“Ayah, kenapa hujan mendatangi
rumah kita?” seorang anak bertanya.
“Tidak: kitalah yang
datang padanya”
Jadi sore itu, mereka
menunggu di beranda, dan bergurau:
“Dulu kalau hujan
datang, kau suka bercipak-cipak di jalanan dan
kau bayangkan itu
laut yang dalam
Sungai yang permai
Atau air susu ibumu
yang berderai
Senja datang, kita mesti
pulang. Dengan masih juga ada pertanyaan
Yang hangat dan
kental pada bibirmu yang manja...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar