Selasa, 31 Maret 2015

Beranda

Di akhir malam, kita disapa hujan. Ia sampai juga di beranda
Sedang gerimis mengetuk-ngetuk jendela dan ruang-ruang kosong kita
Dengarkanlah, ia menyanyi menghibur kita, Sayang, nyanyikan bersama:

“Tik, tik,
Kau dengarlah langkah jarum jam rintik-rintik
Memagutmu dengan selendang kesepian
Sampai kau tercekik, tapi tak bisa berbuat apa-apa
Sebab kesepian kita ini indah sekali
Sebab kesepian kita ini sudah mendikte dirinya sendiri
Agar tabah, sabar menghadapi keramaian yang sekali waktu datang

Sebab kesepian kita ini sudah memutuskan untuk mengasingkan diri
Dari embun-embun yang biasa jatuh pagi hari
Atau kebisingan jam dinding yang senang sekali mengganti kalender
Dan buru-buru pergi sebelum kita sempat berpikir, ada apa
Bagaimana bisa terjadi dan muncul di depan kita sebagai peristiwa

Sebab kesepian kita ini kawan kita yang paling sejati....”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar