Selasa, 31 Maret 2015

Menunggu Pementasan Teater

jadi begitu;
kita memang tak bisa terus sembunyi
hidup cuma tentang ditipu atau menipu;
bukankah kita memang diajari untuk angkuh, cepat bosan,
dan keras
itu sebabnya lamban menyadari siapa yang ditipu
siapa yang tertipu. Tergelak-gelak pada adegan kepahitan
atau siapa penontonnya
siapa yang memainkan naskahnya
apakah kita ini cuma improvisasi tak sengaja
tapi terlanjur menikmatinya dengan keras kepala?

aku ingin berhenti sembunyi, dan dan terduduk di perhentian
menunggu giliran main yang tersisa, blackman?

Ternyata, kita dipaksa memerankan
beberapa lembar naskah yang tua
yang biasa dimainkan menjelang usia-usia senja
adakah peran khusus buat kita?
Ah; penonton masih juga bertanya-tanya
Apakah buruk kita memainkannya?
Apakah peranan kita masih terlalu kentara sebagai pura-pura
Untuk pura-pura masih hidup dan bermain-main di dalamnya
Ah; pemeran selanjutnya juga masih bertanya-tanya
Siapa nanti yang terlibat; atas terbunuhnya tokoh utama

Ini bukan drama!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar