adz-Dzahabi memberikan pembelaan kepadanya tentang kehujjahan haditsnya. Termasuk pembelaannya terhadap perkataan sebagian pihak yang mengatakan bahwa ingatan Hisyam telah tercampur dan berubah sehingga menjadikannya termasuk jajaran perawi lemah, termasuk sanggahan terhadap perkataan Ibnu Khurasy yang menukil perkataan Imam Malik yang mencela hadits Hisyam. Ibnu Hajar dan Adz-Dzahabi yang dinukil Penulis sendiri memberikan penguatan terhadap kehujjahan hadits Hisyam.

      Dan yang penting lagi, tidak ada satu pun pendahulu dari kalangan ahli hadits yang melemahkan secara mutlak hadits Hisyam bin ’Urwah sebagaimana Penulis risalah syubhat di atas.

      [Lihat Mizaanul-I’tidaal 4/301 no. 9233, Daarul-Ma’rifah, Beirut; Tahdzibut-Tahdzib 11/31-32 no. 89, Maktabah Sahab; dan Taqribut-Tahdzib no. 7302].
      4 jam yang lalu · · 2
    • Ben Amri Dr.M. Syafii Antonio ini yg jadi juri untuk lomba da'I itu ya?....
    • Abu Hafsoh Syarief tidak ilmiah pendapat di atas.
    • Ben Amri Abu Hafsoh Syarief, seperti mencari jalan untuk melemahkan/meragukan hadits2 lain yg ada pada shahih bukhari dan muslim..
    • Abu Hafsoh Syarief na'am akhi.
    • Abu Reyhan Syafi'i antonio bukanlah seorang ahli hadits, tidak paham dengan sunnah dan sudah pasti tdk punya kapasitas dalam mengkritisi hadits dalam bukunya super leader., Allahu a'lam
    • Abu Hafsoh Syarief semoga saudara2 kita di jauhkah oleh Allah dari syubhat di atas.dan tetap menyakini akan keshohihan kitab hadits Bukhori.
    • Ben Amri Abu Reyhan, Makanya ana tanya, setahu ana dia itu jadi juri di lomba da'I disalah satu tv...kok berstatement layaknya ahli hadits...
    • Abu Hafsoh Syarief bener akhi kayaknya dia orangnya.
    • Abu Reyhan Ben Amri @ ana sudah komplain ke yg punya catatan ini via inbox., kebetulan istri Syafii Antonio teman sewaktu sma dan kuliah ana dan terakhir bertemu 2011 YL, jadi sedikit banyaknya ana tau dia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar