Selasa, 31 Maret 2015

Penghargaan

Ada yang meninggalkan jejak pada siang hari kita.
Seseorang yang menelepon, lalu airmatanya
Terdengar seperti nois yang segera hilang

Ya, Sayang. Engkau sudah paham. Siang hari tadi melelahkan sekali. tentang
Sekelompok orang yang dihabisi
Atau bagaimana hancurnya sebuah kota yang sangat dinikmati
Hingga hilang rasa sakitnya. Ekstase, ekstase
Kehancuran ini menimbulkan suasana ekstase
Supir-supir metromini menjadi mainan plastik
Orang-orang terdampar di blok pasar, ditampar kenaikan harga
Pemuda-pemuda jatuh cinta
Menjadi monyet-monyet hari sabat yang ingkar janji pada dirinya sendiri

Tapi puisi-puisi kita, nanti jadi apa?
Apa nanti ada yang membaca lalu menerka-nerka siapa kita?

Ya, Sayang, benarkah kita ini bukan siapa-siapa
Sedang pada bekas-bekas hidup kita nanti
Akan berdiri tugu-tugu angkuh, dan diratakan pula jalan-jalan raya dengan nama kita

Tapi bagaimana dengan puisi-puisi kita
Tapi bagaimana dengan catatan-catatan perjalanan malam kita; berapa teman kita yang mati terbunuh
Karena terlambat menjawab, atau dimana mereka sekarang
Apakah kita mengingat mereka?

(Dimuat di Buletin Stomata edisi III)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar