Selasa, 16 Agustus 2016

Kerendahatian dan Tarbiyah Kita

Rendah hati. Rendah hati. Rendah hati. Suatu hari, Nabi Musa mengklaim, "Akulah orang yang paling berilmu di dunia ini!"
Allah langsung menegur, dengan memerintahkan dia mencari hamba-Nya, Khidir. Maka benarlah, bahkan Khidir masih diperdebatkan sebagai Nabi atau bukan, tapi ada 3 perbuatannya yang bahkan tidak dipahami Rasulullah Musa.
"Antum siapa, kok berani bilang begitu?"
"Jangan akh. Belum waktunya. Antum belum siapa-siapa sekarang"
padahal, islam datang, untuk membebaskan Bilal dan Ammar agar bisa sederajat dengan Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Dan untuk alasan itulah, sebagian bangsawan Makkah menolak menerima dakwah islam.
Padahal islam datang cuma dengan 5 rukun islam dan 6 rukun iman. Sisanya, adab dan akhlak yang menentukan.
Dan kalau hari ini, saya berislam cuma untuk meninggikan marhalah, agar sebagian bisa memperhamba yang lain, betapa gagal pahamnya saya.
Kata kuncinya cuma satu, "Ana khairum minhum". Aku lebih baik dari dia. Kata-kata legendaris, yang semacam pertanda, bahwa setelahnya, Iblis menjadi makhluk paling laknat sampai hari kebangkitan.
Sedang pada suatu kesempatan, Umar menyatakan keheranannya, ketika ia menjadi Khalifah, ia bisa memerintah orang yang darahnya lebih tinggi, Khalid bin Walid dari Bani Makhzum, dan Muawiyah, putera dari Bani Umayyah-Abdu Syams. Sedangkan, Umar sendiri adalah keturunan keluarga papan tengah, Bani Adi. "Tentu, ini hanya dalam islam."
"Allah berfirman, "Wahai Iblis, apa yang menghalangimu sujud pada yang telah Kuciptakan dengan kekuasaan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri, atau kamu merasa termasuk golongan yang lebih tinggi? Iblis berkata, "Aku lebih baik darinya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia dari tanah!"
Subhanaka, inni kuntum-minazh- Zhalimin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar