Selasa, 31 Maret 2015

Selamat Ulang Tahun, Teman

Ah; rupanya
Ada yang berganti rupa
Tanah hutan menjadi lebih berlumut namun berbahaya
Menggelincirkan pelintas, memangsa semut-semut dan tanah cahaya

Daun-daun mati masih menimpa lantai hutan
Namun tanpa cendawan pemakan daun
Yang melapukkan lalu menyuburkan pemandangan

Ada yang berbeda kita pernah bersama menanam disana
Kau sering bertanya, apa warna daun, apa warna awan
Dalam hutan, teman?
Aku menerka jawaban apa yang kamu mengerti lalu kujawab,
Selintas warna dalam matamu, itulah warna daun yang jatuh
Menerpa lalu menghumus dimangsa cendawan
Seberkas sinar hatimu, itulah awan, karena
Awan dalah langit yang luas dan membiru
Tenang seperti kala kita belum berganti rupa,
Teman

Daun-daun mati memang masih menimpa lantai hutan
Namun mengering menghalangi langkah kita
Menggambut, mengabarkan air menyusut
Hilang sejuk hilang larut

Aku terka; kamu kecewa?
Aku terka, kamu terluka
Ya,
Teman?


13 Oktober 2011-Nurullah Ritski Jatiningsih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar