Bagaimana keempat Khalifah menjawab pertanyaan, "Apa yang kamu lakukan ketika pertama kali terpilih menjadi pemimpin?"
"Meskipun anjing dan serigala menggonggong hendak membunuh aku," Kata Abu Bakar, "Akan kuteruskan pemberangkatan pasukan yang sudah Rasulullah tetapkan!"
"Maukah kalian berjihad bersamaku? Jawab, wahai penduduk Madinah!" Seru Umar Ibn Khattab, di Mimbar Masjid Nabawi. Perang Yarmuk, 40.000 muslim melawan 200.000 tentara Roma tengah mengancam.
"Kuangkat Ubadillah Ibn Umar menjadi anakku, dan kutebus denda pembunuhannya!" Kata Utsman, menyikapi pembunuhan Ubaidillah putra Umar, pada Hormuzan, tertuduh perencana pembunuhan Khalif Umar. Keputusan yang memberikan kepastian hukum atas kegemparan akibat terbunuhnya Umar.
Sebaliknya, tanpa kata-kata, Khalif Ali memindahkan ibukota dari Madinah yang diterpa demo besar-besaran menuju Kufah. "Untuk menghindarkan sahabat-sahabat besar dan tabiin gugur karena perang," kata At-Thabari, dalam Tarikh-nya. Ia memilih menyelamatkan kota Nabi dan kesucian penduduknya.
Bukan jawaban-jawaban pragmatis dan idealis, semacam, "mengeratkan, menyatukan, mensinergikan...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar