Amar,
Kamu selalu mengucapkan ramadhan yang penuh ampunan apakah
Hanya sekedar mengikuti Rasul, atau kamu memang telah
merasakannya?
Amar,
Kamu selalu menyalah-nyalahkan ibadah orang lain. Apakah
Kamu membenci mereka, atau mencintai Allah sehingga menyalahkan
cara mereka mempelajari cintanya, sehingga tanpa sadar mereka turut
membenci-Nya?
Amar,
Kamu melarang orang melakukan ibadah dan berseru “itu
bid’ah!” apakah
Kamu tahu kenapa mereka melakukan itu, atau hanya baru
belajar fikih satu halaman?
Amar,
Kamu menghakimi mereka dengan rasa marah dan benci apakah
Kamu merasa betul sudah ikut Rasul, atau apakah
Rasul benar-benar benci pada orang-orang itu?
Amar,
Kamu menahan amarahmu sepanjang malam dan siang apakah
Kamu tidak menjadi sumber amarah orang-orang di sekitarmu?
Amar,
Maafkanlah dirimu sebelum idul fitri
Meski aku juga tak tahu caranya, tetapi apa yang terjadi di
masa lalu biarkan
Menjadi masa lalu dan lupakan itu
Ya,
Lupakan itu
Amar,
jika kamu belum mampu
memaafkan dirimu janganlah memaafkan orang lain karena
Kamu membohongi mereka dengan memberi mereka maaf dan itu
Pasti tidak lebih baik daripada caramu memaafkan dirimu
Dan Amar, jika
Kamu berhasil memaafkan dirimu, nanti banyak yang memintau
berbicara hanya untuk bisa
Mematahkan pendapatmu
Agar mereka punya kesempatan menjatuhkanmu dan
mempertontonkan keahlian mereka mengalahkanmu lalu
Menghebatkan diri mereka
Jadi, Amar, biarkanlah.
Ini hanya antara aku, kamu, dan Allah. Kita bertiga sudah
cukup kuat untuk dapat
Memaafkan diri sendiri dan hidup penuh cinta kepada diri
sendiri
Untuk dapat mencintai orang lain dengan sepantasnya
Mensyukuri bencana-bencana diri yang meminta korban sepenuh
diri
Amar,
Berpuasalah sekuatmu. Biarkan juga setiap anggota tubuhmu
beristirahat, dan bersilaturahmi dengan sendi sepuas mereka
Antara mata dengan kelopaknya
Antara telinga dengan kesunyiannya
Antara bibir menjadi mulutnya
Biarkan tubuhmu mengganti kulitnya, dan jemari tanganmu
berhenti menggenggam sesuatu
Agar mereka dapat saling bergenggaman dengan mesra
Berpuasalah, hanya sekuatmu
Amar,
Temui teman-teman lamamu dan katakan cintamu pada mereka
Dan berpuasalah bersama mereka
Amar,
Doakan dirimu sendiri-ini hanya antara kita dan Allah yang
tahu doamu-dengan setulusnya
Agar kamu mengetahui perasaan orang yang didoakan dengan
jernih
Dan kita, Amar, nanti
Pada saat berbuka makanlah yang manis-manis dan hangat
Agar keluargamu tidak menjadi dingin seperti malam ketika
kamu pulang setiap hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar