Selasa, 31 Maret 2015

Juhainy

"Entahlah, Juhainy. suaramu belakangan ini makin merdu, atau
kecapi-kecapi ghaib di batinku memang sudah digetarkanmu
lagi, bacalah lagi ayat-ayat itu dan biarkan aku mendengarnya
barangkali bisa mengusir kesepian, atau bersedia
menjadi teman minum teh malam sampai pagi

ya, aku memang kehilangan diri dan berkeras menemukannya lagi
aku sudah melihatnya, ada di kalimat-kalimat pertama Allah
ada yang tercecer di ayat-ayat terakhir yang kau layangkan
dan sebagian mesti kurangkai-rangkai dari yang mutastyabihat
yang lain mengalir pada hizb terakhir itu

ya; kita ini
cuma tinggal menemukan mana nasib, mana yang harus kita kerjakan
dan jangan sampai terlambat menjawab; sebab takdir memang tak suka menunggu

entahlah, Juhainy. suaramu itu, atau aku yang memang mudah menangis..."

-Untuk Syaikh Abdullah Awwad Al-Juhainy, Imam Besar Masjidil Haraam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar