Jumat, 03 April 2015

Selamat Hujan, Tuan Putri

Kalau hujan tengah malam datang, kau bangun dan bilang: apa kau sudah tertidur?

Diam-diam malam itu akulah yang terpercik di jendela. Yang menembus celah genting. Yang menetes di lantai. Yang kau tadah dengan baskom lalu kau bangga-banggakan sebagai kemenangan melawan hujan. Yang masih kau lihat basahnya di bunga-bungaan halaman pagi hari. Yang nanti jadi alasan lumpur di jalan.


Yang menetes di pipimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar