Senin, 12 Maret 2012

Dimanakah Allahmu?

    • Samuel Hendriks DI MANA ALLOH SWT-MU

      Di mana Alloh SWT-mu? Sebelum Muhammad mati, dia tidak becus menampakkan dirinya, memperdengarkan suaranya atau memperlihatkan bayangannya atau kehadirannya sekalipun kepada umat yang ditipunya, tetapi selalu bersembunyi di balik si Tuyul yang bernama Jibril. Setelah Muhammad mati, Alloh SWT + Jibril + Muhammad masuk SALOME (satu lobang rame-rame) lalu RHAIB di gurun pasir. Sampai sekarang umatnya yang jauh dari pandai tetap menyembah BAYANGAN di balik khayalan dan obsesi Muhammad, sambil latah menyebut ..”aku bersaksi”..... “aku bersaksi”…. di dalam kegelapan dan ketidaktahuan.Kemarin jam 16:06 · Suka


    • Viannesta Lee AAR~Kenapa anda tidak bisa menjelaskannya....????
      Kemarin jam 16:27 · Suka

    • Amar Ar-Risalah Di mana Alloh SWT-mu?

      di atas Arsy.
      Sebelum Muhammad mati, dia tidak becus menampakkan dirinya, memperdengarkan suaranya atau memperlihatkan bayangannya atau kehadirannya sekalipun kepada umat yang ditipunya
      sepertinya anda belum baca komentar saya diatas, yang ini
      "seperti juga ujian pada Israel, bagaimanakah Israel kala itu hendak menuruti Moses padahal Tuhan tidak dapat dilihat? apakah hanya dengan diberikan pilihan untuk menolong agama oleh "sesuatu" yang tak dapat diindera lantas kita menjadi ingkar dan goyah?
      makna sesungguhnya adalah pengujian iman, agar menjadi pelajaran, tanpa perlu melihat Dia, tertanam kecintaan dan rasa butuh yang sejati pada Allah. dengan ini, maka teguhlah dengan sendirinya kedudukan kaum muslim, diatas kerelaan menolong Agamanya sendiri, meski ia tidak melihat Dia yang dicintai. khitabnya (arah ayatnya) bukan kepada person Allah, tetapi diqiyaskan kepada menolong diri sendiri dengan cara menolong keteguhan bangunan iman dan agama."
      apakah karena kita tidak melihat Tuhan, dengan sendirinya Kebenaran Tuhan itu sirna? Tuhan bukanlah yang membutuhkan kesaksian, bahwa Ia ada dari umatnya.
      Tuhan itu ada, tanpa harus kita melihatNya, sebagaimana udara itu ada tanpa kita dapat melihatnya. sebagaimana Pluto itu ada, meski hanya beberapa orang pernah melihatnya.
      jika anda masih mempertanyakan, kenapa Tuhan kami tidak menampakkan diri satu-satu kepada ummatnya,
      sungguh...
      Tuhan kami lebih kuasa membolak-balik hati manusia dengan kehendakNya, ketimbang Dia sendiri harus merayu satu-satu manusia yang didera rasa lelah dalam hidup.
      "Dia tidak terjangkau penglihatan mata" hakikatNya jauh lebih tinggi dari apa warna dan rupa yang dapat diindera manusia.
      Tuhan maha kuasa untuk menunjukkan kebenaran tanpa harus menampakkan WajahNya.
      kami percaya Tuhan ada. tanpa harus kami melihatNya.
      kalau pun anda tetap memaksa, jangan lupa. pada saat Isra' mi'raj kelangit, ke singgasana Tuhan, Muhammad langsung berbicara pada Allah. Ia tidak sembunyi, tetapi Allah jauh lebih murni dan tinggi dari sekedar apa yang diinterpretasi panca indera, terlebihh melalui peristiwa kejiwaan ibiasa.22 jam yang lalu · Suka

    • Amar Ar-Risalah untuk Viannesta, saya baru sampai rumah.

      toh Tuhan kita berbeda atau tidak, bukankah hakikatnya Tuhan itu satu. itu keyakinan Hendra bahwa Tuhan kita berbeda, biarkan dia menjelaskan.22 jam yang lalu · Suka


    • Angel Lina viannya udah kabur tuh,,,
      21 jam yang lalu · Tidak Suka ·  1


    • Kurt Westergaard Kapan Awloh swt menunjukkan dirinya kepada manusia? atau kepada muhammad sekalipun? tidak pernah ada dan memang tidak akan pernah terjadi. Alloh swt adalah bualan muhammad semata2 krn kenarsisannya dan memang niatnya untuk menjadikan Alloh swt (yg tidak terlihat) sebagai kedok ketauhid-an nya.

      awloh bersumpah atas apapun, tuhan macam apa dia?
      awloh bersumpah atas sesuatu yg lebih kecil dr nya?
      muhammad memang pintar, pintar membual...
      bung amar, silahkan buktikan kl memang awloh itu eksis, buktikan bhw awloh swt itu benar2 Tuhan...atau paling tidak buktikan bhw awloh itu bukan sebongkah batu!18 jam yang lalu · Suka


    • Tandai Sebagai SpamDimitar Berbatov knpa yah awloh kluarin Firman'a pas muhamad hidup doank??????????beda dgn Alkitab......ckckckckkck...Tanya Kenapa
      11 jam yang lalu · Suka



    • Alvatarz Mc Law hi..hi..hi..
      ALLAH ada dlm Batu VAGINA yah ?11 jam yang lalu · Suka



    • Alvatarz Mc Law hi..hi..hi..
      ALLAH ada dlm Batu VAGINA yah ?11 jam yang lalu · Suka


    • Tandai Sebagai Spam
      Alvatarz Mc Law hi..hi..hi..
      ALLAH ada dlm Batu VAGINA yah ?11 jam yang lalu · Suka


    • Dimitar Berbatov all muslim===beranikan saudra smw n bngsa arab mempersilahkan org yg mngerti ato ahli utk meneliti batu hitam i2,,jika batuan tsb tdk berasal dri Bumi dan pecahan komet berarti benar i2 batu berasal dri Surga.............bulan terbelah menjadi 2...sdh d buktikan oleh nasa klo i2 gak prnh terjadi.......wkwkwkkwkwkwkwk
      10 jam yang lalu · Suka


    • Hendra Rajoangek buktikan aja sendiri,,,pergi aja kesurga tanya sama warga sana,apakah batu itu benar berasal dari sana,,,?
      4 jam yang lalu · Suka

    • Amar Ar-Risalah bung amar, silahkan buktikan kl memang awloh itu eksis, buktikan bhw awloh swt itu benar2 Tuhan...atau paling tidak buktikan bhw awloh itu bukan sebongkah batu!

      knpa yah awloh kluarin Firman'a pas muhamad hidup doank??????????beda dgn Alkitab......ckckckckkck...Tanya Kenapa
      Adakah Tuhan?
      bagi kami, ada tidaknya Dia, bukan ditentukan bisa tidaknya Dia diindera.
      pada hakikatnya, Allah tidak menyerupai apapun yang menjadi ciptaanNya.
      permasalahannya, konsep pembedaan Pencipta dengan Yang Dicipta antara agama kita sangat berbeda. dalam konsep agama kami, Tuhan sebagai Khaaliq mustahil serupa dengan apapun yang Ia ciptakan terkecuali, Wujud, KemaujudanNya sendiri. Wujud Makhluq dengan Wujud Khaaliq berbeda mutlaq,
      makhluq adalah segala yang dicipta, baik materi, energi atau partikel.
      baik sifat, bentuk ataupun Maujud. bila Dia dapat terjangkau penglihatan mata, dalam arti, Tuhan adalah objek visual maka ia memiliki warna, bentuk dan sifat materisekitar sejam yang lalu · Suka

    • Amar Ar-Risalah sedangkan kaidah yang berlaku dalam agama kami, warna Tuhan, Sifat Wujud Tuhan dan perujudan Tuhan mustahil sama dengan yang bisa diindera mata. "dan Dia tidak terjangkau penglihatan mata" maksudnya, ia mutlak berbeda dengan segala yang bisa dijangkau rentang penglihatan kita. jangankan Tuhan, bahkan udarapun jarang ada yang terlihat. jangankan Dia Yang Maha Suci, Cahaya saja kita masih bingung menjelaskannya.

      jadi, Allah memang tidak menampakkan diri kepada mata manusia dengan penyebab ini. Dia tidak sama dengan warna yang kita kenal, atau konsep Wujud yang kita kenal. yang jelas, Dia Maha Sempurna. Dia bahkan bergerak melampaui ruang waktu.tak dapat dijangkau sekedar dengan mata. andaipun kita ingin mendekat, dalam islam ada Hakikat Uluhiyyah ( Kesejatian Tuhan) dan dipelajari dengan Ma'rifah dan Thaariqahsekitar sejam yang lalu · Suka

    • Amar Ar-Risalah dalam hakikat wujud, adakah anda dapat membedakan Wujud Anda, dengan Wujud Tuhan tanpa harus melihatNya?

      dapat.
      sebagaimana, kita dapat membedakan Wujud Diri Kita dari Wujud Binatang Kuda... tanpa kita harus melihatnya. bisa dengan melihat jejak kuda, kotoran kuda, atau sekedar mencium baunya.
      apakah anda tak dapat membedakan Wujud Tuhan dengan memperhatikan Jejak CiptaanNya?
      sebagaimana Anda dapat membedakan Wujud Diri Anda dengan Wujud Diri Pemahat yang membuat sebuah patung di museum tanpa anda harus melihat si pemahat.
      yang jelas, Energi Tuhan nyata kami rasakan. Kuasa Tuhan atas takdir mutlak kami rasakan. maka Ia pasti ada.
      dapatkah anda melihat ciptaanNya berupa Petir dari jarak satu meter?
      jika tidak, itulah Makhluq, belum Khaliq, sedangkan Khaaliq mutlak jauh lebih perkasa dari segala makhluq.sekitar sejam yang lalu · Suka

    • Amar Ar-Risalah selanjutnya, ada hikmah tertentu dari kaifiyyat wahyu Ilahi.

      kenapa wahyu terhenti setelah kematian Muhammad?
      pertama, konsep wahyu dalam islam adalah firman, bahasa, kaliimah Tuhan yang disampaikan kepada Rasul dan Nabi dengan berbagai cara. langsung atau berperantara malaikat, mimpi dan bunyi.
      maka, seiring kematian Rasul Terakhir, terhenti pula wahyu dalam bentuk ini.
      yang turun sekarang adalah Al-Hidaayat, petunjuk yang levelnya dibawah wahyu. jika wahyu sifatnya deterministik, hidaayat sifatnya relatif.
      lagi pula dalam alquran hanya berisi konstitusi umum, sisanya, berkaitan dengan urusan rinci disampaikan dengan hidaayat ini, yang interpretasinya oleh kami disebut Ijtihaad.fatwa.sekitar sejam yang lalu · Suka ·  1
    • Amar Ar-Risalah tentang hajar aswad, tak perlu kita meneliti sedemikian dalam darimana ia berasal, toh ia hanya sebongkah batu yang bahkan Khalifah Ketiga berkata "kamu hanyalah batu biasa, seandainya aku tidak melihat Muhammad berbuat sedemikian, tak akan aku memperlakukanmu demikian (mencium)"

      ia hanya batu biasa. memang ada penelitian darimana ia berasal, seorang peneliti nonmuslim menyusup menjadi jamaah haji dan mengambil pecahan batunya secara diam-diam. di lab, ia meneliti batu itu dan didapati susunan kristalnya tidak lazimnya seperti batu di bumi yang mengandung struktur air atau organik C-H.
      yang jelas tidak wajib menciumnya, karena Muhammad tidak selalu menciumnya saat pergi ke Bait Allah.
      tentang "awloh bersumpah atas apapun, tuhan macam apa dia?
      awloh bersumpah atas sesuatu yg lebih kecil dr nya?"
      saya rasa dulu pernah dibahas, mungkin sebelum anda masuk.
      maksud sumpah disini, tergantung konteks kenapa sebabnya ia bersumpah.
      masing-masing sumpah memiliki arti tertentu. jangan disamakan dalam kaidah budaya Indonesia, sumpah dalam bahasa arab tidak hanya berarti " saya berjanji, demi...." tetapi " ini adalah hal penting, perhatikanlah dengan sangat!"
      sebagai penguatan akan apa yang dibahas di ayat selanjutnya, contoh,
      Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi!
      menurut para mufassir, penyebutan masa dan waktu sebagai objek sumpah menyatakan penguatan penyebab kerugian, bahwa rudilah kami yang mengundur-undurkan waktu shalat, bahwa hargailah waktu! itulah maksudnya.
      Allah bersumpah menurut apa yang diinginkanNya, dan Dia tidak butuh jaminan sumpah apapun untuk berjanji.27 menit yang lalu · Suka


    • Hendra Rajoangek kalau saya tidak melarang untuk meneliti hajral aswat itu,,,,saya telah katakan pada siapa saja yg ingin mneliti itu batu silahkan pergi kesyurga tanyankan pada warga sana apakah btu itu memang berasal dari sana atau ngak,,key,,,,,,,,,,,,itu aja ribet
      23 menit yang lalu · Suka

    • Amar Ar-Risalah analoginya, perhatikan kalimat ini.

      "saya bersumpah Demi Allah akan menikahimu"||
      dengan
      "sumpah demi Allah, makanan ini enak sekali!"
      makna kalimat pertama adalah janji, yang memang dilarang berjanji sumpah selain atas nama Tuhan Allah.
      makna kalimat kedua, justru berarti saya bersungguh sungguh, perhatikanlah makanan ini mengapa enak sekali!
      nah.. contoh lain
      "Demi Kalam (pena takdir) dan apa yang dia tuliskan" (Nuun, ayat 2)
      maksudnya, hai manusia, perhatikan bagaimana waktu berjalan , bagaimana kalian menjalani hidup kalian dan membuat takdir yang dituliskan! masa lalu tak akan dapat diubah, karena telah tertulis oleh Kalam, tetapi perbaikilah, ubahlah masa depanmu dan abadikanlah dengan Pena Takdir!
      ingatlah, pena akan menuliskan takdir yang kita perbuat!
      perhatikanlah hidupmu dengan sungguh!
      itulah maknanya.
      sumpah dengan benda yang remeh seperti ini, tak akan mengurangi kebesaran Allah, bukankah itu semua ciptaanNya? justru, sumpah ini tak berarti janjiNya, tetapi perintah untuk memperhatikan, apa yang menjadi penekanan didalamnya.
      11 menit yang lalu · Suka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar